Mau UANG???... Buruan GRATIS Registrasi KLIK DISINI

Rabu, 28 Oktober 2009

Nasionalisme Kaum Muda Melemah

Warta Jatim, Surabaya – Peringatan ke-81 Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober tidak begitu bermakna bagi kaum muda yang kian lemah nasionalismenya. Hal itu terjadi seiring derasnya pengaruh asing dan minim keteladanan pemimpin bangsa.

Sejahrawan Universitas Negeri Surabaya Aminuddin Kasdi menilai budaya asing turut berperan dalam membentuk karakter bangsa. Salah satunya membuat lemah dan memecah jati diri bangsa, sehingga membuat nasionalisme pemuda di Indonesia menjadi lemah.

“Kondisi tersebut juga diperparah oleh segala kebutuhan yang serba mudah dan cepat, membuat kemandirian dan nasionalisme para pemuda semakin surut,” ujar Aminuddin, Rabu (28/10).

Dia juga mengkritik perilaku pemimpin Indonesia yang cenderung mementingkan penampilan dan fasilitas mewah. Hal itu juga berpengaruh terhadap gaya hidup para pemuda.

Aminuddin menilai, para pemuda Indonesia saat ini banyak berperilaku hedonis atau suka hanya kesenangan sesaat. Bahkan, kaum muda cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

Pakar komunikasi Suko Widodo mengatakan, orang tua sangat berperan dalam membentuk nasionalisme pemuda. Seharusnya orang tua memberikan banyak pengetahuan yang berkaitan dengan jati diri dan budaya bangsa. “Orang tua wajib memiliki sikap ing ngarsa sung tuladha, ing madya mbangun karsa, dan tut wuri handayani. Mereka juga memiliki kewajiban menciptakan generasi muda yang memiliki nasionalisme,” ujarnya. (red)

Pemerintah Harus Urus BMI yang Tewas di Malaysia

Warta Jatim, Surabaya - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Timur menuntut pemerintah memperjuangkan seluruh hak Muntik binti Bani. Buruh migran asal Jember ini tewas akibat disiksa majikan di Malaysia, Senin (26/10).

Ketua SBMI Jatim Mochammad Cholily mengatakan, berdasarkan aturan, Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta harus menanggung semua biaya pemulangan jenazah dari Malaysia hingga pemakaman di Dusun Pondok Jeruk Barat, Desa Wringin Agung, Jombang, Kabupaten Jember. Keluarga Muntik juga berhak mendapatkan uang santunan serta asuransi dari Malaysia dan Indonesia.

“Pemerintah harus segera mengurus hak-hak Muntik. Begitu juga gaji selama 6 tahun Muntik bekerja. Pemerintah harus menyelidikinya. Apakah sudah diberikan atau belum,” kata Cholily, Rabu (29/10).

Menurut Cholily, Muntik meninggal Senin (26/10) setelah dirawat di Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah, Klang, Selangor, Malaysia, selama satu minggu. Buruh migran ini meninggal akibat disiksa majikannya, Vanitha dan Mirigan.

Hasil diagnosis tim medis menyebutkan Muntik mengalami retak tulang rusuk dan tulang punggung, serta patah tulang pergelangan tangan. Buruh migran yang berangkat ke Malaysia melalui PT Citra Darmo Indo Ponorogo pada tahun 2003 ini juga lebam-lebam di muka dan kaki.

Suparmo, suami korban, berharap jenazah istrinya segera dipulangkan ke Indonesia. Dia belum mendapatkan informasi dari pemerintah Indonesia dan Malaysia soal pemulangan jenazah. “Hingga kini kami belum menerima kabar tentang pemulangan jenazah Muntik. Kami ingin pemerintah segera membantu proses pemulangannya,” kata Suparmo yang dihubungi via telepon. (red)

Selasa, 27 Oktober 2009

Anggota DPRD Surabaya Batal Dapat Mobil Dinas Baru

Warta Jatim, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Soekarwo menolak pengajuan dana pengadaan mobil dinas baru untuk anggota DPRD Surabaya. Sebab, mobil dinas yang lama masih sangat laik pakai. Dana pengadaan mobil dinas dapat digunakan untuk memberantas kemiskinan serta perbaikan mutu kesehatan dan pendidikan.

“Mobil dinas baru belum diperlukan. Dananya bisa digunakan untuk hal yang lebih penting. Mobil dinas sebelumnya masih dalam kondisi baik,” kata Soekarwo, Selasa (27/10).

Gubernur Soekarwo mengingatkan bupati dan wali kota agar tidak mengajukan anggaran pengadaan mobil dinas baru. Larangan tersebut akan dimasukkan dalam surat edaran yang akan dibuat dalam waktu dekat.

Wali Kota Surabaya Bambang DH mengaku kecewa atas penolakan tersebut, karena rencana pengadaan mobil dinas baru sudah dikonsultasikan dengan Badan Pemeriksa Keuangan. “Kami sudah mematuhi mekanisme dan peraturan. Dalam waktu dekat kami akan konsultasi ke BPK menanyakan alasan penolakan ini,” katanya.

DPRD Kota Surabaya mengajukan anggaran Rp 50 miliar untuk pengadaan mobil dinas anggota periode 2009-2014 dan para camat. Dana sebesar itu akan digunakan untuk membeli mobil Isuzu Panther LS 2009 seharga Rp 200 juta per unit.(red)

Senin, 26 Oktober 2009

Warga Stren Kali Usulkan Pengelolaan Kawasan Sungai

Warta Jatim, Surabaya – Penggusuran warga stren kali bukan solusi menyelamatkan lingkungan di sekitar bantaran sungai. Warga dan pemerintah harus bekerja sama mengelola lingkungan bantaran sungai.

Pernyataan itu diungkapkan Somsook Boonyabancha, aktivis Asian Centre for Human Rights (ACHR), Thailand, dalam pelatihan pengelolaan lingkungan bantaran sungai, di Surabaya, Senin (26/10). Pelatihan ini diikuti perwakilan 16 organisasi lingkungan dan hak asasi manusia se-Asia.

Penataan stren kali harus dilakukan untuk menyelamatkan ekosistem sungai. “Kalau warga dilarang membuang sampah ke sungai, pemerintah juga harus menindak perusahaan yang membuang limbah sembarangan,” kata Somsok.

Menurut dia, kesulitan mengelola wilayah stren kali bisa terjadi terjadi di kawasan Asia seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina. Namun, pemerintah negara-negara tersebut mencari solusi tanpa melakukan penggusuran. Selain itu, pemerintah mendukung upaya warga menjaga lingkungan.

Bayarnemekh Banzracgch dari Urban Development Resource Center (UDRC), Mongolia, mengatakan, warga stren kali harus memiliki langkah-langkah kreatif dalam menata lingkungannya. Di antaranya dengan mengolah air sungai menjadi air minum atau melakukan penghijauan.

Sekretaris Jenderal Paguyuban Warga Stren Kali Surabaya Andreas Suhadi mengatakan, warga siap melaksanakan Peraturan Daerah Surabaya Nomor 9 Tahun 2007 tentang Stren Kali. Perda itu antara lain mengatur syarat mendirikan rumah minimal berjarak 5 meter dari sungai.

Warga stren Kali Surabaya mengaku sedang menyiapkan pembangunan rumah bambu di sepanjang sungai untuk menjaga kelestarian alam. “Program ini untuk sementara berjalan di kawasan Gunungsari dan Kebraon. Sedangkan di kawasan Barata Jaya, warga fokus dalam pembuatan kompos dan usaha dinamo,” ujar Andreas. (red)

Jumat, 23 Oktober 2009

Siswa Surabaya Bantu Korban Gempa 1,6 Miliar

Warta Jatim, Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya menyalurkan dana Rp 2,1 miliar untuk membantu rehabilitasi sarana pendidikan di Sumatera Barat. Dari jumlah itu, Rp 1,6 miliar berasal dari sumbangan siswa sekolah dan Rp 500 juta dari APBD.

Wali Kota Bambang DH mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian pelajar terhadap warga korban gempa di Sumbar. Sedangkan bantuan dari APBD sudah mendapat persetujuan anggota DPRD Surabaya. “Sumbangan ini kami kumpulkan dari seluruh siswa SD hingga SMU,” kata Bambang, Jumat (23/10).

Menurut Bambang DH, bantuan tersebut akan disalurkan melalui Gerakan Ekonomi dan Budaya (Gebu) Minang di Jawa Timur. Bantuan tersebut akan digunakan untuk membangun saranan pendidikan yang rusak akibat gempa. (red)

Gubernur Jatim: Maspion Harus Bayar Upah Sesuai UMK

Warta Jatim, Surabaya – PT Maspion yang membayar upah buruh tidak sesuai Upah Minimum Kota 2009 membuat Gubernur Jawa Timur Soekarwo geram. Gubernur menginstruskikan Bupati Sidoarjo dan Wali Kota Surabaya bertindak tegas terhadap manajemen perusahaan itu.

Soekarwo juga mendukung langkah buruh Maspion yang berunjuk rasa ke kantor Bupati dan Disnakertrans. “Pemprov mendukung sekali langkah buruh tersebut. Kami akan mem-back up mereka, apabila pengusaha tidak membayar hak-hak buruh. Begitu juga dengan Wali Kota dan Bupati yang bersangkutan,” kata Soekarwo, Kamis (22/10).

Soekarwo mengaku sudah mengirimkan surat edaran kepada Bupati Sidoarjo Wien Hendrarso dan Wali Kota Surabaya Bambang DH. Intinya mendesak PT Maspion tidak memotong upah buruh.

Selain itu, Pemprov akan segera memfasilitasi pertemuan antara Disnakertrans, serikat pekerja, dan manajemen PT Maspion. Diharapkan pertemuan tersebut menghasilkan solusi yang baik bagi kedua pihak.

PT Maspion saat ini memiliki tiga pabrik yang beroperasi di Rungkut, Surabaya, serta Waru dan Gedangan, Sidoarjo. Sejak Jumat (16/10) perusahaan ini memberikan upah buruh berdasarkan UMK 2008 sebesar Rp 905 ribu. Padahal sesuai SK Gubernur dan berdasarkan UMK 2009 seharusnya membayar Rp 946 ribu. (red)

LBH Surabaya: Penyidik Sering Aniaya Tersangka

Warta Jatim, Surabaya - Pemeriksaan terhadap tersangka oleh tim penyidik masih sering disertai penganiayaan. Demikian kesimpulan dari penelitian dan survei yang dilakukan LBH Surabaya selama Januari - September 2009.

Direktur LBH Surabaya M Syaiful Aris mengatakan, 367 orang yang pernah diperiksa tim penyidik kepolisian mengaku mendapatkan siksaan, mulai dari ditodong pistol, ditendang, dipukul, hingga disuruh telanjang. “Dari jumlah itu, yang terbanyak dibentak dan dipukul oleh tim penyidik,” kata Syaiful Aris, Kamis (22/10).

Menurut Syaiful Aris, tidak sedikit tersangka dipaksa mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukan. “Salah satu kasus yang pernah kami tangani adalah Imam Hambali cs asal Jombang di tahun 2008. Mereka mengaku dipukul oleh tim penyidik agar mengakui apa yang dituduhkan.”

Syaiful Aris menyayangkan sikap tim penyidik. Sebab, penyidikan dengan cara seperti itu melanggar Pasal 52 KUHAP tentang hak dan kewajiban tersangka ataupun saksi dalam memberikan keterangan bebas (tanpa ada paksaan atau tekanan) oleh tim penyidik.

Ironisnya, hanya sedikit dari tim penyidik yang melakukan tindakan kekerasan mendapatkan sanksi. Selama ini mereka yang terbukti bersalah hanya mendapatkan sanksi berupa pelanggaran disiplin dan kode etik. Sedangkan pelanggar yang dijerat delik pidana sangat sedikit. “Entah apa alasannya. Yang jelas, selama ini mereka hanya mendapatkan sanksi pelanggaran disiplin dan kode etik, yang persidangannya dilakukan secara tertutup,” kata Syaiful Aris. (red)

Rabu, 21 Oktober 2009

Tahanan Dianiaya, Telat Bayar Sewa Sel Khusus

Warta Jatim, Gresik - Umar Rifai, penghuni Rumah Tahanan Bajarsari, Gresik, Jawa Timur, dianiaya sipir. Diduga korban dianiaya karena belum melunasi “sewa” sel khusus senilai Rp 1 juta.

Menurut Umar, sebelum terjadi penganiayaan, Senin (19/10), sipir Muhammad Ghaffar berkali-kali menagih sisa pembayaran sewa sel khusus. Umar mengaku harus membayar sewa sel khusus tersebut Rp 1 juta per bulan.

“Sebenarnya saya sudah bayar Rp 400 ribu untuk sewa Rp 1 juta. Sisanya saya janjikan seusai keluarga membesuk. Tapi karena dianggap terlalu lama, oleh sipir saya dipukul,” kata Umar saat ditemui di Polsek Cerme, Gresik, Rabu (21/10).

Kepala Rutan Banjarsari Purwoko Suryopranoto mengaku akan menjatuhkan sanksi terhadap anak buahnya jika terbukti bersalah. “Saat ini Ghaffar kami bebas tugaskan. Bila terbukti bersalah, kemungkinan kami akan memecatnya. Kita tunggu hasil pemeriksaan di Polsek Cerme,” katanya.

Purwoko membantah anak buahnya menganiaya tahanan. Menurut dia, Umar Rifai dipukul karena membentak dan melawan sipir. Dia meminta Umar dan keluarga tidak memperpanjang kejadian ini. “Apa yang dilakukan Ghaffar jelas menyalahi aturan, karena memukul. Tapi kami meminta kasus ini jangan didramatisir,” katanya.

Umar Rifai adalah tahanan titipan Polres Cerme. Dia ditahan karena menganiaya Kuswati, istrinya, awal Agustus lalu. Umar dijerat Pasal 44 UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga.(red)

Selasa, 20 Oktober 2009

Akademisi: SBY agar Perhatikan Sektor Pertanian

Warta Jatim, Surabaya - Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta lebih memperhatikan sektor pertanian. Pengetatan aturan pengadaan pupuk, bibit, dan membangun irigasi merupakan langkah yang harus diperhatikan pemerintah mendatang.

Rektor Universitas Surabaya Wibisono Harjopranoto mengatakan, pemerintah perlu menetapkan tindakan prioritas dalam meningkatkan produksi pertanian. Perbaikan aturan sektor pertanian perlu dilakukan, karena 50% penduduk Indonesia bekerja di sektor tersebut.

“Selama ini pemerintahan SBY belum menggarap sektor pertanian secara serius. Meski sudah ada perbaikan, hal itu belum maksimal,” ujar Wibisono, Selasa (20/10).

Menurut Wibisono, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono harus membentuk bangsa yang mandiri dan produktif. Dengan kekayaan alam yang berlimpah, seharusnya Indonesia tidak perlu mengimpor hasil pertanian. (red)

Buruh PT Maspion Sidoarjo Tuntut Kenaikan Upah

Warta Jatim, Surabaya - Ribuan buruh PT Maspion II dan III berunjuk rasa di kantor Bupati Sidoarjo, Senin (19/10). Mereka meminta Bupati Wien Hendrarso mendesak manajemen perusahaan itu membayar upah buruh sesuai penetapan jumlah upah minimum kota.

Koordinator Serikat Pekerja Seluruh Indonesia PT Maspion Sudiyono mengatakan, manajemen perusahaan selama ini membayar upah Rp 905 per bulan. Padahal, sesuai Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur, upah minimum di Kabupaten Sidoarjo tahun 2009 Rp 955 ribu.

“Setiap buruh protes, manajemen mengancam akan memecat. Padahal, jelas yang mereka lakukan menyalahi aturan, dengan mengabaikan SK Gubernur tentang UMK,” kata Sudiyono.

Sudiyono mendesak Bupati Wien Hendarso menindak perusahaan yang tidak mematuhi peraturan. Apalagi Gubernur Soekarwo memberikan mandat kepada bupati atau wali kota untuk menjadi mediator sengketa antara buruh dan pengusaha. (red)

Jumat, 16 Oktober 2009

Udara Surabaya Ke-3 Paling Kotor di Asia

Warta Jatim, Surabaya – Surabaya menempati peringkat ke-3 kota dengan polusi udara paling tinggi di Asia. Peringkat pertama Bangkok (Thailand) dan kedua Jakarta.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Jawa Timur Dewi J Putriani mengatakan, laporan peringkat polusi kota-kota di Asia tersebut berdasarkan penelitian lembaga lingkungan hidup di Asia.

Berkaitan dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kota Surabaya didesak mengeluarkan kebijakan mengurangi polusi, terutama yang berasal dari kendaraan bermotor dan pabrik. “Kalau Pemkot tidak mengambil langkah perubahan, bukan tidak mungkin polusi udara di Surabaya semakin parah,” kata Dewi J Putriana, Jumat (16/10).

Dewi berharap Pemerintah Kota Surabaya memperhatikan masalah lingkungan dalam melakukan pembangunan. Di antaranya dengan memperbanyak taman kota dan memperluas ruang terbuka hijau.

Menurut Dewi Putriani, kawasan di Surabaya dengan tingkat polusi udara tinggi adalah kawasan Rungkut, Tanjung Perak, dan Margomulyo. (red)

Pelukis Surabaya Berpameran untuk Gempa Sumbar

Warta Jatim, Surabaya - Komunitas Seniman Muda Surabaya menggelar pameran lukisan untuk korban gempa di Sumatera Barat. Hasil penjualan lukisan dari pameran sebagian akan disumbangkan kepada korban gempa di Sumbar.

Koordinator Komunitas Seniman Muda Surabaya Muit Asa mengatakan, 70% hasil penjualan lukisan akan dikirimkan kepada korban gempa. “Soal mekanismenya, kami akan menyerahkan ke posko-posko, baik yang didirikan media maupun pemerintah,” kata Muit Asa, Kamis (15/10).

Menurut Muit, pameran digelar spontan dan dipersiapkan hanya lima hari. Sebanyak 42 lukisan dipamerkan dengan harga Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Pengunjung juga dapat memberikan sumbangan minimal Rp 100 ribu dan akan mendapatkan cenderamata karikatur wajah.

Dari 42 karya yang dipamerkan terdapat lukisan “Surat Kabar Petang dari Padang” dan “Tolong Padang” karya Jansen Jasien yang bercerita tentang gempa di Sumbar. (red)









Lagi, di Surabaya Bocah 11 Tahun Alami Gizi Buruk


Warta Jatim, Surabaya – Kasus gizi buruk kembali terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur. Rahmi (11 tahun), warga Jalan Sidotopo Sekolahan VII, Surabaya, dirawat di Rumah Sakit Daerah dr Soewandhie, Surabaya, karena mengalami gizi buruk.

Staf bagian rekap medis RSD Dewi Purwanti mengatakan, RahmiIa dirawat sejak 9 Oktober lalu. Ketika pertama kali masuk berat badan Rahmila hanya 15 kg, padahal berat anak normal seusianya 25 kg hingga 30 kg.

Akibat gizi buruk, Rahmi juga menderita typus, kejang-kejang, dan sesak napas. Kekurangan asupan gizi mengakibatkan anak pasangan Habibah dan Amir ini mengalami keterlambatan perkembangan otak. “Rahmi juga sering mengeluarkan cairan dari dalam lambung. Namun, saat ini jumlah cairan itu sudah berkurang,” kata Dewi Purwanti, Kamis (15/10).

Menurut Dewi, pihaknya saat ini berkonsentrasi menyembuhkan penyakit Rahmi, sambil memberikan tambahan asupan gizi melalui susu formula dan makanan. RSD merekomendasikan Rahmi menjalani terapi total di RSUD dr Soetomo. Namun, rekomendasi tersebut ditolak pihak keluarga karena alasan ekonomi.

Habibah menuturkan, Rahmi sering kejang dan sesak nafas sejak bayi. Amir, suaminya, tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap sehingga tidak mampu membiayai pengobatan anaknya. “Soal Rahmi, kami hanya pasrah. Semuanya terserah Tuhan,” kata Habibah. (red)

Rabu, 14 Oktober 2009

SBMI Jawa Timur Tuntut Revisi Perda Buruh Migran

Warta Jatim, Surabaya - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Timur mendesak pemerintah merevisi Peraturan Daerah Jawa Timur tentang Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Buruh Migran Indonesia.

SBMI menilai perda tersebut tidak memperhatikan aspek perlindungan terhadap buruh migran. Isi perda didominasi aturan penempatan buruh migran. “Nyaris tidak aturan mengenai perlindungan buruh migran. Tidak heran jika pengawasan yang dilakukan pemerintah sangat lemah,” kata Ketua SBMI Jatim Mochammad Cholily, Rabu (14/10).

Menurut Cholily, perda tersebut beriorientasi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dari buruh migran. Bahkan, perda tersebut mengizinkan perseorangan memberangkatkan buruh migran.

Cholily mendesak Pemprov Jatim segera merevisi Perda tentang Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Buruh Migran Indonesia. “Perbaikan harus segera dilakukan. Jika tidak, jangan harap buruh migran dapat hidup sejahtera dan mendapat perlindungan dari pemerintah,” katanya. (red)

Debit Semburan Lumpur Lapindo Meningkat

Warta Jatim, Sidoarjo – Debit semburan lumpur panas di Desa Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, meningkat. Peningkatan debit semburan lumpur di bekas lokasi pengeboran minyak PT Lapindo Brantas itu mulai naik sejak sebulan terakhir.

Debit semburan lumpur semakin besar dalam lima hari terakhir. “Semburan itu tingginya 10 meter dari permukaan lumpur. Semburan tersebut, lima menit besar, dua menit surut, dan muncul lebih tinggi lagi,” kata Ahmad Zulkarnaen, Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, Selasa (13/10).

Menurut Zulkarnaen, BPLS belum memastikan penyebab meningkatnya debit semburan lumpur tersebut. Dia menduga hal itu disebabkan meningkatnya tekanan gas di dalam pusat semburan.

BPLS melaporkan, naiknya debit semburan di pusat lumpur juga menaikkan aktivitas luapan di sejumlah titik semburan baru. Menurut Zulkarnaen, saat ini terdapat sekitar lima titik semburan baru yang mulai membesar di Desa Siring dan Renokenongo. (red)

Selasa, 13 Oktober 2009

Suprihatin Dibunuh Buruh Migran Thailand

Warta Jatim, Surabaya - Suprihatin, buruh migran asal Desa Bagorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, diduga tewas dibunuh buruh migran asal Thailand. Kasus pembunuhan ini sudah ditangani pengadilan Taiwan, tempat Suprihatin bekerja.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Timur Mochammad Cholilly mengatakan, Suprihatin dibunuh Prong Prom Tanik, buruh migran asal Thailand. Hasil autopsi rumah sakit Taiwan menyatakan korban tewas karena pukulan benda tumpul di kepala.

SBMI Jatim akan memastikan proses hukum kasus ini berjalan hingga tuntas. Cholilly mengaku telah menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Taiwan untuk mengawasi sidang. “Perwakilan KBRI menyanggupi akan mengawal persidangan. Kami berharap pengadilan Taiwan memberikan hukuman yang setimpal terhadap pelaku,” kata Cholily, Selasa (13/10).

Menurut Cholily, Suprihatin tewas 31 Juli 2009. Namun jenazahnya baru dipulangkan ke tanah air 10 Oktober lalu. Jenazah Suprihatin telantar dua hari di Bandara Juanda Surabaya, karena keluarga tidak mampu membiayai proses pemulangan.

Suprihatin berangkat ke Taiwan tahun 2005 melalui PT Sekar Tanjung, Jakarta. Di Taiwan Suprihatin bekerja sebagai pembantu rumah tangga. (red)

Senin, 12 Oktober 2009

Jenazah BMI Banyuwangi Telantar di Bandara Juanda

Warta Jatim, Surabaya – Jenazah Suprihatin, buruh migran asal Desa Bagorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, telantar di terminal kargo Bandar Udara Juanda, Surabaya. Pihak keluarga tidak memiliki biaya untuk menjemput jenazah di bandara.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia Jatim Mochammad Cholily mengatakan, jenazah Suprihatin berada di Bandara Juanda sejak Sabtu (10/10). Dia telah menghubungi SBMI Banyuwangi agar menghubungi keluarga Suprihatin.

“Kami mendapat informasi, keluarga korban tidak memiliki biaya untuk mengurus kepulangan jenazah. Kami akan membantu mengurus proses tersebut,” kata Cholily, Senin (12/10).

Menurut Cholily, pihaknya akan meminta keterangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim terkait penyebab meninggalnya Suprihatin. SBMI Jatim juga akan menghubungi perusahaan pengirim Suprihatin ke Taiwan.

Cholily berharap keluarga Suprihatin mendapat uang asuransi, santunan, dan sisa gaji almarhumah selama bekerja di Taiwan. “Sebagai pahlawan devisa, kami berharap Suprihatin memperoleh hak-haknya.”

Kepala Disnakertrans Jatim Indra Wiragana mengaku belum mengetahui hal ini. Dia akan memeriksa apakah jenazah Suprihatin masih berada di Bandara Juanda. Pihaknya akan membantu pemulangan jenazah ke Bayuwangi. Dia menjamin keluarga Suprihatin akan menerima hak-haknya. “Kami belum mendengar kabar itu. Kalau memang betul, kami siap membantu Suprihatin untuk mendapatkan hak-haknya. Termasuk pemulangan ke Banyuwangi,” katanya. (red)

Mafia Obat di Balik Kasus Gizi Buruk Surabaya

Warta Jatim, Surabaya – Meningkatnya jumlah kasus gizi buruk di Kota Surahaya diduga disebabkan persekongkolan petugas pusat kesehatan masyarakat dan distributor obat. Petugas puskesmas lebih memilih memberikan resep obat, ketimbang merujuk pasien gizi buruk ke rumah sakit.

Dugaan itu berdasarkan penyelidikan di sejumlah puskesmas di daerah rawan gizi buruk. “Modusnya, petugas puskesmas mendapat imbalan dari distributor obat apabila memberikan resep kepada pasien. Besarnya imbalan yang diberikan masih diselidiki,” kata Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono, Senin (12/10).

Baktiono meminta Dinas Kesehatan Surabaya melanjutkan penyelidikan kasus ini. Jika dugaan ini terbukti, Dinkes Surabaya harus memecat kepala puskesmas yang terlibat.

Menurut Baktiono, seharusnya di Kota Surabaya tidak terjadi kasus gizi buruk. Sebab, selain memberikan anggaran Rp 127 miliar setiap tahun kepada Dinkes, DPRD Surabaya juga menyetujui pemberian bantuan makanan tambahan dan makanan pokok untuk anak usia di bawah lima tahun setiap minggu.

Kepala Dinkes Surabaya Esty Martiana mengaku siap menindaklanjuti temuan anggota Dewan. Dia akan memberikan sanksi terhadap kepala puskesmas yang terbukti melanggar aturan. “Saya akui pelayanan di puskesmas belum maksimal,” katanya.

Menurut Esty, gizi buruk dapat disebabkan beberapa faktor, antara lain kemiskinan, rendahnya pengetahuan orang tua mengenai pemenuhan gizi terhadap anak, dan pola hidup tidak sehat. (red)

Jumat, 09 Oktober 2009

Jawa Timur Kembali Diteror Isu Bencana Alam

Warta Jatim, Surabaya - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Juanda Surabaya membantah isu topan Parma akan melanda Jawa Timur. Jalur pergerakan topan tersebut dipastikan tidak akan melewati wilayah Indonesia.

Nurdin, warga Jalan Kebraon, Surabaya, mengaku menerima pesan pendek berisi peringatan adanya badai Parma, pukul 07.00. Isi pesan pendek tersebut, "super typhoon Parma, topan terkuat di bumi, 222km/jam & akan mengguncang Filipina sekitar tengah mlm ini. Indonesia akan terkena angin kencang. Jangan keluar rumah jika tidak perlu. Infokan ke teman-teman dan orang tercinta anda".

Nurdin kemudian meminta konfirmasi mengenai kabar tersebut ke BMKG Juanda. "Dari penjelasan BMKG, kami mengetahui topan Parma tidak akan melewati Indonesia," kata Nurdin, Jumat (9/10).

Kepala BMKG Juanda Surabaya Syamsul Huda meminta masyarakat tidak mudah mempercayai isu-isu seputar kemungkinan terjadi bencana alam. Dia menegaskan topan Parma tidak akan melewati wilayah Indonesia. Badai itu memiliki sistem gaya koreoli, yang tidak akan melintasi daerah Khatulistiwa. "Jika ragu, silakan bertanya ke BMKG," ujarnya.

Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Bachrul Alam memerintah personelnya bergerak cepat mencari pelaku penyebar pesan pendek tersebut. Langkah tersebut untuk menjaga ketenteraman masyarakat.(red)

3 Jenis Ikan Kali Surabaya Terancam Punah

Warta Jatim, Surabaya - Populasi ikan di Kali Surabaya, Jawa Timur, menyusut. Hal itu disebabkan meningkatnya kadar pencemaran sungai akibat limbah pabrik. Naiknya kadar pencemaran menyebabkan tiga jenis ikan terancam punah.

Demikian pernyataan peneliti Lembaga Kajian Ekologi dan Lahan Basah (Ecoton), Daru Setyo Rini. Menurut dia, ikan yang terancam punah adalah ikan keting (Arius Caelatus), papar (Notopterus Chilata), dan jendil (Family Ariidae). Ketiga jenis ikan ini hanya hidup di Kali Surabaya.

" Sebelum tahun 1990-an, ikan jenis ini banyak dijumpai di Kali Surabaya. Namun, dalam penelitian kami, ikan tersebut hanya kami temui di kawasan Mlirip - Sumengko," kata Rini, Jumat (9/10).

Menurut Rini, tingkat pencemaran semakin tinggi di kawasan hilir Kali Surabaya. Hal itu menyebabkan berkurangnya keanekaragaman jenis ikan. Sedangkan kawasan hulu sungai dikategorikan berada dalam tingkat aman, dengan kualitas air di atas baku mutu kelas 1.

Rini kecewa terhadap sikap pemerintah yang lamban mengatasi pencemaran Kali Surabaya. Dia menilai pemerintah tidak memiliki program yang jelas dalam mengatasi masalah lingkungan hidup.

Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus menjalankan program memperbaiki kualitas air di Kali Surabaya. Salah satunya dengan melindungi bantaran sungai dan mengembalikan fungsinya sebagai daerah resapan air.

Menurut Prigi Arisandi, pemerintah salah menerapkan pola pembangunan tanggul sungai yang tidak memperhatikan faktor lingkungan. Pola konstruksi tanggul Kali Surabaya saat ini menghilangkan fungsi ekologis bantaran sungai yang menjadi tempat ikan berlindung.(red)

Kamis, 08 Oktober 2009

Wakil Ketua DPRD Surabaya Terancam Dipecat

Warta Jatim, Surabaya – Baru satu hari dilantik menjadi Wakil Ketua DPRD Surabaya, Musyafak Rouf terancam dipecat. Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ini ditetapkan sebagai tersangka penerima suap senilai Rp 720 juta.

Ketua DPRD Surabaya Wisnu Wardhana mengatakan, mekanisme pemecatan Musyafak Rouf akan dilakukan oleh Badan Kehormatan DPRD. Badan Kehormatan akan meminta Gubernur Jawa Timur Soekarwo membuat surat keputusan pemecatan.

“Berdasarkan SK tersebut, rapat pleno DPRD akan memutuskan untuk memecat Musyafak Rouf. Kami akan meminta PKB mencari penggantinya,” kata Wisnu Wardhana, Kamis (8/10).

Menurut Wisnu, Pengadilan Negeri Surabaya telah mengirimkan surat keterangan yang menyatakan Musyafak Rouf sebagai salah satu tersangka korupsi pembangunan fasilitas busway dan Surabaya Sport Center.

Kasus dugaan suap Rp 720 juta ini juga melibatkan Sekretaris Kota Surabaya Sukamto, Kepala Bagian Keuangan Pemerintah Kota Surabaya Purwito, dan Asisten II Sekretaris Kota Surabaya Muchlas Udin.

Di tempat terpisah, Musyafak Rouf membantah terlibat dalam korupsi tersebut. Menurut dia, pemberian uang jasa pungutan kepada pimpinan DPRD Surabaya periode 2004-2009 tidak menyalahi aturan. Dia meyakini, mekanisme pemberian uang itu sesuai Peraturan Wali Kota Nomor 44 Tahun 2007. “Dari peraturan inilah terlihat kewenangan untuk menilai siapa yang berhak menerima jasa pungut ada pada kepala daerah,” katanya.

Musyafak Rouf meminta Pengadilan Negeri Surabaya membebaskan dirinya dari tuntutan. Dia meminta pengadilan menyeret seluruh pihak yang terlibat korupsi ini, termasuk Wali Kota Surabaya Bambang DH. (red)

Buruh Pabrik & Pelabuhan Rentan Tertular HIV/AIDS

Warta Jatim, Surabaya - Penyebaran HIV/AIDS di Kota Surabaya, Jawa Timur, paling banyak terjadi di kawasan industri dan pelabuhan. Hingga Juni lalu tercatat 199 penderita AIDS di Kota Surabaya.

“Tidak ada satu pun kecamatan di Surabaya yang terbebas HIV/AIDS. Daerah penyebaran terbesar di kawasan pabrik seperti Rungkut dan Tandes, serta Pelabuhan Tanjung Perak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Esty Martiana, Rabu (7/10).

Menurut Esty, penyebaran HIV/AIDS merata di 31 kecamatan. Jumlah penderita HIV/AIDS di Surabaya meningkat tajam sejak tahun 2004.

Esty Martiana khawatir, jika penanganan HIV/AIDS tidak dilakukan maksimal, jumlah penderita naik dua kali lipat pada tahun 2012. (red)

Rabu, 07 Oktober 2009

Isu Gempa Landa Jawa Timur, Warga Panik

Warta Jatim, Surabaya - Isu gempa akan terjadi di Provinsi Jawa Timur membuat warga panik. Sejumlah sekolah di Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya memulangkan siswa lebih cepat.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Sahudi mengatakan, siswa di beberapa sekolah dipulangkan lebih cepat untuk memberikan rasa nyaman bagi siswa dan orang tua. Sejumlah sekolah melaporkan kekhawatiran siswa terkait isu gempa di Jatim.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo membantah adanya kemungkinan gempa berkekuatan 8,8 skala Richter di wilayahnya. Dia meminta masyarakat tenang dan tidak terpengaruh isu. “Kami minta seluruh kepala daerah menenangkan warganya. Kami juga minta masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap isu-isu yang menyesatkan. Apalagi informasi tersebut disebarkan melalui pesan pendek,” kata Soekarwo, Rabu (7/10).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya menyatakan tidak pernah mengeluarkan pernyataan terkait kemungkinan gempa di Jawa Timur. Joko, petugas BMKG, mengatakan pihaknya tidak dapat mendeteksi gempa dan tsunami. “Kami tegaskan, isu gempa besar di Jatim tidak benar,” ujarnya. (red)

'Nambah' Cuti Lebaran, 11 PNS Surabaya Terancam Dipecat

Warta Jatim, Surabaya - Sebelas pegawai negeri sipil Pemerintah Kota Surabaya terancam dipecat. Mereka ketahuan membolos setelah masa cuti Lebaran.

Kepala Badan Kepegawaian Pemkot Surabaya Yayuk Eko Agustin mengatakan, PNS yang diduga melanggar peraturan itu kini diperiksa badan pengawas. Hasil pemeriksaan akan dilaporkan kepada Wali Kota Bambang DH.

Jika terbukti melanggar disiplin, 11 PNS itu terancam sanksi penundaan gaji secara berkala, penurunan pangkat, hingga pemecatan. “Kami menunggu hasil pemeriksaan badan pengawas. Wali Kota segera menandatangani surat keputusan mengenai nasib para PNS tersebut, jika terbukti bersalah,” kata Yayuk Eko Agustin, Rabu (7/10).

Wali Kota Surabaya Bambang DH mengaku tidak akan menolerir pelanggaran disiplin jajaran di bawahnya. Menurut dia, sikap tegas diperlukan untuk menciptakan budaya disiplin.

Pemkot Surabaya tahun lalu memacat 6 PNS yang membolos kerja sehabis cuti Lebaran. “Pemkot sudah memperingatkan seluruh PNS untuk menaati aturan. Jika melanggar, akan kami tindak tegas,” ujar Bambang DH. (red)

Selasa, 06 Oktober 2009

Anak Ayam Mati di Lumbung Padi


Gizi buruk masih menghantui anak Indonesia yang kaya sumber alam. Kemiskinan selalu menjadi sebabnya.

DI sebuah kamar kontrakan di kawasan Dukuh Pakis, Surabaya, tergolek sosok anak kurus di atas tempat tidur. Dengan nafas tersengal, ia menatap tajam siapa pun yang masuk kamar tersebut. Anak itu belum bisa berbicara. Ia hanya diam dan menangis kalau menginginkan sesuatu. Jika bosan berada di kamar, ia meminta ibunya agar dibawa “melihat” sejenak dunia di luar rumah di perkampungan sempit dan terhimpit gedung tinggi dan rumah toko. Itulah aktivitas sehari-hari Figo Ramadhan, 2 tahun, penderita gizi buruk, setelah menjalani perawatan di RSUD dr Soewandhie Surabaya.

Siapa pun yang melihat kondisi Figo akan mengelus dada. Bagaimana tidak? Anak seusia Figo semestinya berbobot 10 kg hingga 11 kg. Namun, karena mengalami gizi buruk, bobotnya hanya 5 kg, dengan tinggi sekitar 72 cm.

Isa Raayanti, sang Ibu, bercerita, semula Figo anak yang ceria dan tidak menunjukkan gejala mengalami gizi buruk. Meski kurus, Figo masih bisa bermain dan bercanda dengan kedua kakaknya, Frenly, 3 tahun, dan Nur Aini, 12 tahun. “Memang hampir setiap hari Figo dan kedua kakaknya lebih banyak makan mi instan dan nasi putih. Namun, kami tidak menyangka Figo akan seperti ini,” kata Isa.

Isa menuturkan, kondisi kesehatan Figo menurun drastis sejak awal September lalu. Figo sering mual dan muntah disertai sesak nafas. Dari berobat ke Puskesmas Dukuh Kupang, tim medis hanya memberikan oralit dan susu formula sebagai penambah kalori.

Beberapa kali kontrol di puskesmas itu tak membuat kondisi Figo berubah. Sebaliknya, berat badannya menurun dari 8 kg kini hanya 5 kg. Begitu pula diare dan sesak nafas kian memburuk. “Karena tidak memiliki cukup uang untuk membawa Figo ke rumah sakit, saya hanya bisa pasrah kepada Tuhan atas semua kehendak kepada Figo,” kata Isa.

Hingga akhirnya aparat kelurahan dan kecamatan membawa Figo ke RSUD dr Soewandhie, Jumat 25 September lalu. Di rumah sakit Figo mendapatkan perawatan maksimal. Dengan bantuan alat pernafasan, anak ini juga mendapatkan asupan gizi yang disalurkan lewat infus yang “ditancapkan” di tangan kanannya. Figo juga mendapatkan “bantuan” susu formula.

Isa mengaku bersyukur karena Figo tidak mendapatkan perlakuan diskriminatif oleh tim medis. Padahal, sudah rahasia umum biasanya rumah sakit pemerintah bersikap garang terhadap pasien yang berbekal surat keterangan miskin (SKM) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) seperti Figo. Ia juga dibebaskan dari seluruh biaya perawatan, termasuk obat dan susu formula.

Usai menjalani perawatan selama satu minggu, berangsur kondisi Figo membaik. Meski masih sesak nafas, diarenya sembuh. Berat badannya juga naik menjadi 7 kg. Figo pun diperbolehkan pulang pada Senin 5 Oktober.

Kini Figo tampak lebih segar. Bahkan terlihat tersenyum dan mengajak bercanda siapa pun yang menyapa dirinya. Selanjutnya, ia tinggal menunggu waktu untuk kontrol di puskesmas guna mengetahui perkembangan kesehatannya.

Menurut Isa, awal bencana yang menimpa Figo karena ia tak mampu menafkahi anak-anaknya secara layak. Saat ini Isa merupakan orang tua tunggal untuk tiga anaknya. Suaminya, Sugiyanto, yang berprofesi sebagai sopir meninggalkan keluarganya sejak tahun 2007. Ia mengaku bekerja ke Kalimantan, tapi tak pernah pulang. Mengirim uang untuk keluarga pun tak pernah.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mencekik, Isa bekerja menjadi buruh cuci dan tukang pijit panggilan. Penghasilannya per hari Rp 20 ribu, namun tak tetap. Jika tidak mendapatkan panggilan mencuci, Isa hanya pasrah sembari memanfaatkan sisa uang. “Yang paling rutin ya dari upah sebagai buruh cuci. Sedangkan dari hasil pijit, tidak bisa diandalkan, karena tergantung situasi dan kondisi.”

Dalam sebulan pendapatan maksimal Isa berkisar Rp 600 ribu. Itu pun masih dipotong Rp 150 ribu untuk biaya sewa kamar per bulan dan Rp 90 ribu untuk uang saku sekolah Nur Aini, anak sulung yang kini kelas 1 SMP Negeri 10 Surabaya. Sisa pendapatan yang hanya Rp 350 ribu dikelola untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan tiga anak.

Tiap Hari PMI Surabaya Kirim Darah ke Padang

Warta Jatim, Surabaya - Palang Merah Indonesia Kota Surabaya mengirimkan 50 kantong darah per hari untuk korban gempa di Sumatera Barat. Jumlah tersebut sesuai permintaan PMI Padang.

Juru bicara PMI Kota Surabaya Agung Trijutanto mengatakan, bantuan darah ke Sumatera Barat akan terus dilakukan. Dia menjamin pengiriman bantuan tidak mengganggu cadangan darah di Surabaya.

Untuk menjaga ketersediaan bantuan darah, PMI Surabaya membuka posko donor darah di sejumlah pusat keramaian seperti mal, terminal, dan pelabuhan. “Stok darah yang kami dapat setiap hari sekitar 50 kantong dan akan kami kirim ke Padang,” kata Agung Trijutanto, Selasa (6/10). (red)

Angka Gizi Buruk di Surabaya Terus Meningkat

Warta Jatim, Surabaya - Jumlah penderita gizi buruk di Surabaya terus meningkat. Rumah Sakit Daerah dr Soewandhie menyebutkan, selama Januari - September 2009 merawat 200-an penderita gizi buruk. Sebagian besar anak lelaki usia di bawah lima tahun.

Menurut Indriyati, Kepala Sub-Bidang Perencanaan dan Rekap Medik RSD dr Soewandhie, mayoritas penderita gizi buruk berasal dari kawasan Surabaya utara dan timur serta dari kalangan masyarakat kurang mampu.

Pasien gizi buruk yang dirawat terbanyak pada Januari, Maret, dan Agustus. "Rata-rata mereka datang dalam keadaan sudah parah dan dibarengi penyakit lain seperti diare, sesak nafas, dan gagal ginjal," kata Indriyati, Senin (5/10).

RSD dr Soewandhie terlebih dahulu menyembuhkan penyakit pasien gizi buruk. Setelah itu diberikan susu sebagai tambahan protein dan mineral. Jika dirasa cukup, pasien diperbolehkan pulang. Selanjutnya menjalani rawat dan kontrol rutin di puskesmas.

Indriyati mengimbau masyarakat setiap bulan memeriksakan anak dengan kontrol rutin di posyandu dan puskesmas. Mereka juga harus menaati anjuran petugas mengenai asupan makanan dan gizi. "Selama ini yang menjadi masalah, banyak orang tua memilih membeli keperluan lain daripada membeli susu atau makanan untuk anak. Ini yang akan terus kita sadarkan melalui penyuluhan di posyandu ataupun puskesmas," ujarnya. (red)

Salahgunakan Dana Reses Dapat Dikenai Pidana

Warta Jatim, Surabaya - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat dijerat pidana bila terbukti menggunakan anggaran masa reses. Keberadaan narasumber dan ketepatan sasaran dapat dicek. Jika terbukti fiktif, anggota dapat dijerat UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Demikian pendapat pakar hukum Wayan Titip Sulaksana dari Universitas Airlangga Surabaya, Senin (5/10). "Kalau memang benar anggota Dewan menyalahi aturan, bisa dikategorikan menyalahgunakan wewenang. Itu termasuk tindak pidana, dengan ancaman pidana seumur hidup atau denda paling sedikit Rp 50 Juta dan maksimal Rp 1 milar," katanya.

Wayan menilai selama ini penggunaan anggaran saat masa reses sering tidak transparan. Selain itu, pelaporan yang disampaikan hanya penggunaan anggaran secara umum dan tanpa perincian. Karena itu, perlu mekanisme pertanggungjawaban penggunaan anggaran yang lebih terpeinci agar kasus serupa tak terjadi lagi. Dan yang terpenting adalah adanya niat baik pengguna anggaran untuk melaporkan penggunaan anggaran itu secara benar.

Menurut Wayan, idealnya anggota Dewan tidak perlu menunggu masa reses untuk menjaring aspirasi masyarakat. Sebab, sebagai wakil rakyat, kewajiban mereka melaksanakan tugas untuk menyejahterakan rakyat. " Dengan mendapatkan fasilitas dan upah yang layak, mereka punya kewajiban menjaring aspirasi rakyat. Jadi, bukan pada saat masa reses saja." (red)

Jumat, 02 Oktober 2009

Bayi Penderita Gizi Buruk asal Surabaya Meninggal

Warta Jatim, Surabaya - Farihah (2 tahun) bayi asal Bulakbanteng, Surabaya, meninggal akibat gizi buruk. Nyawa putri pasangan Jamilah dan Samhadi ini, tak tertolong setelah sempat dirawat beberapa jam di Rumah Sakit Daerah dr Soewandhie.

Didik Riyadi, Pelaksana Tugas Direktur RSD dr Soewandhie mengatakan, akibat gizi buruk Farihah mengalami gagal nafas dan diare. Menurut dia, sebelum meninggal Farihah yang berbobot 7 kilogram sempat tidak sadarkan diri dan kesulitan bernafas.

Menurut Didik, orang tua Farihah menolak upaya dokter memberikan nafas buatan. “Sebelum meninggal, kami sempat memeriksa kondisi tubuh. Hasilnya, Farihah positif gizi buruk, diare, dan gagal nafas,” kata Didik, Jumat (2/10).

Saat ini RSD dr Soewandhie masih merawat 3 bayi pasien gizi buruk yaitu Figo Ramadhan, asal Dukuh Pakis, Andri asal Wonokusumo, dan Siti Khomariyah asal Tanah Merah, Surabaya.(red)

Kasus Kriminal Selama Lebaran di Jatim Naik 24%

Warta Jatim, Surabaya – Jumlah kasus kriminal di Provinsi Jawa Timur selama Lebaran tahun 2009 meningkat 24%. Terjadi 252 kasus kejahatan selama Lebaran tahun ini, meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai 204 kasus.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Pudji Astuti mengatakan, pencurian kendaraan bermotor mendominasi jenis kejahatan. Berdasarkan data Operasi Ketupat Semeru 2009, pencurian kendaraan bermotor tercatat 65 kasus.

Sedangkan pencurian dengan pemberatan (40 kasus), pencurian dengan kekerasan (24 kasus), perjudian (28 kasus), narkotika (11 kasus).

Menurut Pudji, Polda Jatim akan melakukan evaluasi pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2009. “Evaluasi ini untuk meminimalisir jumlah kriminalitas di Jatim,” kata Pudji Astuti, di Markas Polda Jatim, Kamis (1/9).

Pudji mengatakan, kasus kejahatan selama Lebaran paling banyak terjadi di wilayah Kepolisian Kota Besar Surabaya, diikuti Polres Sidoarjo dan Pasuruan. (red)