Warta Jatim, Sidoarjo – Pedagang kaki lima menjadi korban kunjungan calon wakil presiden Boediono ke Pasar Larangan Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka digusur Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Pelaksana Tugas Kepala Satpol PP Sidoarjo Widiyantoro Basuki mengatakan, penggusuran PKL atas perintah Bupati Wien Hendarso. Dia mengaku tidak mengetahui alasan penggusuran. “Kami hanya menjalankan tugas. Alasan penggusuran, silakan tanya beliau,” kata Widiyantoro, Kamis (11/6).
Simpatisan Partai Demokrat yang menggenakan kaos bergambar Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono tampak terlibat penggusuran PKL. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Sidoarjo Sarto mengatakan, tindakan kader partainya masih wajar. Hal itu wujud solidaritas terhadap kerja Satpol PP. Apalagi keberadaan pedagang kaki lima di depan Pasar Larangan melanggar aturan.
Sarto membantah penggusuran PKL oleh kader Partai Demokrat terkait kunjungan cawapres Boediono ke Sidoarjo. “Intinya, kami diminta membantu. Tidak ada motif lain,” ujarnya.
Hasan, pedagang kaki lima, mengaku kecewa terhadap Satpol PP dan kader Partai Demokrat yang melakukan penggusuran. Dia menyatakan tindakan tersebut adalah wujud arogansi pemerintah.
Menurut Hasan, keberadaan pedagang kaki lima di depan Pasar Larangan tidak pernah dipermasalahkan pemerintah setempat. “Ini bukti penguasa arogan terhadap rakyatnya.” (red)
Pelaksana Tugas Kepala Satpol PP Sidoarjo Widiyantoro Basuki mengatakan, penggusuran PKL atas perintah Bupati Wien Hendarso. Dia mengaku tidak mengetahui alasan penggusuran. “Kami hanya menjalankan tugas. Alasan penggusuran, silakan tanya beliau,” kata Widiyantoro, Kamis (11/6).
Simpatisan Partai Demokrat yang menggenakan kaos bergambar Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono tampak terlibat penggusuran PKL. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Sidoarjo Sarto mengatakan, tindakan kader partainya masih wajar. Hal itu wujud solidaritas terhadap kerja Satpol PP. Apalagi keberadaan pedagang kaki lima di depan Pasar Larangan melanggar aturan.
Sarto membantah penggusuran PKL oleh kader Partai Demokrat terkait kunjungan cawapres Boediono ke Sidoarjo. “Intinya, kami diminta membantu. Tidak ada motif lain,” ujarnya.
Hasan, pedagang kaki lima, mengaku kecewa terhadap Satpol PP dan kader Partai Demokrat yang melakukan penggusuran. Dia menyatakan tindakan tersebut adalah wujud arogansi pemerintah.
Menurut Hasan, keberadaan pedagang kaki lima di depan Pasar Larangan tidak pernah dipermasalahkan pemerintah setempat. “Ini bukti penguasa arogan terhadap rakyatnya.” (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar