Mau UANG???... Buruan GRATIS Registrasi KLIK DISINI

Minggu, 09 November 2008

Wartawan Kecewa Sikap Simpatisan Amrozi


Warta Jatim, Lamongan - Wartawan kecewa terhadap sikap simpatisan Ali Gufron dan Amrozi dan yang melarang media mengambil gambar prosesi pemakaman kakak beradik terpidana mati kasus Bom Bali I tersebut, Minggu (9/11). Sejumlah wartawan mengaku kameranya dirampas, bahkan dipukul.

Para simpatisan yang sebagian besar datang dari Solo, Ngawi, Madiun, dan Jakarta ini dengan arogan mengancam siapa pun, termasuk wartawan, agar tidak mengambil gambar prosesi pemakaman.

"Banyak teman yang dipukul dan dirampas kameranya. Hal itu dialami wartawan Trans TV, Surabaya TV, dan Al-Jazera," kata seorang wartawan Citra TV Lamongan yang lolos dari kejaran massa simpatisan Amrozi dan Ali Gufron.

Jenazah Amrozi dan Ali Gufron dimakamkan di kebun mangga milik keluarga di sebelah tempat pemakaman umum Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, sekitar pukul 14.30.

Sebelum dibawa ke rumah duka, jenazah kedua terpidana mati kasus Bom Bali I ini diserahkan oleh tim Kejaksaan kepada pihak keluarga yang diwakili Ali Fauzin dan Ustad Khosin (adik dan kakak Amrozi). Serah terima disaksikan Bupati Lamongan M Masfuk, Kapolres Lamongan AKBP Imam Sayuti, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S Sumawiredja.

Serah terima jenazah dilakukan di landasan helikopter di lapangan sepakbola Desa Bulubrangsi, Laren, sekitar 7 kllometer dari Desa Tenggulun. Kedua jenazah dibawa ke rumah duka dengan pengawalan ketat tim Gegana dan Detasemen Khusus 88 Antiteror. Turut serta dalam rombongan pengantar jenazah itu massa dari Forum Umat Islam, Front Pembela Islam, Majelis Mujahidin Indonesia, dan jemaah Anshorut Tauhid pimpinan Abu Bakar Baasyir. (red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar