Mau UANG???... Buruan GRATIS Registrasi KLIK DISINI

Sabtu, 13 Juni 2009

Bakso Maut Satpol PP


Satpol PP Pemerintah Kota Surabaya menggusur pedagang dengan brutal. Anak tukang bakso meninggal tersiram kuah panas.
 

KOTA Surabaya Senin pagi pertengahan Mei 2009 demikian cerah. Para pedagang yang biasa mangkal di Jalan Boulevard bersemangat memulai hari. Tidak terkecuali Bunali. Pedagang bakso ini berangkat sekitar pukul 10.00 dari rumah kontrakannya, bersama Sumariyah, dan anak balita mereka, Siti Khoiyaroh. Segera suami-istri ini cekatan melayani pembeli, mangkok demi mangkok.  
 
Dua jam kemudian senyum Bunali dan Sumariyah sirna. Juga para pedagang lainnya. Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Surabaya datang “menertibkan” para pedagang kaki lima di Jalan Boulevard.
 
Bunali dan Sumariyah bergegas mengemasi dagangan. Siti Khoiyaroh pun dinaikkan di atas gerobak bakso. Nahas bagi keluarga Bunali. Belum lagi menyelamatkan diri, mereka diburu sekitar 10 anggota Satpol PP.
 
Agar buruan tak lepas, dengan segala cara, para petugas Satpol PP mengejar Bunali dan Sumariyah. Bahkan, truk Satpol PP menabrak gerobak bakso Bunali. Gerobak bakso terguling. Kuah bakso panas tumpah, menyiram tubuh Siti Khoiyaroh yang juga terguling. Seketika tubuh bocah empat setengah tahun ini melepuh. Belum sempat menolong Khoiyaroh, rambut Sumariyah dijambak petugas Satpol PP.
 
Tubuh Khoiyaroh yang mengalami luka bakar serius, hingga 67 persen. Sumariyah luka ringan. Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit dr Soetomo. Untuk menetralkan keseimbangan cairan tubuhnya, Siti Khoiyaroh mendapatkan bantuan cairan elektrolit.
 
Tim dokter terus berjuang memulihkan luka bakar Siti Khoiyaroh. Sayang sekali, setelah menjalani perawatan 10 hari, bocah balita ini meninggal. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar