Warta Jatim, Lamongan - Kenaikan harga bahan bakar minyak mengurangi pendapatan nelayan dan petani tambak di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Melambungnya harga BBM memaksa nelayan mengurangi wilayah melaut.
Slamet, nelayan Desa Temenggung, Lamongan, mengatakan pendapatannya dari melaut menurun drastis akibat kenaikan harga BBM. Sebelum harga solar naik, ikan tangkapan nelayan di desanya mencapai 100 ton per hari. Namun, setelah harga BBM naik, ikan tangkapan berkurang menjadi 40 ton per hari. "Dengan keadaan ini, kami sebagai nelayan sangat tertekan," ujar Slamet.
Hal senada diungkapkan Nasipan, pedagang ikan di pasar ikan Desa Temenggung. Pengeluarannya bertambah 2 kali lipat setelah harga BBM naik. Sebelum harga solar naik, harga 1 peti ikan Rp 370.000 dan kini Rp 440.000 per peti. "Bisa dibayangkan berapa biaya yang harus saya keluarkan setiap hari untuk mengirim ratusan peti ikan ke Jakarta. Itu belum termasuk ongkos sopir dan tukang angkut," katanya.
Menurut Nasipan, melambungnya biaya pengiriman ikan tidak hanya terjadi pada ongkos kirim. Es batu untuk mengawetkan ikan juga naik dari Rp 5.000 per balok menjadi Rp 7.000. Setiap hari Nasipan memerlukan minimal 50 balok es. (red)
Slamet, nelayan Desa Temenggung, Lamongan, mengatakan pendapatannya dari melaut menurun drastis akibat kenaikan harga BBM. Sebelum harga solar naik, ikan tangkapan nelayan di desanya mencapai 100 ton per hari. Namun, setelah harga BBM naik, ikan tangkapan berkurang menjadi 40 ton per hari. "Dengan keadaan ini, kami sebagai nelayan sangat tertekan," ujar Slamet.
Hal senada diungkapkan Nasipan, pedagang ikan di pasar ikan Desa Temenggung. Pengeluarannya bertambah 2 kali lipat setelah harga BBM naik. Sebelum harga solar naik, harga 1 peti ikan Rp 370.000 dan kini Rp 440.000 per peti. "Bisa dibayangkan berapa biaya yang harus saya keluarkan setiap hari untuk mengirim ratusan peti ikan ke Jakarta. Itu belum termasuk ongkos sopir dan tukang angkut," katanya.
Menurut Nasipan, melambungnya biaya pengiriman ikan tidak hanya terjadi pada ongkos kirim. Es batu untuk mengawetkan ikan juga naik dari Rp 5.000 per balok menjadi Rp 7.000. Setiap hari Nasipan memerlukan minimal 50 balok es. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar