Warta Jatim, Surabaya – Setelah Gunung Merapi meletus, intensitas gempa di Gunung Semeru, Bromo, dan Kelud meningkat. Saat ini gempa tremor di ketiga gunung di Jawa Timur itu dalam sehari 10 hingga 50 kali. Bahkan, dalam dua hari terakhir terjadi gempa tremor 60 kali per hari.
Hal itu dikatakan Anggoro Dwi Sujiharto, Kepala Bidang Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru Wilayah II Lumajang. Akibat gempa tremor, di puncak Semeru terbentuk kubah lava. Kubah lava itu terus tumbuh dan mengeluarkan lidah lava sepanjang 300 meter dari puncak Mahameru.
“Lidah lava terjadi akibat lubang magma yang terlalu kecil. Para pendaki Gunung Semeru agar tidak mendekati kawah. Apalagi saat ini sering terjadi lahar dingin,” kata Anggoro, Selasa (2/11).
Menurut Anggoro, meski sudah membentuk kubah dan lidah lava, Gunung Semeru masih berstatus waspada. Status Gunung Bromo dan Kelud juga meningkat menjadi waspada.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur menyatakan terus melakukan sosialisasi pengamanan kepada warga seputar Gunung Semeru. Dilakukan pula simulasi evakuasi bencana. Kepala BPBD Siswanto mengatakan, akan melakukan evakuasi apabila terjadi peningkatan dari status waspada ke awas.
BPBD sudah menyiapkan pusat informasi bencana di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Tim terdiri atas beberapa elemen dan bekerja 24 jam. Namun, saat ini data di pusat informasi belum maksimal, karena belum terhubung langsung dengan tiap kabupaten/kota.(red)
Hal itu dikatakan Anggoro Dwi Sujiharto, Kepala Bidang Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru Wilayah II Lumajang. Akibat gempa tremor, di puncak Semeru terbentuk kubah lava. Kubah lava itu terus tumbuh dan mengeluarkan lidah lava sepanjang 300 meter dari puncak Mahameru.
“Lidah lava terjadi akibat lubang magma yang terlalu kecil. Para pendaki Gunung Semeru agar tidak mendekati kawah. Apalagi saat ini sering terjadi lahar dingin,” kata Anggoro, Selasa (2/11).
Menurut Anggoro, meski sudah membentuk kubah dan lidah lava, Gunung Semeru masih berstatus waspada. Status Gunung Bromo dan Kelud juga meningkat menjadi waspada.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur menyatakan terus melakukan sosialisasi pengamanan kepada warga seputar Gunung Semeru. Dilakukan pula simulasi evakuasi bencana. Kepala BPBD Siswanto mengatakan, akan melakukan evakuasi apabila terjadi peningkatan dari status waspada ke awas.
BPBD sudah menyiapkan pusat informasi bencana di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Tim terdiri atas beberapa elemen dan bekerja 24 jam. Namun, saat ini data di pusat informasi belum maksimal, karena belum terhubung langsung dengan tiap kabupaten/kota.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar