Warta Jatim, Surabaya - Dinas Kesehatan Kota Surabaya mendirikan posko pencegahan dan penyebaran virus flu Meksiko di setiap pondok pesantren di Surabaya. Langkah ini sebagai antisipasi penyebaran virus flu Meksiko di kalangan penghuni pesantren, seperti terjadi di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Esty Martiana mengatakan, sebagai tahap awal pihaknya akan membangun posko pencegahan flu Meksiko di Ponpes Salafi Assafiiyah Al-Fitrah. Posko ini akan berfungsi sebagai klinik darurat bagi santri sebelum dirujuk ke rumah sakit.
“Posko ini berfungsi sebagai tempat awal pemeriksaan. Kami berharap posko ini dapat meminimalisir penyebaran virus flu babi di kalangan penghuni pondok pesantren,” kata Esty Martiana, Selasa (28/7).
Menurut Esty, 50 santri Pondok Pesantren Salafi Assafiiyah Al-Fitrah yang diduga terjangkit virus flu Meksiko saat ini dirawat di Rumah Sakit Haji Sukolilo. Sebagai besar di antaranya sudah dibolehkan pulang karena dinyatakan tidak tertular virus flu Meksiko.
Esty mengatakan, penyebaran virus flu Meksiko sangat mudah. Terutama di tempat berkumpul banyak orang, seperti asrama dan pondok pesantren. Namun, pasien flu Meksiko lebih mudah diobati karena virus ini lebih jinak dibandingkan virus flu burung. (red)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Esty Martiana mengatakan, sebagai tahap awal pihaknya akan membangun posko pencegahan flu Meksiko di Ponpes Salafi Assafiiyah Al-Fitrah. Posko ini akan berfungsi sebagai klinik darurat bagi santri sebelum dirujuk ke rumah sakit.
“Posko ini berfungsi sebagai tempat awal pemeriksaan. Kami berharap posko ini dapat meminimalisir penyebaran virus flu babi di kalangan penghuni pondok pesantren,” kata Esty Martiana, Selasa (28/7).
Menurut Esty, 50 santri Pondok Pesantren Salafi Assafiiyah Al-Fitrah yang diduga terjangkit virus flu Meksiko saat ini dirawat di Rumah Sakit Haji Sukolilo. Sebagai besar di antaranya sudah dibolehkan pulang karena dinyatakan tidak tertular virus flu Meksiko.
Esty mengatakan, penyebaran virus flu Meksiko sangat mudah. Terutama di tempat berkumpul banyak orang, seperti asrama dan pondok pesantren. Namun, pasien flu Meksiko lebih mudah diobati karena virus ini lebih jinak dibandingkan virus flu burung. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar