Warta Jatim, Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan dana Rp 30 miliar untuk mencegah penyebaran virus flu Meksiko. Dana tersebut diambilkan dari anggaran tidak terduga.
Wali Kota Surabaya Bambang DH mengatakan, dana Rp 30 miliar tersebut akan digunakan membeli alat deteksi kesehatan serta serta mengoptimalkan tenaga medis. Para tenaga medis akan disiapkan di pintu masuk kota seperti Bandara Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, serta terminal bus dan stasiun kereta api.
"Kami akan bekerja sama dengan RSUD dr Soetomo dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dalam memonitor setiap warga yang tiba di Surabaya. Jika ada yang terindikasi terserang flu babi, kami akan langsung karantina," kata Bambang DH.
Penempatan petugas medis akan diprioritaskan di Bandara Juanda. Hal ini seiring dua pasien flu Meksiko yang dirawat di RSUD dr Soetomo pulang dari negara endemis flu tersebut. Begitu juga dengan pasien suspect flu Meksiko asal Nganjuk yang juga tiba di Surabaya melalui bandara Juanda.
Pemkot Surabaya menyatakan belum menggunakan dana tersebut, namun siap mengucurkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan. "Yang jelas dana tersebut untuk sementara akan kami prioritaskan dalam penanganan penyebaran virus flu babi. Jika dibutuhkan, dana tersebut akan kami gunakan semaksimal mungkin," kata Wali Kota Bambang DH. (red)
Wali Kota Surabaya Bambang DH mengatakan, dana Rp 30 miliar tersebut akan digunakan membeli alat deteksi kesehatan serta serta mengoptimalkan tenaga medis. Para tenaga medis akan disiapkan di pintu masuk kota seperti Bandara Juanda, Pelabuhan Tanjung Perak, serta terminal bus dan stasiun kereta api.
"Kami akan bekerja sama dengan RSUD dr Soetomo dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dalam memonitor setiap warga yang tiba di Surabaya. Jika ada yang terindikasi terserang flu babi, kami akan langsung karantina," kata Bambang DH.
Penempatan petugas medis akan diprioritaskan di Bandara Juanda. Hal ini seiring dua pasien flu Meksiko yang dirawat di RSUD dr Soetomo pulang dari negara endemis flu tersebut. Begitu juga dengan pasien suspect flu Meksiko asal Nganjuk yang juga tiba di Surabaya melalui bandara Juanda.
Pemkot Surabaya menyatakan belum menggunakan dana tersebut, namun siap mengucurkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan. "Yang jelas dana tersebut untuk sementara akan kami prioritaskan dalam penanganan penyebaran virus flu babi. Jika dibutuhkan, dana tersebut akan kami gunakan semaksimal mungkin," kata Wali Kota Bambang DH. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar