Warta Jatim, Surabaya - Berbagai elemen suporter sepakbola di Jawa Timur bersepakat berdamai dan menghindari kekerasan dalam setiap pertandingan. Hasil kesepakatan akan dievaluasi per tiga bulan dan diharapkan memberikan masukan positif bagi suporter dan klub.
Kesepakatan resmi diteken di Mapolda Jatim, Selasa (22/2). Elemen suporter yang meneken perdamaian adalah Bonek, Aremania, Deltamania, Boromania, Persikmania, MP Mania, Ultras Mania, LA Mania, Lasmojo, dan Singo Mania. Selama ini banyak terjadi keributan dan kekerasan pada pertandingan sepakbola. Misalnya, Bonek dan Aremania merupakan musuh bebuyutan.
Kapolda Jatim Irjen Polisi Badrodin Haiti mengatakan, bersatunya suporter merupakan awal yang baik bagi sistem pertandingan dan keamanan. Dia berharap Jatim pionir persatuan suporter di Indonesia. “Jika tidak ada tindakan kekerasan dan pertandingan berjalan lancar, akan menjadi sinyal positif bagi persepakbolaan tanah air.”
Gubernur Soekarwo menyatakan akan menjadikan sepakbola di Jatim sebagai industri. Namun, dengan catatan, suporter menjamin suasana kondusif dalam setiap pertandingan. Dia meminta koordinator suporter berdiskusi dan merumuskan masalah selama ini serta mencari solusi.
Salah satu koordinator Bonek, Imron, mengatakan kesepakatan damai harus ditindaklanjuti hingga bawah. Sebab, permasalahan terbesar suporter bukan di jajaran pengurus, melainkan di massa mengambang.
Imron berharap kepolisian dan pemerintah berperan aktif dalam sosialisasi kepada seluruh koordinator suporter hingga tingkat RT. “Selama ini yang menjadi bonek liar adalah yang remaja. Ini yang harus diperhatikan,” ujarnya.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar