Warta Jatim, Surabaya - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Juanda Surabaya membantah isu topan Parma akan melanda Jawa Timur. Jalur pergerakan topan tersebut dipastikan tidak akan melewati wilayah Indonesia.
Nurdin, warga Jalan Kebraon, Surabaya, mengaku menerima pesan pendek berisi peringatan adanya badai Parma, pukul 07.00. Isi pesan pendek tersebut, "super typhoon Parma, topan terkuat di bumi, 222km/jam & akan mengguncang Filipina sekitar tengah mlm ini. Indonesia akan terkena angin kencang. Jangan keluar rumah jika tidak perlu. Infokan ke teman-teman dan orang tercinta anda".
Nurdin kemudian meminta konfirmasi mengenai kabar tersebut ke BMKG Juanda. "Dari penjelasan BMKG, kami mengetahui topan Parma tidak akan melewati Indonesia," kata Nurdin, Jumat (9/10).
Kepala BMKG Juanda Surabaya Syamsul Huda meminta masyarakat tidak mudah mempercayai isu-isu seputar kemungkinan terjadi bencana alam. Dia menegaskan topan Parma tidak akan melewati wilayah Indonesia. Badai itu memiliki sistem gaya koreoli, yang tidak akan melintasi daerah Khatulistiwa. "Jika ragu, silakan bertanya ke BMKG," ujarnya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Bachrul Alam memerintah personelnya bergerak cepat mencari pelaku penyebar pesan pendek tersebut. Langkah tersebut untuk menjaga ketenteraman masyarakat.(red)
Nurdin, warga Jalan Kebraon, Surabaya, mengaku menerima pesan pendek berisi peringatan adanya badai Parma, pukul 07.00. Isi pesan pendek tersebut, "super typhoon Parma, topan terkuat di bumi, 222km/jam & akan mengguncang Filipina sekitar tengah mlm ini. Indonesia akan terkena angin kencang. Jangan keluar rumah jika tidak perlu. Infokan ke teman-teman dan orang tercinta anda".
Nurdin kemudian meminta konfirmasi mengenai kabar tersebut ke BMKG Juanda. "Dari penjelasan BMKG, kami mengetahui topan Parma tidak akan melewati Indonesia," kata Nurdin, Jumat (9/10).
Kepala BMKG Juanda Surabaya Syamsul Huda meminta masyarakat tidak mudah mempercayai isu-isu seputar kemungkinan terjadi bencana alam. Dia menegaskan topan Parma tidak akan melewati wilayah Indonesia. Badai itu memiliki sistem gaya koreoli, yang tidak akan melintasi daerah Khatulistiwa. "Jika ragu, silakan bertanya ke BMKG," ujarnya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Bachrul Alam memerintah personelnya bergerak cepat mencari pelaku penyebar pesan pendek tersebut. Langkah tersebut untuk menjaga ketenteraman masyarakat.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar