Mau UANG???... Buruan GRATIS Registrasi KLIK DISINI

Selasa, 30 November 2010

KLH Klaim Tak Ada Pencemaran Air di Porong

Warta Jatim, Surabaya - Kementerian Lingkungan Hidup mengklaim tidak ada pencemaran lingkungan di kawasan Porong, Sidoarjo. Kesimpulan tidak ada pencemaran diketahui dari kualitas air Sungai Porong dan tambak udang milik warga.

Pernyataan tersebut disampaikan Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, MS Karliansyah, dalam seminar tentang lumpur Lapindo Brantas di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Selasa (30/11).

Menurut Karliansyah, KLH telah menerjunkan tim peneliti untuk mengetahui kualitas lingkungan di kawasan lumpur Lapindo. Pada awal semburan, tahun 2006 hingga 2008, memang terjadi pencemaran kualitas air di kawasan Porong. Namun, sejak 2009 kualitas air “cenderung” normal.

Meski menjamin tidak ada pencemaran pada kualitas air di Porong, Karliansyah mengaku tidak memiliki data pasti tentang penelitian tersebut. “Saya hanya bisa memastikan tidak adanya kerusakan pada ekosistem. Tapi saya tidak mengetahui secara pasti datanya,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur, Bambang Catur Nusantara, mempertanyakan parameter yang digunakan tim Kementerian Lingkungan Hidup dalam meneliti kualitas air di kawasan Porong.

Catur mengatakan, pada tahun 2008 saja terdapat 3 desa yang airnya tercemar dan tahun 2010 meningkat menjadi 5 desa. “ Yang jelas tim dari Gubernur Jatim dan Walhi sudah melakukan penelitian. Hasilnya, air di kawasan Porong sudah tercemar logam berat dan tidak layak pakai,” katanya. (red)

Senin, 29 November 2010

KPID Jatim: Mayoritas TV dan Radio Lokal Belum Paham Etika

Warta Jatim, Surabaya– Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur menilai mayoritas stasiun televisi dan radio lokal menayangkan siaran yang melanggar kode etik penyiaran dan jurnalistik.

Komisioner Bidang Pengawasan KPID Jatim Donny Maulana Arif mengatakan, pelanggaran di antaranya menayangkan tindakan kekerasan dan pornografi. Pihaknya telah memanggil 15 lembaga penyiaran untuk dimintai klarifikasi.

Menurut Donny, kebanyakan pengelola televisi dan radio lokal tidak memahami aturan yang melarang menyiarkan tindakan kekerasan dan pornografi. ”Untuk itu kami bagikan buku panduan etika penyiaran,” ujar Donny Maulana Arif, Senin (29/11).

KPID Jatim mengaku kesulitan mengawasi lembaga penyiaran di 38 kabupaten/kota. Mereka mendorong dibentuk tim monitoring yang bertugas mengawasi materi siaran. (red)

Minggu, 28 November 2010

Tolak Jalan Tol, Warga Sidoarjo Dapat Teror

Warta Jatim, Sidoarjo - Sekitar 150 warga di desa Wunut, Kebonagung, Pamotan dan Kesambi, kecamatan Porong, Sidoarjo, menolak pembangunan jalan tol dan arteri di kawasan mereka.  

Warga memasang papan penolakan di depan rumah mereka. Bahkan, warga tak segan untuk melakukan perlawanan apabila pembangunan jalan tol dan arteri tetap dilakukan.

Kastawi, warga desa Kesambi mengatakan, pada dasarnya warga tetap menuntut BPLS, Bupati Sidoarjo, Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Sidoarjo dan PT Sucofindo untuk transparan dalam proses ganti rugi tanah.

“ Kami tidak ingin menghambat pembangunan, namun kami hanya ingin transparansi harga, tidak lebih dari itu,” ujar Kastawi, Sabtu (27/11).

Menurut Kastawi, warga yang meminta transparasi harga tanah justru menerima teror dari Polres Sidoarjo, yang menerjunkan 2 truk pasukan Dalmas. Mereka menganggap warga menghambat pembangunan.

‘’Terkait sikap Polres Sidoarjo tersebut, kami sudah melaporkan ke Polda Jatim. Kami menilai mereka telah mengintimidasi warga dengan melakukan teror psikologis,” terang Kastawi.

Di tempat terpisah, kuasa hukum warga, Saiful Arif mengatakan, pihaknya akan melakukan banding atas putusan PN Sidoarjo yang menolak gugatan warga pada sidang putusan, Rabu (24/11). Jika gugatan warga tetap ditolak pada saat banding, warga berniat mengajukan uji materi ke Mahmakah Konstitusi.

“Saat ini, kami masih merapatkan barisan. Yang pasti, kami banding atas putusan ini,” tegas Saiful Arif. (red)

Korban Kebakaran Sidoarjo Tagih Janji BPLS

Warta Jatim, Sidoarjo – Janji Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Bupati Sidoarjo dan Wakil Gubernur Jatim untuk membiayai pengobatan Dewi Purwaningsih dan Devi Purbawiyanto tidak terbukti.

Keduanya adalah korban kebakaran di Siring Barat, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, dan telah menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo selama 5 dan 8 minggu.

Devi Purbawiyanto mengatakan, dia dan ibunya, Devi Purwaningsih, harus berobat dengan biaya sendiri. Bahkan saat ini, Purwaningsih harus menjalani operasi dan rawat inap di Rumah Sakit Vincentius A Paulo, Surabaya. Sementara biaya perawatan didapat dari bantuan jemaat gerejanya.

“Yang jelas, sejak ibu masuk RS di Surabaya pada 15 November lalu, kami sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp. 7 juta hingga 10 Juta. Itu belum termasuk biaya operasi,” ujar Devi, saat ditemui Jumat (26/11) sore.

Devi menjelaskan, setelah keluar dari RS, ia dianjurkan oleh BPLS untuk mengurus surat Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk meringankan biaya rawat jalan Devi dan ibunya.

Devi berencana untuk menagih janji Bupati dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Apalagi, janji tersebut diucapkan mereka, di hadapan umum, termasuk media massa.(red)

Rabu, 24 November 2010

Warga Yakin Bromo Tidak Meletus

Warta Jatim, Probolinggo- Warga Tengger yang tinggal di Kecamatan Ngadisari, Probolinggo, yakin dampak letusan Gunung Bromo tidak akan sampai desa mereka. Status Bromo masih Awas, karena intensitas gempa tektonik terus meningkat.

Mbah Hasan, warga Desa Ngadisari, mengatakan letusan hanya akan berdampak pada radius 2 kilometer dari puncak gunung. Menurut dia, kondisi yang sama terjadi ketika Gunung Bromo meletus pada tahun 2000 dan 2004.

Di tempat terpisah, salah seorang juru kunci Bromo, Mudjono, yakin Gunung Bromo tidak akan meletus. Menurut dia, Bromo akan menunjukkan tanda-tanda khusus sebelum meletus.

”Biasanya kami akan mendapat petunjuk alam. Tahun ini kami tidak mendapatkan petunjuk apa pun,” kata Mudjono, Kamis (24/11).

Menurut Mudjono, juru kunci dan sesepuh desa telah melakukan ritual tolak bala di Pura Luhur Poten, 1 kilometer dari kawah, agar Gunung Bromo tidak meletus. (red)

Pemprov Jatim Siapkan 4 Lokasi Evakuasi Letusan Gunung Bromo

Warta Jatim, Probolinggo– Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan 4 lokasi evakuasi warga yang tinggal di sekitar Gunung Bromo. Empat tempat tersebut tersebar di Kecamatan Ngadisari dan Sukapura, Probolinggo.

Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf mengatakan, evakuasi akan dilakukan jika Gunung Bromo meletus dalam skala besar. Keputusan mengungsikan warga juga tergantung perluasan daerah rawan bencana, sesuai ketentuan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana.

”Kami sudah menyiapkan skenario evakuasi. Semuanya tergantung situasi terakhir,” kata Syaifullah Yusuf di posko bencana Gunung Bromo, Rabu (24/11).

Menurut Syaifullah Yusuf, pihaknya sudah menyiapkan anggaran Rp 2,5 miliar untuk biaya hidup pengungsi. Jika kurang, Pemprov Jatim akan menggelontorkan dana tambahan Rp 50 miliar dari anggaran tanggap darurat.

Di tempat terpisah, Kepala Pos Pemantauan Gunung Bromo Syafii memperkirakan letusan Gunung Bromo tidak akan besar. Lontaran batu pijar dari kawah hanya akan menjangkau daerah dalam radius 2 kilometer.

”Selama ini letusan Gunung Bromo hanya menjadi lautan pasir. Meski demikian, kami tetap berjaga dan waspada menghadapai segala kemungkinan,” ujar Syafii.(red)

Kondisi Bromo Belum Pasti

Warta Jatim, Probolinggo – Gempa tektonik di Gunung Bromo terus meningkat. Hingga pukul 13.00 terjadi 18 kali gempa tektonik dan 2 gempa tremor.

Kepala Pos Pantau Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Probolinggo, Syafii,  mengatakan gempa tremor terbesar terjadi pagi tadi. Asap putih berbau belerang keluar dari kawah Bromo.

Menurut Syafii, aktivitas Gunung Bromo cenderung fluktuatif. Dia tidak dapat memprediksi sampai kapan status Awas diberlakukan.

”Kami belum bisa memastikan sampai kapan status Awas ini. Pergerakan Gunung Bromo yang sekarang berbeda dari sebelumnya. Sejak tanggal 1 hingga 24 November terjadi lebih dari seribu gempa tektonik,” kata Syafii, Rabu (24/11).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Indonesia menetapkan radius rawan bencana 3 kilometer dari kawah Bromo. Masyarakat dilarang mendekati puncak gunung dalam radius tersebut.

Sempat terjadi insiden kecil antara petugas dan 2 wisatawan Prancis yang bersikeras menuju kawah Bromo. (red)

Selasa, 23 November 2010

Pahlawan Tanah Air

Tanpa banyak koar. Orang biasa bertindak luar biasa.

Caherudin jawara Betawi. Jagoan Pesanggrahan. Kumis baplang, akik besar, dan akar bahar. Siapa berani nyowel nih orang?

Chaerudin bukan jawara sembarangan. Bukan jagoan asal main pukul serampangan. Juga pantang main golok buat bikin ciut nyali orang. “Bahasa gua, kalau jawara mukul, orang bukan mati klenger tapi bagaimana bisa jadi sahabat. Itu namanya jawara. Sabar, ulet, berani. Jangan baru dikatain orang terus marah,” kata Chaerudin dengan logat Betawi klotokan.

Bang Idin, begitu dia biasa disapa, tinggal di pinggiran Kali Pesanggrahan, Karang Tengah, Cilandak, Jakarta Selatan. Saban hari aktivitasnya tak jauh jauh dari Kali Pesanggrahan. Mulai membersihkan sampah hingga menebar bibit ikan.

Perjuangan menjaga Kali Pesanggrahan dilakoni Bang Idin sejak 15 tahun lalu. Menaiki gedebong pisang, disusurinya kali sejauh 38 kilometer itu. “Sungai bukan tempat buang sampah. Bukan tempat tinja dari gedung-gedung. Sungai tempat memahami kehidupan,” kata Idin di empang bantaran Sungai Pesanggrahan, minggu lalu.

Idin ngebongkar cara pikir orang kebanyakan tentang sungai. Limbah rumah tangga dan pabrik diolah di empang-empang untuk pemancingan, sebelum dibuang ke sungai. Bantaran sungai kembali ditanami pohon. Bibit ikan dilepas berkala, untuk memperkaya biota sungai.

Manajemen kearifan alam. Konsep konservasi alam ini yang diimani Bang Idin bertahun-tahun.

Konservasi alam yang melihat lingkungan sebagai sumber hidup. Tidak hanya ditangani secara arif, tapi juga penuh komitmen. Bagi Bang Idin, penyelamatan lingkungan nggak butuh banyak cingcong. Solusi harus diwujudkan dalam tindakan, bukan hanya kesimpulan seminar.

“Jalan keluarnya, dong. Kita bosen dengan pasal-pasal, begono-begini. Apaan itu? Kerjanya kagak ada. Masalah lingkungan bukan masalah sampah doang, melainkan masalah kehidupan,” ujarnya.

Bang Idin terkenal keras. Dia doyan “ribut” dengan masyarakat yang semaunya membuang sampah di kali. Sampah yang dibuang ke sungai, dia pulangin dengan digantung di pagar rumah orang yang membuang sampah. Bau tak sedap mengepung kampung.

Bang Idin nggak takut harus berhadapan dengan pemerintah. Badan Pertanahan Nasional (BPN) paling sering kena semprot. Banyak sertifikat tanah yang dikeluarkan BPN ngaco karena luasnya sampai ke pinggir Kali Pesanggrahan.

Menurut Bang Idin, masyarakat “gedongan” itu punya dasar hukum membangun rumah sampai pinggir kali. Namun, buat dia, tanah bukan hanya milik orang berduit. “Coba dipikir. Ada sertifikat sampai kali, siapa yang buat? BPN, kan? Siapa yang bayar? Orang kaya, kan? Yang salah siapa? Semuanya gila,” katanya.

Ketika mengajak orang menjaga sungai, Bang Idin tidak menggurui. Dia lebih banyak mendongeng soal Pangeran Jayakarta dan Si Jampang yang selalu mengedepankan kepentingan masyarakat.

“Bagaimana pemahaman kita. Alam ini punya kita semua. Bukan punya negara atau pemerintah. Ini punya kita,” katanya.

Hukum buat Bang Idin bukan cuma pasal tersurat di atas kertas, hukum yang bisa “dibeli” demi kepentingan pribadi. Menghadapi alam bukan dengan cara jual-beli. Sebab, “SK” penyelamatan lingkungan berasal dari langit, bukan dari orang berduit.

“Gua bilang, jangan mengotori sungai. Kalau sungai lu kotori, yang kena dampaknya lu juga. Kalau banjir, jangan disalahin kali. Emang kitanya kurang ajar. Itu yang tersirat. Dampaknya ke kita-kita juga. Alam akan ngamuk. Alam ini bukan warisan nenek moyang, melainkan titipan anak cucu. Titipan. Dan harus dirawat,” ujarnya.

Sersan Perang Sampah

Lahan pembuangan sampah akhir di Benowo, Surabaya, diprediksi membeludak pada tahun 2014. Jika tidak ada inovasi mengolah sampah, Kota Pahlawan tidak akan memiliki ruang untuk membuang sampah.

Di tangan Mbah Tampi, sampah menjadi berkah. Pensiunan TNI Angkatan Laut berpangkat sersan satu ini mulai melakoni “operasi penyelamatan” sampah sejak 1989. Misinya cuma satu: tidak menambah persoalan di bumi.

Tampi tidak sedang melakukan operasi militer. Tidak juga memanggul bedil. Pengalaman tugas di Timor Timur dan Irian Jaya, tinggal masa lalu. Kini, perjuangannya membersihkan jalanan dari sampah. Mendorong gerobak sampah dari rumah ke rumah.

Sampah yang dikumpulkan dipilah. Setelah 14 tahun, rumahnya di Kelurahan Genting, Surabaya, jadi tempat penampungan sampah. “Ini tugas berat bagi kami. Sekadar mensosialisasikan persoalan sampah saja, banyak masyarakat yang menentang. Tapi, seiring dengan waktu, semuanya bisa berjalan lancar,” kata Mbah Tampi.

Sampah non-organik kemudian dijual ke salah satu pabrik daur ulang. Beberapa tahun kemudian pabrik pengolah sampah menolak hasil pulungan Mbah Tampi. Dia putar otak mencari cara agar sampah dapat dimanfaatkan.

Sampah organik dijadikan pupuk, sedangkan sampah non-organik masih dicarikan solusi.

Tahun 2003 Tampi menemukan cara mengolah sampah non-organik menjadi botem, batako berbahan sampah plastik. Metode ini dipelajarinya secara autodidak.

Botem berukuran panjang 30 cm dan lebar 12,5 cm, dicetak dalam keadaan basah. Sampah plastik kemudian dijejalkan ke lubang di tengah botem. “Sampah yang tidak bisa didaur ulang dimasukkan ke tengah-tengah botem yang dilubangi. Sebelumnya sampah diikat kuat dalam tas kresek besar,” ujarnya.

Hasil “gerilya” Mbah Tompi mampu mengurangi jumlah sampah yang disetor ke pembuangan sampah akhir Benowo. Untuk 1.000 botem setidaknya membutuhkan 50 meter kubik sampah.

Satu botem kini dijual Rp 1.250. Mbah Tampi mengklaim batako botem tahan panas dan kedap air. “Banyak yang berminat. Terutama masyarakat yang tinggal di kawasan Wonokusumo, yang dekat dengan laut,” tuturnya.

Kini hasil penjualan botem mampu menghidupi Yayasan Among Putra, yang mengelola TK dan play group. Para wali murid mulai sadar mengumpulkan dan mengolah sampah kering untuk dijual bersama.

“Jika kita biarkan sampah di mana-mana, ini membahayakan kesuburan tanah. Mari kita jaga kebersihan lingkungan masing-masing, atau minimal membuang sampah pada tempatnya,” kata Mbah Tampi.

Perjuangan Gila Sariban

Pukul 8 pagi. Sariban mengayuh sepeda ke arah pusat Kota Bandung. Dua keranjang besar nyantel di sisi sepeda. Menjelang tengah hari, sang kakek pulang untuk makan di rumahnya di Gang Cikondang Nomor 30, Sadangserang, Bandung.

Selepas lohor dia kembali bekerja hingga hampir magrib. “Sampah yang saya bersihkan, saya bawa ke tempat penampungan sampah di pasar,” kata Sariban.

Ketika masih dinas di RS Cicendo Bandung tahun 1983, Sariban mulai membersihkan sampah di jalan umum. Kegiatan ini dipengaruhi pekerjaannya semasa kecil, mencabuti rumput untuk pakan sapi. Setelah pensiun, Sariban mendedikasikan waktunya menjadi relawan pembersih sampah.

Seragam kuning dengan caping bertuliskan “Iban dari Bandung” jadi ciri khas Sariban saat bekerja. Di pusat keramaian, Sariban “mengusik” warga melalui pengeras suara, mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan.

Warga mulai risih. Berisik. Sariban dicap sinting.

Tebal muka senjata pamungkas Sariban. Jari-jari keriputnya hingga kini masih setia memunguti sampah di Jalan Pahlawan, Kota Bandung. Keinginannya menjadikan jalan itu sebagai jalan percontohan lingkungan, terus meletup. “Saya bercita-cita menjadikan Jalan Pahlawan Lingkungan Hidup Iban. Indah, bersih, aman, dan nyaman,” katanya.

Bagi Sariban, kebersihan bagian dari iman. Tak cukup memunguti sampah, dia juga mencabuti paku yang “melukai” pohon-pohon di sepanjang Jalan Pahlawan. “Kasihan,” katanya.

Empat belas karung paku seberat 1 ton kini terkumpul di rumahnya. Tidak untuk dijual. Jika sudah tidak mampu menjadi relawan, Sariban akan menyerahkan paku-paku dan sepedanya kepada Pemerintah Kota Bandung untuk dimasukkan museum.

“Saya ingin ada demo besar-besaran. Bukan demo rusuh, melainkan kampanye serentak seluruh warga memunguti sampah. Mudah-mudahan tahun depan saya bisa sampaikan ke Pak Dada Rosada (Wali Kota Bandung),” kata Sariban.(red)

Status Bromo Naik Jadi Awas

Warta Jatim, Surabaya– Status Gunung Bromo yang terletak di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, Jawa Timur, naik menjadi awas. Gempa tremor di Bromo meningkat, mendorong magma mendekati bibir kawah.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), saat ini melarang wisatawan dan penduduk mendekati puncak gunung.

Kepala TNBTS Wilayah II, Anggoro Dwi Sujiharto mengatakan, wilayah yang masuk dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung harus dikosongkan. ”Kami menyiapkan petugas yang akan mengawasi pengunjung maupun masyarakat,” kata Anggoro, Selasa (23/11).

Menurut Anggoro, jika Gunung Bromo meletus lontaran batu pijar diperkirakan tidak lebih dari radius 2 kilometer. Sedangkan abu vulkanik akan mengarah mengikuti arah angin.

Pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru meminta masyarakat yang tinggal di sekitar Bromo untuk tenang dan tidak terpancing isu adanya letusan. (red)

LBH Surabaya Dukung Menaker Mundur

Warta Jatim, Surabaya- Lembaga Bantuan Hukum Surabaya mendukung desakan agar Muhaimin Iskandar mundur dari jabatan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi . Muhaimin dinilai gagal melindungi buruh migran.

Kepala Bidang Operasional LBH Surabaya M Saiful Arif mengatakan, Muhaimin tidak memiliki konsep yang jelas dalam melindungi buruh migran. ”Sudah sepantasnya Muhaimin mundur. Ini solusi terbaik,” kata M Saiful.

Selain meminta Muhaimin mundur, LBH Surabaya juga mendesak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi memperbaiki sistem kerja sehingga menguntungkan buruh migran.

Menurut M Saiful Arif, selama ini buruh migran hanya dimanfaatkan sebagai sumber devisa negara. Namun, pemerintah tidak memperhatikan nasib buruh yang telantar di luar negeri. (red)

Senin, 15 November 2010

Lagi, Tanah Sekitar Rel Kereta Siring Ambles

Warta Jatim, Surabaya - Tanah di lokasi rel kereta api Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo, ambles. Tanah yang ambles seluas 10 meter dengan kedalaman 4 meter.

Asisten Manajer Eksternal PT Kereta Api Daerah Operasi VIII Surabaya Herry Winarno mengatakan, tanah yang ambles di kilometer 33, antara stasiun Tanggulangin dan Porong.

Meski struktur tanah di sekitar lokasi lumpur Lapindo Brantas terus menurun, PT KA memastikan jalur tersebut masih aman. ”Kami pastikan jalur tersebut aman untuk dilalui. Namun, kami membatasi kecepatan kereta yang melintas,” ujar Herry.

Batas maksimal kecepatan kereta api yang melintas di rel dekat tanggul lumpur Lapindo 5 kilometer per jam. Setiap hari 3 kereta api jurusan Jember dan Blitar melalui jalur ini.(red)

Minggu, 14 November 2010

Gubernur Jawa Timur Minta Wisata Gunung Bromo Ditutup

Warta Jatim, Surabaya - Gubernur Jatim Soekarwo memerintahkan Pemkab Probolinggo dan Pasuruan untuk menutup sementara kawasan wisata Gunung Bromo. Penutupan ini sebagai imbas dari terus meningkatnya intensitas gempa di Gunung Bromo.

Soekarwo mengatakan, sesuai dengan rekomendasi yang diperoleh dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk saat ini, warga dan wisatawan sudah tidak diperkenankan berada di radius 1 kilometer, dari kawah gunung.

Soekarwo juga akan memanggil tim teknis dari Probolinggo dan Pasuruan. “ Langkah ini harus kami pilih, karena kami tidak ingin Pemkab hanya mengejar keuntungan, tanpa memperhatikan keselamatan warga dan wisatawan,” ujar Soekarwo.

Kepala Bidang Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru Wilayah II Lumajang Anggoro Dwi Sujiarto mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan rekomendasi kepada masyarakat dan pengunjung untuk tidak mendekati kawah Bromo.

Pemberlakuan ini juga berlaku untuk wisata Gunung Semeru, yang melarang aktifitas hingga radius hingga radius 4 kilometer dari puncak Mahameru. (red)

Cegah Mafia Hukum, Polda Jatim Tingkatkan Pengawasan

Warta Jatim, Surabaya – Mengantisipasi merebaknya praktik mafia hukum, Kepolisian Daerah Jawa Timur akan meningkatkan pengawasan internal. Selama ini pengawasan internal belum berjalan maksimal.

Kapolda Jatim Irjen Polisi Badrodin Haiti mengatakan, selama ini pengawasan hanya terhadap divisi yang diduga menjadi “ladang” mafia hukum. Selanjutnya pengawasan akan dilakukan secara menyeluruh. ”Pengawasan selama ini hanya melibatkan internal. Karena itu, hasilnya belum maksimal,” kata Badrodin.

Polda Jatim akan mengupayakan pengawasan melibatkan divisi lain seperti bidang hukum, profesi dan pengamanan, dan Inspektur Pengawasan Daerah. Juga mempertimbangkan menggandeng pihak luar yang memiliki kompetensi penyelidikan. 

“Kami akan kaji untuk merumuskan pihak luar ikut melakukan pengawasan. Misalnya Kompolnas. Masih kami kaji, termasuk undang-undangnya,” kata Badrodin. Selain itu, tidak akan memberikan toleransi terhadap anggota yang terlibat mafia hukum. Salah satunya dengan menyiapkan sanksi ringan hingga pemecatan.(red)

Jumat, 12 November 2010

Sejarah Indonesia Dalam Sketsa

Warta Jatim, Surabaya – Kartunis Tonny Rafty merekam sejarah dan perang kemerdekaan Indonesia melalui sketsa-sketsa gambar. Kartunis Australia ini berada di Indonesia meliput perang kemerdekaan.

Sketsa karya Tonny Rafty dipamerkan di Surabaya, mulai hari ini hingga 20 November. Tonny yang kini berusia 95 tahun mengatakan, sebagian karyanya dibuat ketika meliput perang di Indonesia tahun 1945.

“Saya kenal baik Soekarno dan berteman baik dengan sejumlah seniman seperti Basuki Abdullah dan Affandi. Saya mengagumi dan hormat kepada mereka,” kata Tonny, Jumat (12/11).

Selain menggelar pameran sketsa dan karikatur, selama di Surabaya Tonny akan mengunjungi sejumlah tempat bersejarah.(red)

Kamis, 11 November 2010

Satgas Hukum Selidiki Kasus Pembebasan Gayus

Warta Jatim, Surabaya - Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum akan menyelidiki dugaan suap dibalik ”bebasnya” terdakwa Gayus Tambunan dari Rumah Tahanan Brimob Kelapa Dua, Depok.

Anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, Mas Ahmad Santosa, mengatakan foto Gayus menonton pertandingan tenis di Bali yang dimuat media massa, cukup menjadi bukti terdakwa keluar dari rumah tahanan. Beberapa ciri pada foto tersebut sama dengan Gayus Tambunan, terdakwa penggelapan pajak.

Mas Ahmad Santosa mengatakan, telah membentuk tim investigasi untuk mengumpulkan data-data penunjang. Satgas bekerja sama dengan Mabes Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menyelidiki apakah ada suap dalam kasus ini.

Dia meminta Kementerian Hukum dan HAM tidak lepas tanggung jawab. ”Kami masih melakukan investigasi. Hasilnya silakan tunggu beberapa waktu lagi,” kata Mas Ahmad Santosa, Kamis (11/11).

Pria yang diduga Gayus Tambunan tertangkap kamera sedang menonton pertandingan tenis di Bali, 5 November lalu. Beberapa saksi mengaku melihat pria tersebut bersama perempuan mirip Milana Anggraeni, istri Gayus Tambunan.

Mabes Polri mencopot Kepala Rutan Brimob Komisaris Polisi Iwan Prayitno yang dianggap sebagai otak ”pembebasan” Gayus. Iwan diduga menerima uang Rp 60 juta.

Sembilan polisi penjaga Rutan Brimob juga dicopot, karena membantu meloloskan Gayus. Mereka diduga menerima Rp 5 juta hingga Rp 6 juta. (red)

Selasa, 09 November 2010

Polda Jawa Timur Bantu Korban Merapi

Warta Jatim, Surabaya - Polda Jawa Timur mengirimkan bantuan untuk korban Gunung Merapi. Bantuan meliputi 1.000 masker, 154 pakaian, 158 kasur, 200 sarung, 2 bal rokok, 1.955 pembalut, makanan dan susu bayi, serta genset.

Polda Jatim juga mengumpulkan uang Rp 573.334.700 sumbangan jajarannya. Uang tunai ini akan diberikan dalam bentuk barang sesuai kebutuhan korban di lokasi bencana.

Kapolda Jatim Irjen Polisi Badrodin Haiti mengatakan, bantuan akan diserahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana Alam untuk selanjutnya diatur pembagiannya.

Polda Jatim juga menerjunkan 12 personel dari Brimob dalam tim Bantuan Sosial dan 1 kompi tim evakuasi. "Personel ini akan melakukan pengawalan dan menginformasikan perkembangan di kawasan bencana,” kata Badrodin, Selasa (9/11).

Pemerintah Kota Surabaya juga menggelar aksi bakti sosial donor darah yang diikuti PNS, sukarelawan dari tim SAR, dan masyarakat. Wali Kota Tri Rismaharini berharap darah yang disumbangkan memberikan harapan hidup bagi korban bencana alam. “Kami berharap bisa berbuat sesuatu untuk saudara kita yang terkena bencana alam,” ujarnya. (red)

Cokelat Megah Sambut Hari Pahlawan

Warta Jatim, Surabaya – Masyarakat Surabaya menyambut peringatan Hari Pahlawan 10 November dengan berbagai cara. Salah satunya membuat replika Tugu Pahlawan dari cokelat.

Gerai Dapur Coklat Surabaya membuat replika Tugu Pahlawan. Akhlusufa dari Dapur Coklat mengatakan, cokelat Tugu Pahlawan setinggi 190 cm dengan diameter 20 cm ini dibuat dengan bahan 50 kilogram cokelat putih. Lama pembuatan 2 minggu dan tahan hingga 2 tahun.

Cokelat Tugu Pahlawan akan digelar hingga akhir November. “Kami membuat cokelat khusus ini untuk Hari Pahlawan. Kami berharap masyarakat tidak melupakan peristiwa bersejarah ini,” ujar Akhlusufa, Selasa (9/11).

Akhlusufa mengaku beberapa instansi telah memesan cokelat Tugu Pahlawan dan replika lambang kota Surabaya.(red)

PT KAI Sediakan Kereta Gratis untuk Korban Merapi

Warta Jatim, Surabaya - PT Kereta Api Indonesia menyediakan kereta gratis untuk korban terdampak letusan Gunung Merapi dari Yogyakarta ke beberapa kota tujuan, antara lain Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Layanan gratis ini berlangsung seminggu sejak 7 November.

Humas PT KAI Daops 8 Surabaya Sri Winarto mengatakan, kereta gratis tidak berlaku untuk penumpang tujuan Yogyakarta. Dari seluruh kereta kelas ekonomi yang melintas di Yogyakarta, seperti KA Gaya Baru Malam, KA Sri Tanjung, KA Logawa, dan KA Pasundan, hanya KA Bogowonto dan KA Malabar yang tidak memberlakukan layanan gratis.

Calon penumpang pengungsi atau korban terdampak langsung letusan Merapi menunjukkan identitas diri seperti KTP serta fotokopinya. “Syarat tersebut sangat mutlak dan hanya berlaku bagi warga yang tinggal di radius 20 kilometer dari puncak Merapi. Selain dari wilayah itu, kami tetap menarik ongkos,” kata Sri Winarto, Senin (8/11).

PT KA Daops 8 Surabaya mulai Sabtu (6/11) memberangkatkan kereta pengangkut bantuan untuk pengungsi Merapi. Setiap hari ada 3 kereta khusus untuk mengangkut barang bantuan korban Merapi, yakni KA Mutira Selatan, KA Bima,. dan KA Turangga.

Semua kereta bantuan akan diberangkatkan dari Stasiun Gubeng mulai pukul 16.00. Khusus kereta pengangkut bantuan Merapi, PT KAI tidak menetapkan batas waktu. Bantuan dihentikan jika pemerintah sudah menetapkan status aman Merapi.

“Masyarakat yang ingin menyumbangkan bantuan untuk korban Merapi bisa memanfaatkan fasilitas ini. Pengangkutan semua barang bantuan gratis. Silakan menghubungi Kepala Stasiun Gubeng atau melalui Humas,” kata Sri Winarto. (red)

Senin, 08 November 2010

Pemerintah Akan Rehabilitasi Korban Merapi

Warta Jatim, Surabaya - Kementerian Perumahan Rakyat menyiapkan konsep rehabilitasi korban letusan Gunung Merapi. Konsep tersebut meliputi pengadaan hak atas rumah, pembangunan rumah secara swadaya, dan relokasi korban.

Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah akan memberikan hak rumah untuk korban bencana. Korban akan didata dan dibuatkan sertifikat atas rumah. Korban yang mesti direlokasi ditawari tempat baru yang aman.

Hal yang sama juga akan dilakukan untuk korban tsunami di Mentawai dan banjir bandang Wasior, Papua Barat. “Kami akan mendata korban. Jika dirasa perlu relokasi, kami segera menyiapkan tempat,” kata Suharso di Surabaya, Senin (8/11). 

Suharso mengakui pemerintah belum menentukan besaran anggaran untuk pembangunan dan relokasi korban letusan Merapi. Saat ini pemerintah masih menetapkan tanggap darurat di kawasan tersebut. (red)

Jumat, 05 November 2010

Siswa Bina Karya Surabaya Surati Obama

Warta Jatim, Surabaya - Siswa sekolah Bina Karya Surabaya, menggelar aksi menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Mereka menulis surat dan mewarnai gambar Obama.

Kepala Sekolah SMP Bina Karya, Siti Hanifah mengatakan, surat dari para siswa akan dikirimkan ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Dia berharap, Barack Obama membaca surat tersebut.

Siti berharap, siswa Bina Karya mengikuti jejak Presiden Barack Obama. ”Semoga dengan kedatangan Obama ke Indonesia, murid kami yang sebagian besar tinggal di lokalisasi Kremil bisa meniru Obama,” kata Siti Hanifah, Jumat (5/11).

Siswa Bina Karya juga mengumpulkan sumbangan bagi korban bencana Gunung Merapi.

Di tempat terpisah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur menggelar unjuk rasa menolak kedatangan Presiden Barack Obama. Menurut mereka, kedatangan Obama membawa misi ekonomi yang akan menjajah Indonesia.

Koordinator aksi Umar Syahid mengatakan, pemerintah harus membatalkan kemitraan ekonomi dengan Amerika. Kemitraan tersebut tidak menguntungkan Indonesia.

“Hegemoni Amerika sangat kuat di dunia. Pemerintah harus membatalkan kemitraan tersebut, karena akan membuat Indonesia dalam genggaman Amerika,” ujar Umar Syahid. (red)

Kamis, 04 November 2010

Gunung Semeru Luncurkan Lava

Warta Jatim, Surabaya - Aktifitas vulkanik di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, meningkat. Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNBTS) mencatat terjadi guguran lava sejauh 4 kilometer sejak tadi malam.

Kepala Bidang Pengelolaan TNBTS Wilayah II, Anggoro Dwi Sujiarto, mengatakan mempertimbangkan menutup jalur pendakian ke puncak Semeru. ”Kami masih melakukan pembahasan internal. Jika dibutuhkan, jalur ke puncak segera ditutup,” kata Anggoro, Kamis (4/11).

Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru akan berkoordinasi dengan pos pengamat di Gunung Sawur untuk mengetahui kondisi Semeru.

Selain Gunung Semeru, TNBTS juga memantau aktivitas vulkanik di Gunung Bromo. Sebab, intensitas gempa vulkanik di Bromo meningkat selama beberapa hari terakhir. Gunung Semeru dan Bromo saat ini berstatus Waspada.(red)

Warga Lokalisasi Tolak Rencana Penutupan Dolly

Warta Jatim, Surabaya – Paguyuban Masyarakat Pekerja Lokalisasi menolak pemasangan CCTV dan rencana menutup Lokalisasi Dolly. Prostitusi tidak akan hilang selama kemiskinan masih ada.

Sekretaris Jenderal PMPL, SA Saputro, mengatakan Pemerintah Kota Surabaya seharusnya melakukan kajian sebelum berencana menutup Dolly. Pemkot juga tidak pernah melakukan sosialisasi rencana menutup Dolly kepada para penghuni.

”Seharusnya pemerintah melakukan kajian dulu. Bagaimana kalau nanti muncul kemiskinan baru setelah Dolly ditutup?” kata Saputro ketika memimpin unjuk rasa di Lokalisasi Dolly.

Menurut Saputro, kemiskinan menjadi penyebab prostitusi dan kriminalias. Menutup lokalisasi tanpa menyediakan lapangan pekerjaan pengganti bagi pekerja seks komersial tidak akan menyelesaikan masalah.(red)

JRK-Dem Minta 20% Frekuensi untuk Radio Komunitas

Warta Jatim, Surabaya - Jaringan Radio Komunitas untuk Demokrasi (JRK-Dem) meminta alokasi frekuensi minimal 20% untuk radio komunitas. Radio komunitas berperan menyebarkan informasi dan memberdayakan masyarakat. 

Ketua Presidium JRK-Dem Mochamad Hasyim mengatakan, pemerintah mendiskriminasi radio komunitas. Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) sering menutup radio komunitas.

Hasyim meminta pemerintah merevisi Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Rencana Induk Frekuensi Penyelenggara Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Radio Siaran FM. ”Peraturan tersebut mempersempit cakupan frekuensi radio komunitas,” kata Hasyim pada unjuk rasa di kantor DPRD Jawa Timur.

Jaringan Radio Komunitas Demokrasi menuntut Gubernur Jawa Timur Soekarwo menetapi janji memberikan kebebasan bagi radio komunitas untuk bersiaran. (red)

Selasa, 02 November 2010

Gempa Gunung Semeru, Bromo, dan Kelud Meningkat

Warta Jatim, Surabaya – Setelah Gunung Merapi meletus, intensitas gempa di Gunung Semeru, Bromo, dan Kelud meningkat. Saat ini gempa tremor di ketiga gunung di Jawa Timur itu dalam sehari 10 hingga 50 kali. Bahkan, dalam dua hari terakhir terjadi gempa tremor 60 kali per hari.

Hal itu dikatakan Anggoro Dwi Sujiharto, Kepala Bidang Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru Wilayah II Lumajang. Akibat gempa tremor, di puncak Semeru terbentuk kubah lava. Kubah lava itu terus tumbuh dan mengeluarkan lidah lava sepanjang 300 meter dari puncak Mahameru.

“Lidah lava terjadi akibat lubang magma yang terlalu kecil. Para pendaki Gunung Semeru agar tidak mendekati kawah. Apalagi saat ini sering terjadi lahar dingin,” kata Anggoro, Selasa (2/11).

Menurut Anggoro, meski sudah membentuk kubah dan lidah lava, Gunung Semeru masih berstatus waspada. Status Gunung Bromo dan Kelud juga meningkat menjadi waspada.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur menyatakan terus melakukan sosialisasi pengamanan kepada warga seputar Gunung Semeru. Dilakukan pula simulasi evakuasi bencana. Kepala BPBD Siswanto mengatakan, akan melakukan evakuasi apabila terjadi peningkatan dari status waspada ke awas.

BPBD  sudah menyiapkan  pusat informasi bencana di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Tim terdiri atas beberapa elemen dan bekerja 24 jam. Namun, saat ini data di pusat informasi belum maksimal, karena belum terhubung langsung dengan tiap kabupaten/kota.(red)