Mau UANG???... Buruan GRATIS Registrasi KLIK DISINI

Minggu, 30 November 2008

Dinas Pertanian Jatim: Kelangkaan Pupuk karena Hujan Merata

Warta Jatim, Surabaya - Dinas Pertanian Jawa Timur menyalahkan hujan yang merata di daerah tersebut sebagai penyebab kelangkaan pupuk. Hujan yang merata di Jatim menyebabkan petani memulai musim tanam serentak sehingga meningkatkan jumlah permintaan pupuk secara bersamaan.

Wakil Kepala Dinas Pertanian Jatim Nasikin mengatakan, kelangkaan pupuk terjadi di 32 kabupaten/kota di Jatim, akibat musim tanam yang dimulai serentak. "Karena hujan yang merata di wilayah Jatim, banyak petani membutuhkan pupuk secara bersamaan. Akibatnya, pupuk menjadi rebutan dan kelangkaan terjadi di semua wilayah," kata Nasikin, Jumat (28/11).

Menurut Nasikin, Dinas Pertanian sudah memerintahkan para bupati dan wali kota agar membagi kebutuhan pupuk di daerah masing-masing. Selain itu, jajaran Dinas Pertanian diminta mensosialisasikan penggunaan pupuk organik agar petani tidak terlalu tergantung pada pupuk bersubsidi. "Kami sudah memerintahkan semua jajaran dan bupati untuk segera membuat kebijakan untuk mengatasi masalah pupuk ini. Saya yakin, masalah pupuk dapat teratasi awal Desember."

Meski terjadi kelangkaan pupuk, Nasikin optimistis target panen tahun 2009 akan tercapai. Dia menyebutkan, target panen gabah tahun 2009 sebanyak 10,8 juta ton dengan luas lahan 1.756 hektare.


Di tempat terpisah, Ketua Tim Pengawas Pupuk Bersubsidi dan Pestisida Jatim Mustadjab mengatakan, sesuai Peraturan Menteri Pertanian 42/2008, petani harus dapat memanfaatkan pupuk organik secara maksimal dan membatasi pemakaian pupuk bersubsidi. Mulai tahun 2009 petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi hanyalah petani pangan dan hortikultura dengan luas lahan maksimal 2 hektare.

Ketua Komisi B DPRD Jatim Ali Mudji mengatakan pihaknya sudah berupaya mengatasi persoalan pupuk. Bahkan saat dengar pendapat dengan distributor pupuk PT Petrokimia, PT Pupuk Kaltim, dan Dinas Pertanian, Komisi B meminta segera mendistribusikan pupuk secara merata kepada para petani.

Ali Mudji meminta pemerintah menindak para distributor pupuk yang mempermainkan harga. Dia tidak sependapat dengan alasan Wakil Kepala Dinas Pertanian Jatim Nasikin yang mengatakan kelangkaan pupuk terjadi karena para petani membeli pupuk secara bersamaan. "Seharusnya distributor ataupun pabrik sudah siap menghadapi hal semacam ini. Jadi, petani tidak bisa disalahkan. Bagaimanapun ini adalah masalah klasik yang terjadi tiap tahun dan jelas kesalahan ada di bagian distribusi," katanya. (red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar