Warta Jatim, Surabaya - Meski belum ada keputusan resmi dari DPP soal pengajuan nama cawapres yang akan mendampingi Megawati Soekarnoputri dalam Pilpres 2009 mendatang, sudah ada beberapa nama masuk nominasi. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Sutradara Ginting mengatakan, ada 3 nama yang masuk nominasi untuk mendampingi Megawati , yakni Prabowo Subianto, Sultan Hamengku Buwono X dan Wiranto.
Saat dihubungi, Sutradara mengatakan, munculnya tiga nama tersebut, merupakan hasil survey yang dilakukan beberapa lembaga survey. "Dari 8 nama yang masuk nominasi, ketiga nama tersebut paling menonjol dibandingkan lainnya," ujar Sutradara Ginting, Kamis (13/11).
Menurut Sutradara, untuk bisa memenuhi kriteria cawapres yang akan mendampingi Megawati, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya persamaan aras ideologi, program strategis dan aras praktis. "Yang jelas cawapres tersebut harus bisa memberikan kontribusi dalam bentuk apapun terutama dalam gerbong politik yang jelas dan kuat," terang Sutradara.
Saat ditanya soal kepastian pendamping Megawati Soekarnoputri, Sutradara menegaskan, masih akan ditentukan dalam Rapimnas yang menurut rencana akan digelar di Solo, Desember mendatang. Dalam Rapimnas tersebut, DPP akan mendengarkan usulan dari masing-masing daerah terkait cawapres yang akan mendampingi Megawati Soekarnoputri.
Soal rencana koalisi permanen, terpisah Ketua Dewan Pertimbangan Pusat DPP PDI Perjuangan Taufik Kiemas mengatakan, koalisi dengan Partai Golkar lebih memungkinkan. Menurut Taufik Kiemas, koalisi dengan Partai Golkar bisa membuat efisiensi pemilu serta akan mendapat dukungan kuat dari parlemen dalam setiap kebijakan presiden terpilih.
Taufik menegaskan, bila PDI Perjuangan dan Golkar jadi berkoalisi, maka pilpres 2009 hanya akan diikuti dua pasangan capres dan cawapres saja. "Misalnya, perolehan suara PDI Perjuangan 20 persen dan Golkar 20 persen, lalu ditambah dengan partai yang lain untuk mencapai 50 persen, maka akan membuat kebijakan pemerintah menjadi cepat dan mudah," ujarnya.
Soal pilpres mendatang, Taufik mengaku masih menunggu kemungkinan partai yang akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Menurutnya, asal bisa menerima platfrom nasionalis yang diusung PDI Perjuangan serta konsisten untuk membebaskan rakyat dari belenggu kemiskinan, PDI Perjuangan akan menerima dengan tangan terbuka.
"Terus terang kami masih melakukan penjajagan dengan parpol yang ada. Hingga kini, kami masih menginventarisir nama-nama yang ada, untuk disandingkan dengan Megawati (Ketua Umum DPP dan capres dari PDI Perjuangan) dalam pilpres mendatang," katanya.(PP)
Saat dihubungi, Sutradara mengatakan, munculnya tiga nama tersebut, merupakan hasil survey yang dilakukan beberapa lembaga survey. "Dari 8 nama yang masuk nominasi, ketiga nama tersebut paling menonjol dibandingkan lainnya," ujar Sutradara Ginting, Kamis (13/11).
Menurut Sutradara, untuk bisa memenuhi kriteria cawapres yang akan mendampingi Megawati, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya persamaan aras ideologi, program strategis dan aras praktis. "Yang jelas cawapres tersebut harus bisa memberikan kontribusi dalam bentuk apapun terutama dalam gerbong politik yang jelas dan kuat," terang Sutradara.
Saat ditanya soal kepastian pendamping Megawati Soekarnoputri, Sutradara menegaskan, masih akan ditentukan dalam Rapimnas yang menurut rencana akan digelar di Solo, Desember mendatang. Dalam Rapimnas tersebut, DPP akan mendengarkan usulan dari masing-masing daerah terkait cawapres yang akan mendampingi Megawati Soekarnoputri.
Soal rencana koalisi permanen, terpisah Ketua Dewan Pertimbangan Pusat DPP PDI Perjuangan Taufik Kiemas mengatakan, koalisi dengan Partai Golkar lebih memungkinkan. Menurut Taufik Kiemas, koalisi dengan Partai Golkar bisa membuat efisiensi pemilu serta akan mendapat dukungan kuat dari parlemen dalam setiap kebijakan presiden terpilih.
Taufik menegaskan, bila PDI Perjuangan dan Golkar jadi berkoalisi, maka pilpres 2009 hanya akan diikuti dua pasangan capres dan cawapres saja. "Misalnya, perolehan suara PDI Perjuangan 20 persen dan Golkar 20 persen, lalu ditambah dengan partai yang lain untuk mencapai 50 persen, maka akan membuat kebijakan pemerintah menjadi cepat dan mudah," ujarnya.
Soal pilpres mendatang, Taufik mengaku masih menunggu kemungkinan partai yang akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Menurutnya, asal bisa menerima platfrom nasionalis yang diusung PDI Perjuangan serta konsisten untuk membebaskan rakyat dari belenggu kemiskinan, PDI Perjuangan akan menerima dengan tangan terbuka.
"Terus terang kami masih melakukan penjajagan dengan parpol yang ada. Hingga kini, kami masih menginventarisir nama-nama yang ada, untuk disandingkan dengan Megawati (Ketua Umum DPP dan capres dari PDI Perjuangan) dalam pilpres mendatang," katanya.(PP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar