Warta Jatim, Surabaya – Kapolda Jawa Timur menyatakan polisi telah menangkap 3 orang yang diduga sebagai pelaku penyerangan Ponpes Al Maha’dul Islam di Pasuruan, Selasa (15/2) petang. Ketiga orang itu dari ormas keagamaan di Bangil, Pasuruan.
“Kami sedang melakukan penyelidikan intensif terhadap kasus ini. Apalagi tersiar kabar, memang ada konflik antara ponpes dan ormas keagamaan tersebut,” Kapolda Irjen Pol Badrodin Haiti, semalam.
Kemarin sore Pondok Pesantren Al Maha’dul Islam di Pasuruan, Jawa Timur, diserang 200-an orang tidak dikenal. Akibatnya 6 santri terluka. Humas Ponpes Muchsin Asegaf mengatakan, penyerangan terjadi begitu cepat. Sekitar 200 orang masuk ke kompleks pondok pesantren dan melempari batu kepada para santri.
Menurut Muchsin, penyerangan semacam ini sudah sering terjadi di Ponpes Al Maha’dul. Namun, hingga sekarang belum seorang pun pelaku ditangkap dan diproses kepolisian.
Ironisnya, penyerangan Selasa sore sudah diketahui kepolisian yang melakukan penjagaan sejak pukul 14.00. “Sebenarnya pada saat penyerangan terjadi, sudah ada aparat kepolisian yang siap melakukan penjagaan. Kami juga heran, kenapa ponpes ini selalu menjadi sasaran dalam tiga tahun terakhir,” ujar Muchsin.
Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti Badrodin mengelak dikatakan polisi lambat mengamankan Ponpes Al Maha’dul Islam dari penyerangan itu. Menurut dia, ponpes menolak tawaran kepolisian menjaga dan mengamankan. Polda Jatim saat ini menerjunkan 2 peleton pasukan untuk menjaga Ponpes Al Maha’dul Islam.
Ponpes Al Maha’dul Islam didirikan Yayasan Pesantren Islam (Yapi) dan beraliran syiah. Keberadaan ponpes ini sering dipersoalkan kelompok sektarian Suni yang juga ada di Pasuruan.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar