Warta Jatim, Surabaya - Mendekati Natal dan Tahun Baru, harga kebutuhan pokok di Surabaya melonjak. Kenaikan harga disebabkan meningkatnya kebutuhan dan berkurangnya pasokan barang.
Sarbini, salah seorang agen bahan pokok di Pasar Pucang mengatakan, harga gula pasir naik sejak Minggu (20/12). Gula pasir yang semula dibenderol Rp 9.000 per kilogram, harganya naik menjadi Rp 11.000 per kilogram.
Menurut dia, berdasarkan pengalaman, kenaikan harga bahan pokok akan mencapai puncaknya 1 hari menjelang hari Natal dan Tahun Baru. “Kenaikan harga gula akan mencapai puncaknya tanggal 23 atau 24 Desember. Kemudian turun dan naik lagi menjelang Tahun Baru,” kata Sarbini, Selasa (22/12).
Selain harga gula yang naik, minyak tanah di beberapa kawasan seperti Karangpilang, Wonokusumo, dan Perak mengalami kelangkaan. Harga jual minyak tanah di kawasan tersebut mencapai Rp 7.000–Rp 7.500 per liter.
Agus salah seorang agen minyak tanah dan LPG mengatakan, minyak tanah langka sejak seminggu lalu. Menurut dia, pasokan minyak tanah dari Pertamina yang biasanya datang 2 kali seminggu, saat ini berkurang menjadi sekali dalam seminggu.
“Akibat kelangkaan ini, harga minyak tanah otomatis melonjak. Jika biasanya, kami menjual Rp 5.000 per liter, saat ini Rp 6000 per liter. Kalau di eceran sudah mencapai Rp 7.000 hingga Rp 7.500 per liter,” ujar Agus. (red)
Sarbini, salah seorang agen bahan pokok di Pasar Pucang mengatakan, harga gula pasir naik sejak Minggu (20/12). Gula pasir yang semula dibenderol Rp 9.000 per kilogram, harganya naik menjadi Rp 11.000 per kilogram.
Menurut dia, berdasarkan pengalaman, kenaikan harga bahan pokok akan mencapai puncaknya 1 hari menjelang hari Natal dan Tahun Baru. “Kenaikan harga gula akan mencapai puncaknya tanggal 23 atau 24 Desember. Kemudian turun dan naik lagi menjelang Tahun Baru,” kata Sarbini, Selasa (22/12).
Selain harga gula yang naik, minyak tanah di beberapa kawasan seperti Karangpilang, Wonokusumo, dan Perak mengalami kelangkaan. Harga jual minyak tanah di kawasan tersebut mencapai Rp 7.000–Rp 7.500 per liter.
Agus salah seorang agen minyak tanah dan LPG mengatakan, minyak tanah langka sejak seminggu lalu. Menurut dia, pasokan minyak tanah dari Pertamina yang biasanya datang 2 kali seminggu, saat ini berkurang menjadi sekali dalam seminggu.
“Akibat kelangkaan ini, harga minyak tanah otomatis melonjak. Jika biasanya, kami menjual Rp 5.000 per liter, saat ini Rp 6000 per liter. Kalau di eceran sudah mencapai Rp 7.000 hingga Rp 7.500 per liter,” ujar Agus. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar