Warta Jatim, Surabaya - Warga korban lumpur PT Lapindo Brantas mendirikan Posko Keselamatan Korban Lumpur Lapindo. Posko ini akan dijadikan pusat menggalang dukungan publik dalam memulihkan hak ekonomi serta pendidikan anak-anak korban Lapindo.
Salah seorang penggagas Posko Keselamatan Korban Lumpur Lapindo, Bambang Catur Nusantara, mengatakan lumpur Lapindo menghancurkan basis ekonomi warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan buruh.
Selain itu, pemerintah tidak memiliki upaya khusus untuk melindungi hak pendidikan anak korban lumpur. “Pemerintah tidak serius menyelesaikan masalah ini. Mereka enggan memikirkan bagaimana kelanjutan pendidikan anak korban lumpur,” kata Bambang Catur yang juga Direktur Walhi Jawa Timur, Senin (1/3).
Posko Keselamatan Korban Lumpur Lapindo akan menyalurkan bantuan biaya pendidikan untuk anak korban melalui rekening Bank CIMB Niaga Cabang Mampang Jakarta Nomor 9030101046008 atas nama Perkumpulan Jaringan Advokasi Tambang. Posko ini juga menerima sumbangan buku bacaan anak untuk perpustakaan kampung di Desa Permisan dan Besuki, Sidoarjo.
Melalui posko yang didirikan di Jalan Kusuma Bangsa, Desa Gedang, Sidoarjo, diharapkan anak-anak korban lumpur mampu melanjutkan pendidikan. Anak korban Lapindo yang duduk di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama setiap bulan membutuhkan biaya SPP, buku, dan seragam mencapai Rp 67.000. Sedangkan pelajar SMA membutuhkan uang sekolah sekitar Rp 166 ribu per bulan.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar