Warta Jatim, Surabaya – Gubernur Jawa Timur menjamin tidak akan terjadi kekerasan atas nama agama di wilayahnya. Untuk menjaga keamanan, Gubernur telah berkoordinasi dengan Kepolisan Daerah dan Kodam V Brawijaya.
"Semua pihak sudah bisa saling mengerti tentang arti keberagaman. Kami juga meminta semua pihak saling menahan diri, jika ada gejolak sekecil apa pun," kata Gubernur Soekarwo, Kamis (10/2).
Secara terpisah, Akhol Firdaus dari Center for Marginalized Communities Studies (Cmars) menyatakan siap menagih janji Gubernur Soekarwo. Sebab, kenyataan di Jatim tidak seusai yang dikatakan Gubernur. Jatim urutan kedua setelah Jawa Barat dalam kasus kekerasan atas nama agama.
Menurut Akhol, saat ini pelanggaran kebebasan berkeyakinan terjadi secara struktural. Karena itu, pemerintah harus bertanggung jawab penuh dalam melindungi hak dasar masyarakat dalam berkumpul, berserikat, dan berkeyakinan. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar