Warta Jatim, Surabaya - Seniman muda Surabaya merespons Q! Film Festival dengan menggelar pameran seni rupa bertema hak asasi manusia. Mereka menilai menghargai perbedaan orientasi seksual merupakan salah satu cara menegakkan HAM.
Pameran di Centre Culturel et de Cooperation Linguistique (CCCL) ini menyuguhkan 35 karya lukis, instalansi, sketsa, serta pertunjukan seni.
Seniman Taufik Monyong mengatakan, masyarakat dan pemerintah saat ini kurang menghargai HAM. ”Target ke depan, masyarakat dan seniman harus memiliki komunikasi dan interaksi yang intensif dalam memecahkan problem sosial,” kata Taufik, Rabu (6/10).
Pameran seni rupa ini akan berlangsung hingga 9 Oktober. Selain Taufik Monyong, seniman muda Surabaya yang ikut meramaikan kegiatan seni ini adalah Masteng, Junaedi, Furin Petir, Gunawan Krewol, Qusta, Nomo, dan Henk-Q.(red)
Pameran di Centre Culturel et de Cooperation Linguistique (CCCL) ini menyuguhkan 35 karya lukis, instalansi, sketsa, serta pertunjukan seni.
Seniman Taufik Monyong mengatakan, masyarakat dan pemerintah saat ini kurang menghargai HAM. ”Target ke depan, masyarakat dan seniman harus memiliki komunikasi dan interaksi yang intensif dalam memecahkan problem sosial,” kata Taufik, Rabu (6/10).
Pameran seni rupa ini akan berlangsung hingga 9 Oktober. Selain Taufik Monyong, seniman muda Surabaya yang ikut meramaikan kegiatan seni ini adalah Masteng, Junaedi, Furin Petir, Gunawan Krewol, Qusta, Nomo, dan Henk-Q.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar