Warta Jatim, Surabaya - Sekitar 72% terumbu karang di wilayah Provinsi Jawa Timur rusak parah. Hanya 22% yang kondisinya baik dan 6% yang masih terawat.
Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengatakan, kerusakan terumbu karang terutama terjadi akibat akumulasi limbah industri. Sekitar 80% industri di wilayahnya berada di kawasan pesisir.
Syaifullah mengimbau pemerintah kabupaten dan kota menyusun program kerja menyelamatkan lingkungan. Di antaranya dengan tidak mengalihfungsikan kawasan pesisir menjadi permukiman penduduk atau kawasan industri.
“Selama ini pemerintah kabupaten atau kota kurang memperhatikan sumber daya alam di daerah pesisir. Mereka kurang tegas terhadap industri. Akibatnya kerusakan lingkungan semakin parah,” kata Syaifullah Yusuf, Minggu (28/2).
Selain menyoroti masalah kerusakan lingkungan, Wakil Gubernur meminta masyarakat mewaspadai bencana yang mungkin terjadi di daerah pesisir. Seperti abrasi pantai, gempa bumi, dan tsunami. (red)
Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengatakan, kerusakan terumbu karang terutama terjadi akibat akumulasi limbah industri. Sekitar 80% industri di wilayahnya berada di kawasan pesisir.
Syaifullah mengimbau pemerintah kabupaten dan kota menyusun program kerja menyelamatkan lingkungan. Di antaranya dengan tidak mengalihfungsikan kawasan pesisir menjadi permukiman penduduk atau kawasan industri.
“Selama ini pemerintah kabupaten atau kota kurang memperhatikan sumber daya alam di daerah pesisir. Mereka kurang tegas terhadap industri. Akibatnya kerusakan lingkungan semakin parah,” kata Syaifullah Yusuf, Minggu (28/2).
Selain menyoroti masalah kerusakan lingkungan, Wakil Gubernur meminta masyarakat mewaspadai bencana yang mungkin terjadi di daerah pesisir. Seperti abrasi pantai, gempa bumi, dan tsunami. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar