Mau UANG???... Buruan GRATIS Registrasi KLIK DISINI

Kamis, 30 September 2010

Kebun Binatang Surabaya Akan Bunuh Satwa Tua 30 September 2010 - 16:43 WIB

Warta Jatim, Surabaya – Manajemen Sementara Kebun Binatang Surabaya (KBS) berencana membunuh hewan yang sudah tua dan sakit parah. Hewan akan dibunuh dengan cara ditembak atau suntik mati.

Ketua Tim Manajemen Sementara KBS, Tonny Sumampauw, mengatakan akan meminta pendapat masyarakat, praktisi, dan pemerintah soal rencana membunuh satwa. ”Dari jajak pendapat tersebut, akan diketahui apa yang harus dilakukan terhadap satwa ini,” kata Tonny Sumampauw, Kamis (30/9).

Menurut Tonny, saat ini terdapat 27 satwa yang sudah tua dan sakit parah. Untuk mencegah penyebaran penyakit, hewan tersebut harus dimusnahkan. Hewan yang akan dibunuh antara lain bison, singa, komodo, dan unggas yang jumlahnya melebihi kapasitas kebun binatang. (red)

Semburan Baru Lumpur di Desa Mindi Terbakar

Warta Jatim, Sidoarjo - Semburan baru lumpur Lapindo terus bermunculan di sekitar Desa Mindi dan Pejarakan, Kecamatan Porong, Sidoarjo. Semburan baru di Posko Keselamatan Korban Lumpur di Desa Mindi terbakar dan sulit dipadamkan.

Koordinator Posko Keselamatan Korban Lumpur, Bambang Catur Nusantara, mengatakan semburan yang terbakar diketahui pukul 09.00. ”Kami baru mengetahui api ini setelah membuka pintu belakang,” kata Catur Nusantara.

Menurut Catur, terbakarnya lubang semburan lumpur membuktikan wilayah Mindi dan sekitarnya tidak layak huni. Dia meminta Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo memasukkan sembilan wilayah RT di Desa Mindi dalam kawasan peta terdampak.

Catur kecewa terhadap pemerintah yang minim memberikan sosialisasi tentang bahaya semburan baru lumpur. Masih sedikit warga yang mengetahui gas yang keluar dari lubang semburan mudah terbakar.(red)

Veteran: Perhatikan Hak Kami!

Warta Jatim, Surabaya - Lembaga Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jawa Timur meminta pemerintah lebih memperhatikan nasib para veteran. Mereka kesulitan mendapatkan jaminan hidup dan tempat tinggal.

“Kami sudah sering kali mengeluhkan hal ini kepada pemerintah pusat, tapi jawabannya selalu klise, yaitu keterbatasan dana,” kata Ketua LVRI Jawa Timur, Warsito, saat menghadiri upacara Hari Perdamaian Dunia di Kodam V Brawijaya.

Warsito berharap pemerintah juga lebih memperhatikan pendidikan anak-anak veteran dan memberikan pelayanan kesehatan gratis. Banyak veteran yang mengeluh kesulitan menyekolahkan anak. (red)

Minggu, 26 September 2010

Karya Anjal di Festival Merah Merdeka

Warta Jatim, Surabaya - Untuk tetap menjaga keberlangsungan pendidikan dan masa depan anak-anak jalanan. Yayasan Merah Merdeka (YMM) menggelar Festival Merah Merdeka dengan tema Journeying With Our Children, di aula Gereja Katolik Santo Vincentius A Paulo, Surabaya, 26 September – 3 Oktober.

Pembina Yayasan Merah Merdeka (YMM) Romo Rudy Hermawan (Wawan) mengatakan, dalam festival merah merdeka, pihaknya memamerkan hasil karya anak-anak jalanan. Mulai dari pita rambut, bando, tempat pensil serta lukisan anak-anak.

Romo Wawan berharap, acara ini mampu menggugah masyarakat, untuk lebih peka terhadap perjuangan hidup anak-anak jalanan. “ Kami ingin masyarakat ikut merasakan apa yang dirasakan oleh anak jalanan,” ujar Romo Wawan, Minggu (26/9).

Selain memamerkan hasil karya anak-anak jalanan, Festival Merah Merdeka, juga dimeriahkan lukisan karya seniman Djoko Lelono dan Rm. Tri Budi Utomo. Menurut rencana, seluruh lukisan tersebut dilelang dan 50% dari hasil lelang akan disumbangkan untuk anak-anak jalanan. (red)

Pameran Sejarah Astronomi CCCL

Warta Jatim, Surabaya – Pusat Kebudayaan Perancis atau Centre Culturel et de Cooperation Linguistique (CCCL) di Surabaya menggelar pameran Astronomi yang menggambarkan sejarah, sistem tata surya, dan perspektif astronomi di masa mendatang. Pameran ini berlangsung hingga 30 September mendatang.

Atase Pers CCCL Pramenda Krishna mengatakan, pameran astronomi yang mengusung tema Exploring The Univers, Our Nest Steps ini, mengilustrasikan perkembangan terbaru  astronomi, dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh masyarakat awam, terutama untuk pelajar Sekolah Menengah Pertama.

“Pameran ini hasil dari penelitian, dan masih satu rangkaian dengan tahun internasional astronomi yang diprakarsai oleh PBB,” ujar Pramenda, Minggu (26/9).

Pramenda menargetkan siswa SMP dan SMU bisa mengetahui tentang keberadaan astronomi, atau setidaknya bagaimana merawat  bumi dengan baik di masa mendatang, di tengah ancaman perubahan iklim.

Menurut Pramenda, 15 poster besar tentang astronomi yang dipamerkan, adalah merupakan hasil penelitian astronomi. Pembuatannya sendiri diprakarsai oleh Kementrian Luar Negeri Prancis dan Eropa, Centre Sciences, Centre de Culture Scientifique Technique et Industrielle (CCSTI) de la region Centre dan didukung oleh Kementrian Pendidikan Tinggi dan Riset Prancis.(red)

Jumat, 24 September 2010

Aliansi Petani: Berlakukan Kembali UU Pokok Agraria

Warta Jatim, Surabaya - Aliansi Petani Indonesia (API) Jawa Timur mendesak pemerintah memberlakukan kembali UU Pokok Agraria yang disahkan tahun 1960. Mereka menilai undang-undang tersebut lebih berpihak kepada kepentingan petani tradisional.

Juru bicara API Jatim, Kuncoro, mengatakan konflik agraria terus terjadi kerana UU Pokok Agraria tidak dijalankan.

”Jangan sampai petani dijadikan objek, tetapi harus dipenuhi haknya,” kata Kuncoro dalam aksi memperingati Hari Tani Nasional, di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Jumat (24/9).

Senada dengan API, Konsorsium Pembaruan Agraria mendesak Presiden Yudhoyono membentuk Badan Pelaksana Pembaruan Agraria. Badan ini akan mengawal pelaksanaan pembaruan agraria seperti dimandatkan UU 5/1960 tentang Pokok-pokok Pembaruan Agraria.

Sekretaris Jenderal KPA, Idham Arsyad, dalam siaran pers 23 September 2010 menuntut pemerintah menghentikan pembahasan RUU Pengadaan Tanah untuk Pembangunan bagi Kepentingan Umum. Sebab, RUU ini dapat menjadi alat legitimasi menggusur tanah rakyat atas nama kepentingan umum.

KPA juga meminta polisi berhenti malakukan tindakan represif dalam mengatasi konflik agraria. Mereka menuntut polisi membebaskan petani dan aktivis pendamping petani yang ditahan. (red)

"Osama" Mati di Kebun Binatang Surabaya

Warta Jatim, Surabaya - Koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali berkurang. Kali ini, “Osama” singa jantan asal Afrika berusia 11 tahun, mati akibat radang paru-paru dan penyakit ginjal. Kematian Osama diketahui, Kamis (16/9) pukul 22.00.

Humas Kebun Binatang Surabaya, Agus Supangkat mengatakan, sebelum mati Osama sempat dirawat selama 3 bulan. Setelah diperiksa di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, bangkai Osama langsung dibakar.

”Pembakaran itu tidak menyalahi prosedur, karena sebelumnya sudah dilakukan outopsi dan atas persetujuan tim dokter,” kata Agus Supangkat.

Dengan matinya Osama, koleksi singa di Kebun Binatang Surabaya tersisa 5 ekor. Kondisi mereka sehat dan tidak mengalami masalah apapun. Jumlah satwa yang sakit parah saat ini mencapai 28 ekor, sebagian besar komodo.

Sebelumnya, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, kondisi Kebun Binatang Surabaya (KBS) tidak layak. Terjadi kelebihan populasi beberapa jenis hewan yang menyebabkan kandang tidak sesuainya kebutuhan satwa.

Saat melakukan inspeksi mendadak ke Kebun Binatang Surabaya, 14 September lalu, Zulkifli meminta manajemen kebun binatang membenahi kandang. ”Jika pembenahan tidak segera dilakukan, tidak menutup kemungkinan jumlah satwa yang mati akan bertambah,” ujar Zulkifli. (red)

Jumat, 17 September 2010

"Osama" Mati di Kebun Binatang Surabaya

Warta Jatim, Surabaya - Koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali berkurang. Kali ini, “Osama” singa jantan asal Afrika berusia 11 tahun, mati akibat radang paru-paru dan penyakit ginjal. Kematian Osama diketahui, Kamis (16/9) pukul 22.00.

Humas Kebun Binatang Surabaya, Agus Supangkat mengatakan, sebelum mati "Osama" sempat dirawat selama 3 bulan. Setelah diperiksa di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, bangkai Osama langsung dibakar.

”Pembakaran itu tidak menyalahi prosedur, karena sebelumnya sudah dilakukan outopsi dan atas persetujuan tim dokter,” kata Agus Supangkat, Jumat (17/9).

Dengan matinya "Osama", koleksi singa di Kebun Binatang Surabaya tersisa 5 ekor. Kondisi mereka sehat dan tidak mengalami masalah apapun. Jumlah satwa yang sakit parah saat ini mencapai 28 ekor, sebagian besar komodo.

Sebelumnya, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, kondisi Kebun Binatang Surabaya (KBS) tidak layak. Terjadi kelebihan populasi beberapa jenis hewan yang menyebabkan kandang tidak sesuainya kebutuhan satwa.

Saat melakukan inspeksi mendadak ke Kebun Binatang Surabaya, 14 September lalu, Zulkifli meminta manajemen kebun binatang membenahi kandang. ”Jika pembenahan tidak segera dilakukan, tidak menutup kemungkinan jumlah satwa yang mati akan bertambah,” ujar Zulkifli. (red)

Kamis, 16 September 2010

Stasiun Gubeng Surabaya Masih Sepi Penumpang

Warta Jatim, Surabaya - Arus balik di Stasiun Gubeng, Surabaya, masih sepi. Puncak arus balik dari stasiun ini diperkirakan terjadi 18 dan 19 September mendatang.

Wakil Humas PT KA Daops VIII, Hery Winarno mengatakan, pada puncak arus balik jumlah penumpang diperkirakan mencapai 40 ribu orang. Penumpang didominasi tujuan Jakarta, untuk jarak jauh, Yogyakarta dan Semarang untuk jarak menengah, serta Blitar dan Kediri untuk jarak pendek.

Untuk mengantisipasi melonjaknya penumpang, PT KA menyiapkan rangkaian kereta Sapujagat untuk tujuan Blitar dan Malang. PT KA juga mengoperasikan kereta Matarmaja Lebaran dan Pasundan Lebaran hingga 23 September 2010. ”Kami sudah menyiapkan beberapa kereta alternatif,” ujar Hery. (red)

Rabu, 15 September 2010

PT KA Surabaya Gusur Bangunan Disekitar Rel

Warta Jatim, Surabaya - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII, akan membongkar bangunan disepanjang rel antara Stasiun Kandangan, Surabaya dan Stasiun Indro, Gresik. Sekitar 150 bangunan akan dibongkar di jalur tersebut pada 22 September mendatang.

Wakil Kepala Daops VIII, Arief Wahyudi mengatakan, bangunan dibongkar agar PT KA dapat menambah jalur rel. Penambahan jalur akan meningkatkan kelancaran angkutan barang dari Gresik menuju Semarang, Cirebon, dan Jakarta.

Menurut Arief, penggusuran bangunan disekitar rel sesuai UU 23/2007 tentang Perkeretaapian. ”Dalam UU itu disebutkan, radius 15 meter dari sisi kanan dan kiri rel harus bersih dari bangunan,” ujar Arief, Rabu (15/9).

PT KA mengaku sudah mengirimkan surat sosialisasi penggusuran pada 20 Agustus dan 6 September lalu. Surat ketiga akan dikirim 16 September besok. (red)

Pembebasan Lahan Arteri Porong Tidak Transparan

Warta Jatim, Surabaya - Sekitar 150 warga Desa Pamotan, Wunut, dan Kesambi, Kecamatan Porong, Sidoarjo, menuntut transparasi pembelian tanah oleh Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). Lahan di ketiga desa tersebut akan dijadikan jalan arteri pengganti Jalan Raya Porong.

Pengacara warga, Saiful Arif menduga terjadi kecurangan dalam pembelian tanah warga. Banyak tanah warga dibeli seharga Rp 150 ribu per meter, padahal berdasarkan aturan harga tanah seharusnya mencapai Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu/m2.

Menurut Saiful Arif, pihaknya akan menggugat Bupati Sidoarjo, Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Sidoarjo, BPLS, dan PT Sucofindo agar transparan dalam pembelian tanah warga. “Warga sepakat tidak akan melakukan tuntutan materi. Warga hanya ingin transparasi dalam hal jual beli tanah,” kata Saiful Arif, Rabu (15/9).

Saiful Arif juga kecewa atas sikap Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang mengancam akan mencabut hak pengelolaan lahan warga kerena dianggap menghalangi proses jual beli tanah. (red)

Selasa, 14 September 2010

Menhut : Kondisi Kebun Binatang Surabaya Tidak Layak

Warta Jatim, Surabaya - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan kondisi Kebun Binatang Surabaya (KBS) tidak layak. Terlebih dengan kondisi over populasinya sejumlah satwa, sempitnya kandang, dan tidak sesuainya kandang dengan kebutuhan satwa.

Saat sidak di KBS, Selasa (14/9), Zulkifli meminta kepada manajemen KBS untuk segera melakukan pembenahan dan perbaikan kandang. Hal ini, sangat penting, untuk mengurangi jumlah satwa yang mati. "Jika pembenahan tidak segera dilakukan, tidak menutup kemungkinan jumlah satwa yang mati akan bertambah," ujar Zulkifli.

Zulkifli menambahkan, pihaknya tidak akan mengeluarkan ijin pengelolaan konservasi, jika tidak ada perbaikan dari manajemen. Untuk itu, ia meminta kepada manajemen, untuk secepatnya melakukan pembenahan di KBS.

Saat berada di KBS, Zulkifli Hasan menggelar rapat tertutup dengan Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf dan Ketua Tim Sementara KBS Tonny Sumampauw. Media massa, baik cetak dan elektronik, tidak diperkenankan untuk meliput pertemuan itu. (red)

BPLS: Ledakan di Porong Akibat Petasan

Warta Jatim, Surabaya -  Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) memastikan penyebab kebakaran 3 rumah di kawasan Porong bukan berasal dari kompor gas yang dibangun BPLS.

Wakil Humas BPLS Akhmad Khusaeri mengatakan, dari hasil penelitian dan wawancara kepada korban ledakan, penyebabnya diketahui berasal dari mercon atau petasan.

“Gas metan yang ada di wilayah Porong hanya akan meledak bila ada pemicunya. Karena itu, kami pastikan penyebabnya bukan dari kompor yang dibangun BPLS,” kata Akhmad Khusaeri.

Khusaeri menambahkan, korban ledakan saat ini berjumlah tiga orang. Satu korban mengalami keracunan gas metan, sedangkan dua korban lainnya, yakni Purwaningsih dan anaknya Debi Purbianto mengalami luka bakar serius dan masih dalam perawatan di RS.

Ledakan di kawasan Siring Barat, kecamatan Porong, Sidoarjo, terjadi pada Rabu (8/9) dinihari. Ledakan diduga berasal dari rumah Purwaningsih, dan menghanguskan tiga rumah di kawasan itu. (red)

Dinas Kependudukan Surabaya Perketat Pendatang

Warta Jatim, Surabaya - Pasca libur lebaran, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surabaya akan memperketat jumlah penduduk musiman. Mereka akan menerapkan Perda No. 2 tahun 2007 yang mengatur tentang syarat menjadi warga Surabaya, termasuk mewajibkan penduduk musiman atau pendatang memiliki jaminan tempat tinggal dan pekerjaan.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya Kartika Indrayana mengatakan, untuk memperketat jumlah penduduk musiman, pihaknya akan mengerahkan RT/RW, kelurahan dan kecamatan untuk mendata warga pendatang.

Dispendukcapil juga akan memantau susunan Kartu Keluarga (KK), karena seringkali para pendatang bekerja sama dengan oknum RT/RW dan kelurahan, untuk memalsukan atau membuat KK di luar ketentuan.

“Jika mendapati hal ini, kami akan undang RT/RW dan kelurahan. Karena berdasarkan UU No 23 tahun 2006 pasal 93, jika ada pemalsuan, maka mereka akan dikenai sanksi,” ujar Kartika.

Kartika menegaskan, hingga saat ini sudah ada sekitar 800 warga pendatang yang tidak memiliki tempat memiliki tempat tinggal yang telah dititipkan ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos). Karena itu, Kartika mengharapkan seluruh warga pendatang untuk tidak datang ke Surabaya, jika tidak memiliki jaminan tempat tinggal dan pekerjaan.

Data dari Dispendukcapil menunjukan bahwa jumlah warga kota Surabaya untuk tahun 2010 mencapai 2.968.946 jiwa. Jumlah ini meningkat, dibandingkan dengan jumlah warga di tahun 2009 yang mencapai 2.938.225 jiwa. (red)

Senin, 13 September 2010

Stok Darah PMI Surabaya Kritis

Warta Jatim, Surabaya - Sejak H-1 hingga H+3 Lebaran stok darah Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya sangat sedikit, terutama darah golongan AB. Kondisi ini diperkirakan terjadi hingga H+6 Lebaran.

Berkaitan dengan kondisi yang mengkhawatirkan tersebut, PMI Kota Surabaya akan melakukan jemput bola dan mengoptimalkan gerai di mal atau pusat perbelanjaan. PMI juga memberikan suvenir untuk menarik pendonor.

“Saat ini jumlah whole bold  hanya 13 kantung. Padahal, angka idealnya per hari minimal 300 kantung whole bold,“ kata Humas PMI Kota Surabaya Agung Tri Jutanto.

Sebagai antisipasi, PMI Surabaya akan menyiapkan  donor pengganti dari PMI kota lainnya. Meski demikian, menurut Agung, secara umum kondisi ini masih lebih baik dibandingkan saat Lebaran tahun lalu. Dia juga mengimbau masyarakat mendonorkan darah. (red)

Libur Lebaran, Objek Wisata Kebanjiran Pengunjung

Warta Jatim, Yogyakarta – Warga Yogyakarta dan sekitarnya membanjiri obyek wisata Candi Prambanan untuk mengisi libur Lebaran. Diperkirakan jumlah pengunjung naik dua kali lipat dibandingkan hari biasa.

Pengelola Taman Wisata Candi Prambanan sejak pagi tadi membuka area parkir cadangan untuk mengantisipasi membludaknya kendaraan pengunjung. Menurut Kepala Unit Taman Wisata Candi Prambanan, Djoko Sutono, jumlah pengunjung mengalami kenaikan sejak hari kedua Lebaran.

“Mulai terlihat naik sejak kemarin. Jumlah pengunjung sekitar 10.900 wisatawan. Jika dijumlah dengan wisatawan asing, jumlah total pengunjung mencapai 11.400 orang,” kata Djoko Sutono.

Jumlah tersebut diperkirakan naik 2 kali lipat hari ini. Sebab, sebagian besar pemudik sudah selesai melakukan silaturahmi ke sanak famili. ”Saya melihat lonjakan atau puncak jumlah pengunjung Candi Prambanan adalah hari ini,” ujar Djoko.

Kondisi serupa juga terjadi di Tanjung Balai, Sumatera Utara dan Surabaya Jawa Timur. Di Tanjung Balai, ribuan warga memadati lokasi wisata waterboom Pesona Asri di Kecamatan Datuk Bandar.

Kebun Binatang Surabaya membuka 12 pintu loket untuk melayani pengunjung. Dengan tarif Rp 15 ribu untuk pengunjung berusia diatas 3 tahun, Kebun Binatang Surabaya menghibur pengunjung dengan pertunjukkan marching band dan pertunjukan aneka satwa. (red)

JAMAK : Tuntaskan Kasus Munir

Warta Jatim, Surabaya - Jaringan Masyarakat Anti Kekerasan (JAMAK) Jawa Timur menilai, pemerintah tidak serius dalam mengungkap kematian Munir, 7 September 2004 lalu. Mereka menilai telah terjadi upaya untuk melemahkan proses penyelidikan kasus Munir. Salah satunya, dengan sikap Kejaksaan yang melepaskan satu-satunya tersangka Muchdi PR, pada saat itu.

Koordinator aksi JAMAK Jatim Simon Filantropa mengatakan, pembunuhan Munir adalah sejarah kelam di sistim peradilan Indonesia. Apalagi, penanganan kasus itu berjalan setengah hati, yang berakibat pada tidak tuntasnya penyelidikan dan pengungkapan kasus ini.

" Enam tahun setelah kematian Munir, kami tetap meminta negara untuk bertanggung jawab. Terbunuhnya Munir yang direncanakan, adalah salah satu usaha untuk mengkerdilkan norma-norma HAM di Indonesia," ujar Simon, di sela aksi mengenang Munir.

Dengan belum selesainya kasus ini, JAMAK Jatim menuntut pemerintah, untuk menggali kembali kasus Munir dan mengajukannya kembali, hingga tuntas demi keadilan dan kebenaran. Mereka juga menentang segala bentuk impunitas lembaga negara yang terindikasi kuat bertanggungjawab,  namun dilepas demi melindungi kelompok penguasa dan kroninya, serta menekankan pentingnya RUU Perlindungan Pembela HAM yang saat ini sedang dalam proses pengkajian.

Selain menggelar orasi, JAMAK Jatim yang beranggotakan 40 elemen itu, juga melakukan aksi teaterikal, yang mengambarkan matinya demokrasi dan terbunuhnya HAM di Indonesia. (red)

Repot Bawa Peliharaan Mudik?

Warta Jatim, Surabaya - Tidak hanya terminal, stasiun, dan bandara yang penuh penumpang, tempat penitipan hewan juga kebanjiran pelanggan. Pemilik hewan yang akan mudik memilih menitipkan peliharaan di tempat penitipan hewan.

Menurut Kepala Pelayanan Umum Rumah Sakit Hewan Setail, Surabaya, drh Rahmat Suharta, jumlah hewan yang dititipkan menjelang Lebaran bertambah. Sebagian besar satwa yang dititipkan adalah anjing dan kucing.

Rahmat mengatakan, untuk sekali penitipan pelanggan dikenai biaya Rp 60 ribu per hari. Sedangkan untuk biaya makan, jumlahnya bervariasi mulai Rp 10 ribu per hari untuk makanan kucing dan Rp 20 ribu-Rp 40 ribu per hari untuk anjing.

”Dalam menentukan tarif, kami tidak membedakan. Baik kandang kecil maupun besar, semuanya sama,” kata Rahmat Suharta.

Sebagai bonus jasa menitipkan hewan, RSH Setail memberikan pelayanan gratis obat kutu dan souvenir. RSH Setail membuka pelayanan mulai pukul 08.00-21.00. Hewan yang dititipkan mendapat penjagaan 24 jam. (red)

Senin, 06 September 2010

Dirumahkan, Pegawai KBS Buka Posko Keprihatinan

Warta Jatim, Surabaya - Tiga puluh karyawan Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang dirumahkan tim manajemen sementara, mendirikan posko keprihatinan di depan pintu masuk kebun binatang.

Koordinator aksi Jatmiko mengatakan, para karyawan meminta manajemen sementara berkomitmen merawat dan menjaga kehidupan satwa. ”Satwa mati karena manajemen tidak serius menjaga dan merawat satwa,” kata Jatmiko, Senin (6/9).

Para karyawan juga meminta kejelasan nasib setelah dirumahkan. Mereka mengaku sudah beberapa bulan tidak mendapatkan gaji dan tunjangan hari raya. (red)

Wayang Potehi Berjuang Mencari Penerus

Warta Jatim, Surabaya - Keberadaan wayang potehi sangat memprihatinkan. Di Surabaya, praktis hanya Klenteng Hong Tik Hian di Jalan Dukuh yang masih rutin menggelar wayang khas Tiongkok ini. Itu pun, nyaris tanpa penonton.

Menurut Mulyanto, anggota tim Merpati Lima yang bertugas memainkan wayang potehi,
saat ini sulit mencari orang, khususnya generasi muda, yang suka wayang potehi. Meski demikian, tidak menyurutkan niatnya untuk mementaskan wayang potehi.

Cerita yang ditampilkan dalam pementasan wayang potehi fleksibel, dapat mengikuti perkembangan dan situasi terkini. Dalam sehari dapat berlangsung tiga kali pementasan wayang potehi. Tidak jarang hanya sekali pertunjukan dalam sehari dan sepi penonton.

“Jika memasuki musim Imlek dan hari dewa di klenteng ini, pementasan bisa berlangsung tiga kali, dengan durasi dua jam per penampilan. Sepi atau ramai penonton, setiap hari kami pasti pentaskan wayang potehi,” ujar Mulyanto.

Perlu perjuangan keras untuk mempertahankan eksistensi wayang potehi. Apalagi, pada masa Orde Baru hampir semua kesenian asal China seperti dipasung.

Kini tim Merpati Lima menargetkan membentuk generasi penerus untuk melestarikan wayang potehi. Tidak peduli dari etnis Tionghoa ataupun bukan. “Tim Merpati Lima sebagian besar etnis Jawa dan beragama Islam. Soal seni, tidak bisa dibatasi oleh apa pun, termasuk etnis dan agama,” kata Mulyanto.

Potehi merupakan wayang boneka dari kain. Wayang ini perbaduan kesenian Tionghoa dan Indonesia. Potehi berasal dari kata poo (kain), tay (kantung), dan hie (wayang). Diperkirakan jenis kesenian ini sudah ada pada masa Dinasti Jin pada abad ke 3-5 Masehi dan berkembang pada Dinasti Song di abad 10-13 Masehi. Wayang Potehi masuk ke tanah air melalui orang-orang Tionghoa sekitar abad 16 – 19 saat belum terbentuk negara bernama Indonesia. (red)

Jumat, 03 September 2010

Kasada dan Pluralisme

Warta Jatim, Probolinggo - Perayaan Yadnya Kasada di kawasan gunung Bromo (26/8)  telah mengajarkan banyak hal. Perayaan yang digelar pada malam 16 Purnama Sidi ini, tidak hanya diikuti umat Hindu dari Suku Tengger saja.

Lima ribu manusia yang berasal dari berbagai golongan, etnis dan agama, bersatu padu dalam kebersamaan dalam merayakan upacara persembahan hasil bumi dan pertanian kepada para dewa.

Pemangku Pura Luhur Poten Bromo, Prawoto mengatakan, secara khusus Kasada memang hanya diperuntukkan bagi umat Hindu saja. Namun, bagi siapapun yang ingin mengikutinya, tidak akan dilarang.

Upacara persembahan dengan kurban utama seekor kerbau yang dilarung ke dalam kawah gunung Bromo ini, telah memberikan pelajaran bagi manusia, untuk saling menghormati baik dengan sesama dan alam. Kasada juga telah menyadarkan manusia, tentang pentingnya ucapan rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi atau Tuhan.

Dengan mensyukuri apa yang telah diberikan Sang Hyang Widhi, niscaya manusia akan hidup damai, dalam kebersamaan serta keberagamaan budaya dan agama. (red)

Pemkot Surabaya Penuhi Tuntutan Warga Kremil

Warta Jatim, Surabaya - Ancaman warga Lokalisasi Kremil yang akan mengirim "parsel sampah" saat pelantikan wali kota terpilih Tri Rismaharini, membuat Pemkot Surabaya bertindak. Mereka langsung mengerahkan alat berat untuk membersihkan sampah yang menumpuk di pintu air atau bozem Morokrembangan.

Wakil dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Darmudji mengatakan, demo warga membuat atasannya memerintahkan segera membersihkan sampah di pintu air Morokrembangan.

"Pembersihan itu dilakukan dalam waktu dua jam, dengan mengerahkan alat berat, 8 truk sampah, dan 20 petugas. Setelah ini kami berharap warga juga menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan," ujar Darmudji.

Ketua Komunitas Kremil Daniel Lukas Rorong mengaku salut atas respons cepat operator pintu air Morokrembangan. Padahal, sesuai janji penanggung jawab pintu air, sampah yang menggunung akan dibersihkan dalam tempo tiga hari ke depan.

Daniel mengatakan, setelah sampah dibersihkan, warga tidak akan mengirim “parsel sampah”. Ia juga meyakinkan warga agar tidak merusak pos operator dan alat penyaring sampah. Sebelumnya, warga mengancam akan merusak dan menjebol pintu air Bozem Morokrembangan. (red)

Kamis, 02 September 2010

6 Komodo Kebun Binatang Surabaya Kritis

Warta Jatim, Surabaya - Setelah rentetan kematian satwa Kebun Binatang Surabaya, kini 6 komodo lumpuh dan dalam kondisi kritis. Ke-6 komodo tersebut saat ini dalam penanganan tim dokter hewan.

Humas Kebun Binatang Surabaya Agus Supangkat mengatakan 6 komodo kritis akibat usia tua dan hidup dalam kandang yang tidak layak. “Enam komodo itu saat ini dalam perawatan tim dokter. Semoga bisa segera pulih,” kata Agus, Kamis (2/9).

Berdasarkan data Kebun Binatang Surabaya, dalam setahun ini 40 komodo mati dan saat ini tersisa 69 ekor. Untuk meminimalkan jumlah komodo yang mati, KBS telah memilah kandang yang ada.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta tim penyelamat Kebun Binatang Surabaya yang dibentuk Dinas Peternakan segera melakukan tindakan penyelamatan komodo tersebut.

Soekarwo mendukung wacana relokasi sebagian satwa Kebun Binatang Surabaya ke mangrove Wonorejo. Sebab, saat ini banyak kandang satwa yang tidak layak huni. Dia menjamin peruntukan lahan tidak akan berubah. “Kebun Binatang Surabaya sudah ditetapkan sebagai kawasan hutan kota, bukan untuk yang lain,” katanya.(red)

Parsel Sampah untuk Pemerintah Kota Surabaya

Warta Jatim, Surabaya - Komunitas Peduli Kremil dan Persatuan Warga Kremil memprotes Pemerintah Kota Surabaya yang membiarkan pintu air Morokrembangan penuh sampah. Sampah yang menumpuk menyebabkan masyarakat terserang penyakit pernafasan, diare, dan gatal-gatal.

Ketua Komunitas Peduli Kremil, Daniel Lukas Rorong, mengatakan warga tidak tahan atas kondisi ini. Warga pernah memaksa akan membuka pintu air Morokrembangan, namun dihalang-halangi petugas.

”Warga sudah resah, karena banyak belatung yang masuk ke rumah. Selain menimbulkan bau tidak sedap, sebagian warga juga ada yang terserang penyakit,” ujar Daniel pada unjuk rasa di pintu air Morokrembangan, Rabu (1/9).

Dalam aksi ini warga menyegel kantor penjaga pintu air Morokrembangan. Mereka juga mengirimkan parsel berisi sampah kepada staf Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan PeJabat Laksana Tugas Wali kota Surabaya, Soekamto Hadi.

Warga memberikan waktu 3 hari kepada Pemkot Surabaya untuk segera membersihkan sampah. Jika tidak diindahkan, warga akan mengirimkan parsel berisi sampah saat pelantikan Wali Kota Surabaya terpilih, Tri Rismaharini. (red)