Warta Jatim, Surabaya - Sebanyak 8.361 buruh migran asal Jawa Timur yang bekerja di Malaysia dipulangkan selama Februari - awal Desember 2008. Krisis global menjadi alasan pemecatan para buruh migran tersebut.
Wakil Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur Setiadjit mengatakan, mayoritas buruh migran yang dipulangkan dari Malaysia itu bekerja di sektor kontruksi dan perkebunan yang mengalami kelesuan investasi dan ekspor akibat krisis global. "Mereka dipulangkan dengan berbagai alasan, mulai dari dirumahkan hingga pemutusan hubungan kerja," kata Setiadjit, Jumat (12/12).
Sebagian besar buruh migran yang dipulangkan berasal dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Sekitar 150 sampai 300 buruh migran asal Jatim dipulangkan setiap minggu. "Delapan ribu TKI yang dipulangkan itu belum yang termasuk dalam rencana pemulangan 2.000 TKI yang bekerja pada sektor formal di Malaysia," katanya.
Menurut Setiadjit, selain buruh migran yang bekerja di Malaysia, buruh migran Indonesia yang bekerja di Jepang dan Singapura terancam nasib serupa. Sedangkan buruh migran yang bekerja di wilayah lainnya, seperti Timur Tengah, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru masih relatif aman dari pemecatan.
Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur mengintruksikan pemerintah kota dan kabupaten menyiapkan lapangan kerja baru bagi buruh migran yang dipulangkan. Hal itu untuk menghindari bertambahnya jumlah tenaga kerja yang menganggur akibat pemecatan. "Dengan adanya pemulangan ini, mau tidak mau kita harus berpikir keras untuk mengkaryakan mereka. Karena itu, pemkot dan pemkab harus melakukan inovasi membuka lapangan kerja baru," kata Setiadjit. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar