Warta Jatim, Surabaya - Tanggul penahan lumpur PT Lapindo Brantas di Desa Ketapang, Kedungbendo, dan Tanggulangin rawan jebol. Tanah di lokasi tersebut amblas dan menyebabkan retakan sepanjang 700 meter yang terus membesar dan mendekati pusat semburan.
Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Ahmad Zulkarnaen mengatakan, tanah amblas juga terjadi di beberapa lokasi tanggul. Namun tidak separah kerusakan yang terjadi di 3 lokasi tersebut.
“Dari pemetaan 15 global position system (GPS), hampir semua tanah di sekitar pusat semburan mengalami penurunan. Tidak sedikit juga yang mengalami pergeseran tanah,” ujar Zulkarnaen.
Zulkarnaen tidak dapat memastikan tingkat penurunan tanah yang amblas. Sebab, pergerakan tanah terus berubah setiap hari. “Pergerakan tanah di kawasan Porong cenderung labil. Kadang cepat, kadang lambat. Kami minta masyarakat terus waspada,” katanya.
BPLS meminta pemerintah memindahkan lokasi rel kereta api dan jalan raya Porong. Menurut Zulkarnaen, setelah muncul retakan di tanggul sekitar pusat lumpur, wilayah tersebut saat ini berada dalam kondisi siaga I. (red)
Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Ahmad Zulkarnaen mengatakan, tanah amblas juga terjadi di beberapa lokasi tanggul. Namun tidak separah kerusakan yang terjadi di 3 lokasi tersebut.
“Dari pemetaan 15 global position system (GPS), hampir semua tanah di sekitar pusat semburan mengalami penurunan. Tidak sedikit juga yang mengalami pergeseran tanah,” ujar Zulkarnaen.
Zulkarnaen tidak dapat memastikan tingkat penurunan tanah yang amblas. Sebab, pergerakan tanah terus berubah setiap hari. “Pergerakan tanah di kawasan Porong cenderung labil. Kadang cepat, kadang lambat. Kami minta masyarakat terus waspada,” katanya.
BPLS meminta pemerintah memindahkan lokasi rel kereta api dan jalan raya Porong. Menurut Zulkarnaen, setelah muncul retakan di tanggul sekitar pusat lumpur, wilayah tersebut saat ini berada dalam kondisi siaga I. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar