Hal itu dikatakan Ketua Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Gresik Nur Khosiah. Selama Juni 2008 saja lembaga yang dipimpinnya menerima 17 pengaduan kasus kekerasan terhadap anak. Dari angka itu, 70% di antaranya merupakan kekerasan seksual.
Anak-anak juga menjadi korban penelantaran oleh orang tua atau dipekerjakan. "Rata-rata pelaku kekerasan seksual tersebut berusia dewasa dan akrab dengan korban. Selain itu, pelaku biasanya saudara atau tetangga dekat korban. Ini sangat ironis," kata Nur Khosiah, Selasa (22/7).
Selain menjadi korban kekerasan, anak-anak juga menjadi korban konsumerisme. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Gresik AKP Fadli Widiyanto mengatakan, kasus pencurian yang melibatkan anak-anak di bawah umur pada tahun 2008 meningkat. Salah satu penyebabnya adalah kemiskinan.
Berdasarkan catatan Polres Gresik, anak-anak biasanya mencuri karena ingin bermain Play Station, uang jajan kurang, atau tidak mempunyai uang untuk menonton pertunjukan. "Intinya, mereka ingin memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh orang tua," kata AKP Fadli Widiyanto.
Untuk mengurangi tindak kriminal yang melibatkan anak-anak, Polres Gresik mengajak seluruh masyarakat membina dan membimbing anak, terutama yang tergolong miskin. "Kami sudah menyiapkan beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini. Sekarang tinggal bagaimana penerapannya di lapangan," kata AKP Fadli Widiyanto. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar