Warta Jatim, Surabaya - Pernyataan Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Wisnu Wardhana bahwa Nahdlatul Ulama Jawa Timur mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono dalam Pemilihan Presiden 2009, berbuntut panjang. PCNU Surabaya akan mengajukan somasi dan tuntutan hukum.
Ketua Forum Silaturrahim Majelis Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama Surabaya Sa'dullah mengatakan, Selasa (23/6) merupakan batas terakhir bagi Wisnu Wardhana untuk menyampaikan permintaan maaf dan mencabut klaim dukungan itu melalui media massa.
Sa'dullah menegaskan, klaim Wisnu sangat merugikan NU. Selain itu, NU tidak pernah terlibat dalam politik praktis. "Dari dulu NU tidak pernah melibatkan diri dalam politik praktis. Apalagi sampai mendukung salah satu pasangan calon presiden," kata Sa'dullah, Senin (22/6).
PCNU Surabaya tidak akan memanggil Wisnu Wardhana, tetapi menunggu inisiatif baik dari yang bersangkutan. Jika tidak ada respons, akan mengajukan gugatan hukum. "Materi tuntutan sudah kami siapkan. Sekarang tinggal menunggu inisiatif baik dari pihak Demokrat," kata Sa'dullah.
Tuntutan PCNU Surabaya dipicu pernyataan Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Wisnu Wardhana di media massa 8 Juni lalu bahwa Nahdlatul Ulama Jawa Timur mendukung pasangan Yudhoyono - Boediono dalam Pemilihan Presiden 2009.(red)
Ketua Forum Silaturrahim Majelis Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama Surabaya Sa'dullah mengatakan, Selasa (23/6) merupakan batas terakhir bagi Wisnu Wardhana untuk menyampaikan permintaan maaf dan mencabut klaim dukungan itu melalui media massa.
Sa'dullah menegaskan, klaim Wisnu sangat merugikan NU. Selain itu, NU tidak pernah terlibat dalam politik praktis. "Dari dulu NU tidak pernah melibatkan diri dalam politik praktis. Apalagi sampai mendukung salah satu pasangan calon presiden," kata Sa'dullah, Senin (22/6).
PCNU Surabaya tidak akan memanggil Wisnu Wardhana, tetapi menunggu inisiatif baik dari yang bersangkutan. Jika tidak ada respons, akan mengajukan gugatan hukum. "Materi tuntutan sudah kami siapkan. Sekarang tinggal menunggu inisiatif baik dari pihak Demokrat," kata Sa'dullah.
Tuntutan PCNU Surabaya dipicu pernyataan Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Wisnu Wardhana di media massa 8 Juni lalu bahwa Nahdlatul Ulama Jawa Timur mendukung pasangan Yudhoyono - Boediono dalam Pemilihan Presiden 2009.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar