Warta Jatim, Surabaya - PT Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Timur mengklaim 6,2 juta (87%) pelanggan di wilayahnya tidak mengalami kenaikan tarif dasar listrik.
Juru bicara PT PLN Distribusi Jatim, Agus Widayanto, mengatakan dari 7,1 juta pelanggan, hanya 900.000 yang mengalami kenaikan tarif. Sebagian besar pelanggan listrik di Jatim menggunakan daya 450 - 900 volt ampere (VA) sehingga tidak terkena aturan kenaikan tarif dasar listrik.
Tarif listrik pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA adalah Rp 415 per kilowatt hour (KWh) dan tarif 900 VA pada kisaran Rp 605 per KWh. ”Meski ada kenaikan tarif listrik, kami memastikan jumlahnya hanya 900 ribu pelanggan. Sisanya masih menggunakan tarif lama,” ujar Agus, Selasa (6/7).
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jatim, PLN akan memaksimalkan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Grati dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Paiton. PLN Jatim saat ini memiliki cadangan listrik 2.000 - 4.000 megawatt yang siap didistribusikan.
Agus memperkirakan, kenaikan tarif dasar listrik akan terus terjadi. Sebab, pemerintah mengejar tarif listrik sesuai dengan harga keekonomian (nonsubsidi). Saat ini tarif listrik mencapai Rp 600 per KWh. Jika mengikuti standar keekonomian, tarif dasar listrik akan terus naik hingga Rp 1.500 per KWh. (red)
Juru bicara PT PLN Distribusi Jatim, Agus Widayanto, mengatakan dari 7,1 juta pelanggan, hanya 900.000 yang mengalami kenaikan tarif. Sebagian besar pelanggan listrik di Jatim menggunakan daya 450 - 900 volt ampere (VA) sehingga tidak terkena aturan kenaikan tarif dasar listrik.
Tarif listrik pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA adalah Rp 415 per kilowatt hour (KWh) dan tarif 900 VA pada kisaran Rp 605 per KWh. ”Meski ada kenaikan tarif listrik, kami memastikan jumlahnya hanya 900 ribu pelanggan. Sisanya masih menggunakan tarif lama,” ujar Agus, Selasa (6/7).
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jatim, PLN akan memaksimalkan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Grati dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Paiton. PLN Jatim saat ini memiliki cadangan listrik 2.000 - 4.000 megawatt yang siap didistribusikan.
Agus memperkirakan, kenaikan tarif dasar listrik akan terus terjadi. Sebab, pemerintah mengejar tarif listrik sesuai dengan harga keekonomian (nonsubsidi). Saat ini tarif listrik mencapai Rp 600 per KWh. Jika mengikuti standar keekonomian, tarif dasar listrik akan terus naik hingga Rp 1.500 per KWh. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar