Warta Jatim, Surabaya - Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) Jawa Timur meragukan komitmen Presiden Yudhoyono dalam menuntaskan penanganan kasus pelanggaran HAM di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Koordinator IKOHI Jatim, Dandy Katjasungkana, Kamis (16/12), menanggapi pernyataan Presiden Yudhoyono ketika memberikan kuliah umum di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 14 Desember 2010.
Menurut Dandy, janji penyelesaian persoalan HAM adalah lagu lama Presiden Yudhoyono. Respons pemerintah terhadap berbagai macam kasus pelanggaran hak asasi manusia tidak sesuai dengan janji.
Dandy menyebutkan kasus kekerasan berlatar agama yang meluas hampir di seluruh daerah, dan tidak tuntasnya kasus Alas Tlogo di Pasuruan serta lumpur Lapindo Brantas di Sidoarjo, membuktikan komitmen pemerintah terhadap penegakan HAM lemah.
“Beberapa kasus tersebut adalah contoh faktual bagaimana sebenarnya sikap pemerintah dalam menyelesaikan persoalan HAM,” ujar Dandy.
Tidak adanya komitmen pemerintah menyelesaikan kasus HAM diperkuat pernyataan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar yang meminta keluarga korban melupakan masa lalu dan menawari pekerjaan di Kementerian Hukum dan HAM. “Pernyataan ini menyakiti dan membuat marah keluarga korban pelanggaran HAM. Ini bukti pemerintah tidak memiliki iktikad menuntaskan kasus hak asasi manusia,” kata Dandy.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar