Warta Jatim, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membentuk tim khusus perlindungan buruh migran Indonesia di Malaysia. Tim itu segera diberangkatkan ke Malaysia.
Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf mengatakan, tim tersebut akan meminta pemerintah Malaysia menindak para pelaku kejahatan terhadap buruh migran Indonesia. Syaifullah berharap pemerintah dan lembaga nasional lainnya memberikan perlindungan hukum kepada buruh migran asal Jatim. Dia kecewa terhadap pemerintah pusat yang sering mengabaikan keselamatan buruh migran.
“Kami minta pemerintah pusat berbuat lebih banyak dalam melindungi TKI. Apalagi belakangan ini banyak kasus kekerasan yang terjadi terhadap TKI,” kata Syaifullah Yusuf, Senin (15/6).
Selain membentuk tim khusus perlindungan terhadap buruh migran, Pemprov Jatim juga menyiapkan lahan pekerjaan baru bagi buruh migran yang dipulangkan dari luar negeri. Menurut Syaifullah, sekitar 5.890 buruh migran asal Jatim dipulangkan dari Arab Saudi karena izin tinggal habis atau dideportasi.
“Mengantisipasi meningkatnya pengangguran, kami menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menampung TKI tersebut. Pemerintah kota atau kabupaten akan melakukan pelatihan keterampilan dan memberikan pinjaman modal,” kata Syaifullah Yusuf. (red)
Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf mengatakan, tim tersebut akan meminta pemerintah Malaysia menindak para pelaku kejahatan terhadap buruh migran Indonesia. Syaifullah berharap pemerintah dan lembaga nasional lainnya memberikan perlindungan hukum kepada buruh migran asal Jatim. Dia kecewa terhadap pemerintah pusat yang sering mengabaikan keselamatan buruh migran.
“Kami minta pemerintah pusat berbuat lebih banyak dalam melindungi TKI. Apalagi belakangan ini banyak kasus kekerasan yang terjadi terhadap TKI,” kata Syaifullah Yusuf, Senin (15/6).
Selain membentuk tim khusus perlindungan terhadap buruh migran, Pemprov Jatim juga menyiapkan lahan pekerjaan baru bagi buruh migran yang dipulangkan dari luar negeri. Menurut Syaifullah, sekitar 5.890 buruh migran asal Jatim dipulangkan dari Arab Saudi karena izin tinggal habis atau dideportasi.
“Mengantisipasi meningkatnya pengangguran, kami menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menampung TKI tersebut. Pemerintah kota atau kabupaten akan melakukan pelatihan keterampilan dan memberikan pinjaman modal,” kata Syaifullah Yusuf. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar