Warta Jatim, Surabaya - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur menolak kenaikan tarif dasar listrik 10% hingga 15%. Mereka menyatakan kenaikan tarif listrik memberatkan pengusaha serta akan berimbas terhadap buruh.
Ketua Apindo Jawa Timur Alim Markus mengatakan, kenaikan tarif listrik berpengaruh terhadap biaya produksi. Padahal, saat ini industri harus bersaing dengan produk China yang murah. Jika hal itu tidak diantisipasi, besar kemungkinan pengusaha melakukan pemutusan hubungan kerja.
Alim Markus menilai kenaikan tarif listrik tidak tepat. Apalagi dilakukan menjelang Ramadan dan Idul Fitri. “Seharusnya pemerintah melakukan evaluasi sebelum menaikkan TDL. Kenaikan saat ini sangat memberatkan pengusaha,” ujar Alim Markus, Selasa (20/7).
Alim Markus meminta pemerintah menyiapkan bahan alternatif untuk listrik. Dengan mengandalkan bahan bakar minyak, para pengusaha terancam gulung tikar.
Secara terpisah, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Surabaya M Ismail Syarif juga menyesalkan keputusan pemerintah yang menaikkan tarif dasar listrik. Kenaikan tarif listrik mengancam ribuan buruh mengalami pemecatan.
Ismail berharap pemerintah segera mengevaluasi kenaikan tarif listrik dan memikirkan langkah alternatif yang berpihak kepada buruh dan pengusaha. “Pengusaha dan buruh dalam posisi sulit. Kami minta pemerintah melakukan evaluasi,” katanya. (red)
Ketua Apindo Jawa Timur Alim Markus mengatakan, kenaikan tarif listrik berpengaruh terhadap biaya produksi. Padahal, saat ini industri harus bersaing dengan produk China yang murah. Jika hal itu tidak diantisipasi, besar kemungkinan pengusaha melakukan pemutusan hubungan kerja.
Alim Markus menilai kenaikan tarif listrik tidak tepat. Apalagi dilakukan menjelang Ramadan dan Idul Fitri. “Seharusnya pemerintah melakukan evaluasi sebelum menaikkan TDL. Kenaikan saat ini sangat memberatkan pengusaha,” ujar Alim Markus, Selasa (20/7).
Alim Markus meminta pemerintah menyiapkan bahan alternatif untuk listrik. Dengan mengandalkan bahan bakar minyak, para pengusaha terancam gulung tikar.
Secara terpisah, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Surabaya M Ismail Syarif juga menyesalkan keputusan pemerintah yang menaikkan tarif dasar listrik. Kenaikan tarif listrik mengancam ribuan buruh mengalami pemecatan.
Ismail berharap pemerintah segera mengevaluasi kenaikan tarif listrik dan memikirkan langkah alternatif yang berpihak kepada buruh dan pengusaha. “Pengusaha dan buruh dalam posisi sulit. Kami minta pemerintah melakukan evaluasi,” katanya. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar