Warta Jatim, Surabaya- Jamaah Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur mengaku diteror Badan Silaturahmi Ulama Madura. Mereka terancam diusir dari Sampang jika tidak mengakui ajaran Ahl al-Sunnah wal Jamaah.
Ketua Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi) Sampang, Ustad Tajul Muluk mengatakan, teror Badan Silaturahmi Ulama Madura semakin menjadi. Dia kecewa Majelis Ulama Indonesia dan Kepolisian Sampang tidak menghentikan teror tersebut.
Menurut Tajul Muluk, Musyawarah Pimpinan Daerah Sampang juga ikut memaksa Jamaah Syiah mengikuti ajaran Ahl al-Sunnah wal Jamaah. ”Intinya kami dihadapkan pada pilihan yang sulit. Mereka memaksa kami ikut aliran mereka atau kami keluar dan mati,” ujar Tajul Muluk.
Tajul Muluk kecewa atas sikap petinggi Nahdlatul Ulama (NU) Sampang yang ikut mendesak Jamaah Syiah menentukan pilihan ajaran agama. ”Saya sampai saat ini dianjurkan untuk menumpang di Mapolresta Sampang, demi keselamatan,” katanya.
Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Mutawakil Allalah mengecam teror terhadap Jamaah Syiah di Sampang. Dia mengutuk tindakan warga NU yang terlibat dalam teror tersebut.
Menurut Mutawakil, Syiah masih masuk golongan Islam. ”Di aliran Syiah mereka mengkultuskan Sayidina Ali. Sikap ini yang membedakan dengan umat Islam lainnya. Namun seharusnya tidak perlu diperdebatkan,” kata Mutawakil. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar