Mau UANG???... Buruan GRATIS Registrasi KLIK DISINI

Selasa, 08 Desember 2009

Sipir Rutan Medaeng Diduga Pasok Minuman Keras

Warta Jatim, Surabaya - Divisi Pemasyarakatan Departemen Hukum dan HAM Jawa Timur memeriksa petugas Rumah Tahanan Medaeng, terkait tewasnya Vika Ari Prihadi. Diduga Vika tewas akibat mengonsumsi minuman beralkohol di dalam rutan.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Depkum HAM, Djoko Hikma Hadi mengatakan, pemeriksaan terus dilakukan terhadap petugas yang diduga menyelundupkan minuman keras ke dalam rutan. “Hasil pemeriksaan sudah mengerucut ke beberapa nama. Namun, belum dapat disampikan ke media hingga ada kepastian,” ujar Djoko Hikma Hadi, Selasa (8/12).

Djoko mengakui, masuknya minuman keras ke Blok D1 tempat Vika ditahan adalah bukti lemahnya pengawasan di rutan Medaeng. Maraknya praktik suap di rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan membuka peluang masuknya barang-barang terlarang.

Djoko berjanji meminta seluruh pejabat rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan di Jawa Timur meningkatkan standar operasional prosedur pengamanan. Dia mengimbau kepala LP menjatuhkan sanksi terhadap jajaran yang terbukti melakukan pelanggaran.

Vika Ari Prihadi tewas akibat mengonsumsi minuman keras di dalam Rutan Medaeng. Tersangka korupsi Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) Gubernur Jatim ini sempat dirawat di RS Surabaya International, sebelum meninggal 4 Desember lalu.(red)

Senin, 07 Desember 2009

Sosiolog Unair: Stop Sahkan Perda Gelandangan dan Pengemis

Warta Jatim, Surabaya - Sikap DPRD Surabaya yang bersikukuh mengesahkan rancangan peraturan daerah tentang anak jalanan, gelandangan, dan pengemis dinilai tidak tepat. Raperda tersebut tidak memberikan solusi mengatasi masalah kemiskinan.

Sosiolog Universitas Airlangga Surabaya, Bagong Suyanto mengatakan, pemerintah seharusnya membuat peraturan yang mampu memperdayakan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis. Penerapan sanksi denda terhadap masyarakat yang memberikan uang kepada kaum miskin kota tidak akan menyelesaikan masalah.

“Untuk pemberian sedekah, itu hak masing-masing orang. Seharusnya tidak diatur oleh undang-undang. Jika memang tidak boleh memberi, pemerintah seharusnya menghentikan program bantuan langsung tunai,” ujar Bagong Suyanto, Senin (7/12).

Dia menolak penilaian anggota Dewan, yang menyebut anak jalanan, pengemis, dan gelandangan sebagai warga masyarakat yang malas bekerja. Menurut dia, penilaian tersebut tidak berdasar dan patut disangsikan.

Wali Kota Surabaya, Bambang DH, mengaku akan mempelajari draft rancangan perda anak jalananan, gelandangan, dan pengemis. Dia mengaku akan menyetujui rancangan perda tersebut jika memang menguntungkan semua pihak. “Kalau hasilnya positif, tentu akan kami terima,” kata Bambang. (red)

Jumat, 04 Desember 2009

Harga Bahan Pokok di Surabaya Mulai Naik

Warta Jatim, Surabaya - Harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Surabaya merangkak naik menjelang Natal dan Tahun Baru. Kenaikan harga berkisar Rp 100 sampai Rp 500.

Menurut Arifin, pedagang di Pasar Soponyono, Surabaya, kenaikan harga bahan pokok terjadi sejak satu minggu lalu. Telur yang semula dijual Rp 12.500 per kilogram saat ini mencapai Rp 13.000 per kg. “Kenaikan harga rutin terjadi menjelang Lebaran, Natal, dan Tahun Baru,” ujar Arifin, Jumat (4/12).

Siti, pedagang Pasar Keputran, mengatakan, selain minyak goreng dan telur, harga gula pasir juga mulai naik. Kenaikan harga gula pasir berkisar Rp 100 – Rp 200 per kilogram. Kenaikan harga bahan pokok menjelang hari raya disebabkan kenaikan jumlah permintaan barang.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdaganagan Kota Surabaya Didik Sahadi meminta warga tidak panik menghadapi kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Dia menjamin kenaikan harga bahan pokok tidak akan melebihi batas kewajaran. “Kenaikan harga saat situasi seperti sekarang sangat wajar terjadi. Kami jamin tidak ada kenaikan diluar kewajaran,” ujarnya.

Meski demikian, Disperindag Surabaya belum berencana menggelar operasi pasar. Menurut Didik Sahadi, operasi pasar baru dilakukan setelah harga bahan pokok melonjak di atas ketetapan pemerintah. (red)

Kawasan Porong Siaga I

Warta Jatim, Surabaya - Tanggul penahan lumpur PT Lapindo Brantas di Desa Ketapang, Kedungbendo, dan Tanggulangin rawan jebol. Tanah di lokasi tersebut amblas dan menyebabkan retakan sepanjang 700 meter yang terus membesar dan mendekati pusat semburan.

Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Ahmad Zulkarnaen mengatakan, tanah amblas juga terjadi di beberapa lokasi tanggul. Namun tidak separah kerusakan yang terjadi di 3 lokasi tersebut.

“Dari pemetaan 15 global position system (GPS), hampir semua tanah di sekitar pusat semburan mengalami penurunan. Tidak sedikit juga yang mengalami pergeseran tanah,” ujar Zulkarnaen.

Zulkarnaen tidak dapat memastikan tingkat penurunan tanah yang amblas. Sebab, pergerakan tanah terus berubah setiap hari. “Pergerakan tanah di kawasan Porong cenderung labil. Kadang cepat, kadang lambat. Kami minta masyarakat terus waspada,” katanya.

BPLS meminta pemerintah memindahkan lokasi rel kereta api dan jalan raya Porong. Menurut Zulkarnaen, setelah muncul retakan di tanggul sekitar pusat lumpur, wilayah tersebut saat ini berada dalam kondisi siaga I. (red)