Warta Jatim, Surabaya– Status Gunung Bromo yang terletak di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, Jawa Timur, naik menjadi awas. Gempa tremor di Bromo meningkat, mendorong magma mendekati bibir kawah.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), saat ini melarang wisatawan dan penduduk mendekati puncak gunung.
Kepala TNBTS Wilayah II, Anggoro Dwi Sujiharto mengatakan, wilayah yang masuk dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung harus dikosongkan. ”Kami menyiapkan petugas yang akan mengawasi pengunjung maupun masyarakat,” kata Anggoro, Selasa (23/11).
Menurut Anggoro, jika Gunung Bromo meletus lontaran batu pijar diperkirakan tidak lebih dari radius 2 kilometer. Sedangkan abu vulkanik akan mengarah mengikuti arah angin.
Pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru meminta masyarakat yang tinggal di sekitar Bromo untuk tenang dan tidak terpancing isu adanya letusan. (red)
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), saat ini melarang wisatawan dan penduduk mendekati puncak gunung.
Kepala TNBTS Wilayah II, Anggoro Dwi Sujiharto mengatakan, wilayah yang masuk dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung harus dikosongkan. ”Kami menyiapkan petugas yang akan mengawasi pengunjung maupun masyarakat,” kata Anggoro, Selasa (23/11).
Menurut Anggoro, jika Gunung Bromo meletus lontaran batu pijar diperkirakan tidak lebih dari radius 2 kilometer. Sedangkan abu vulkanik akan mengarah mengikuti arah angin.
Pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru meminta masyarakat yang tinggal di sekitar Bromo untuk tenang dan tidak terpancing isu adanya letusan. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar