Mau UANG???... Buruan GRATIS Registrasi KLIK DISINI

Selasa, 02 Juni 2009

Organisasi Internasional Bantu Warga Stren Kali Surabaya

Warta Jatim, Surabaya - Penggusuran warga stren kali oleh Pemerintah Kota Surabaya memantik reaksi dunia internasional. Salah satunya, Leaders and Organizers of Community Organization in Asia. Organisasi kemanusiaan yang berpusat di Filipina ini mengirim aktivis Jeff Wong untuk mendampingi warga stren kali.

Jeff Wong yang datang di Surabaya sejak tiga hari lalu mengaku prihatin atas nasib warga yang tinggal di bantaran sungai di Surabaya. LOCOA akan membantu warga stren kali dengan cara menjadi mediator dengan pemerintah agar tidak lagi melakukan penggusuran.

Menurut Jeff Wong, penggusuran yang dialami warga bantaran sungai di Surabaya merupakan cerminan sikap tidak adil pemerintah. Terlebih warga dituduh sebagai penyebab banjir dan perusak keindahan kota. Ia berjanji membantu warga mendekati pemerintah untuk mencegah terjadinya penggusuran. "Saya pikir apa yang dituduhkan kepada warga tidak benar. Selama ini mereka banyak membantu menjaga kelestarian sungai. Sedangkan soal penyebab banjir, justru banyak diakibatkan sampah atau limbah yang dibuang pabrik yang berdiri di stren kali," ujar pria asal Korea Selatan ini, Selasa (2/6).

Jeff Wong menilai warga stren kali di Surabaya menjadi korban politik yang terjadi di pemerintahan. Apalagi penggusuran dilakukan tak lama setelah pemilihan umum legislatif beberapa waktu lalu. Dia menduga ada oknum di pemerintahan dan pengusaha yang ikut bermain dalam proyek Water Ground City yang digagas World Bank (Bank Dunia). "Kami berusaha sekuat tenaga untuk menolak penggusuran ini. Jangan sampai rakyat menjadi korban dari kebijakan pemerintah yang kongkalikong dengan pengusaha," katanya.

LOCOA merupakan organisasi kemanusiaan yang berpusat di Quezon City, Filipina. Lembaga ini berhasil mencegah penggusuran di Korea Selatan untuk penyelenggaraan Olimpiade Seoul 1988. Kini mereka berharap hal yang sama bisa dilakukan bagi warga stren kali di Surabaya. (red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar