Warta Jatim, Surabaya - Khofifah Indar Parawansa - Mujiono (Ka-ji), dan Soekarwo - Syaifullah Yusuf (Karsa) yang bertarung dalam pilgub putaran II, 5 November mendatang, saling mengklaim telah mendapatkan dukungan dari partai politik yang calon gubernurnya kalah di putaran pertama. Dua partai besar, yakni Golkar dan PDI Perjuangan, yang dinilai berpengaruh semakin intensif didekati.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sirmadji, menolak anggapan yang menyebutkan PDIP telah menjatuhkan pilihan kepada salah satu pasangan calon. Menurut pria kelahiran Trenggalek ini, PDIP baru akan memutuskan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan cagub dan cawagub di Jatim yang lolos putaran kedua, pada tanggal 28 Agustus mendatang.
Pemberian dukungan tersebut, kata Sirmadji, akan disampaikan secara terbuka saat sosialisasi nomor urut PDIP dalam pemilu 2009 di Surabaya. " Soal kami mendukung siapa, atau bersikap netral dalam pilgub putaran II mendatang, silahkan anda tunggu pada tanggal 28 Agustus nanti," ujar Sirmadji. Senin (25/8).
Ia menuturkan, selama ini PDIP Jatim, masih intensif untuk mengevaluasi kekalahan dalam Pilgub putaran I lalu. Saat ini hasil evaluasi tersebut dalam pembahasan di tingkat DPP, sehingga keputusan untuk mendukung salah satu calon atau bersikap netral dalam Pilgub putaran II, berada di tangan DPP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, saat didesak soal pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua PBNU Hasyim Muzadi di Jakarta, beberapa waktu lalu, Sirmadji mengatakan, pertemuan tersebut adalah pertemuan biasa dan silahturahmi diantara keduanya. Ia menambahkan, selama ini antara PDIP dan NU, telah terjalin hubungan yang baik, apalagi setelah keduanya saling bergandengan tangan dalam Pilpres 2004 lalu. " Siapa bilang itu adalah bentuk dukungan kami. Pokoknya semuanya akan terbuka pada 28 Agustus mendatang," tegas Ketua Fraksi PDI Perjuangan Jatim ini.
Di tempat terpisah, para pengurus Partai Golkar saat ditemui di kantor sekretariat DPD Partai Golkar Jatim di jl. Ahmad Yani, Surabaya, enggan memberikan komentar terkait sikap mereka dalam pilgub putaran II nanti. Edy Wahyudi, salah satu fungsionaris partai berlambang pohon beringin mengatakan, keputusan partainya dalam pilgub II mendatang, tergantung pada sikap DPP. Saat ini, seluruh fungsionaris dan kader partai Golkar, lebih mempersiapkan diri dalam proses penjaringan caleg di pemilu 2009 mendatang.
Soal pernyataan Ketua DPP Golkar, Agung Laksono, yang menyebutkan mendukung pasangan Ka-ji, dinilai Edy sebagai sikap pribadi. Selama ini, kata dia, DPP belum mengeluarkan keputusan resmi untuk pilgub Jatim. Semuanya masih dalam pembahasan di DPD dan DPP Partai Golkar. " Pada saatnya nanti, kami akan umumkan kepada masyarakat, soal dukungan kami ini," terang anggota DPRD Jatim ini.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa, saat ditemui mengklaim telah mendapatkan dukungan dari Partai Golkar dan PDIP. Buktinya adalah pertemuan antara Megawati, dan Hasyim Muzadi di Jakarta beberapa waktu lalu. Menurutnya, secara eksplisit, PDIP memberikan dukungan kepada pasangan Ka-ji. Dukungan yang sama juga disampaikan Jusuf Kalla, saat bertemu Ketua PBNU itu. " Sekarang kami tinggal menunggu dukungan tertulis dari kedua partai tersebut," ujarnya.
Tim Pemenangan Karsa Ahmad Rubaie menegaskan, pihaknya tidak gentar dengan klaim dari pasangan Ka-ji tersebut. Menurutnya, klaim yang dilakukan tersebut sah-sah saja dalam dunia politik. Yang terpenting bagi pihaknya adalah hasil terakhir di lapangan. Ia menambahkan, saat ini pihaknya lebih berkonsentrasi untuk mengalang kekuatan kyai di Jawa Timur. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pendekatan budaya, guna mengamankan dan memperkuat suara di beberapa wilayah yang menjadi kantong suara Karsa. Misalnya di Madura dan Tapal Kuda.
Menurut Rubaie, strategi budaya ini adalah merupakan langkah singkat yang dilakukan Karsa. Strategi lainnya adalah dengan merekrut sukarelawan di setiap desa, untuk mempromosikan Karsa di kalangan masyarakat. " Soal hasilnya silahkan tunggu mas. Kami optimis akan memenangkan pilgub kali ini," pungkasnya. (JP)
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sirmadji, menolak anggapan yang menyebutkan PDIP telah menjatuhkan pilihan kepada salah satu pasangan calon. Menurut pria kelahiran Trenggalek ini, PDIP baru akan memutuskan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan cagub dan cawagub di Jatim yang lolos putaran kedua, pada tanggal 28 Agustus mendatang.
Pemberian dukungan tersebut, kata Sirmadji, akan disampaikan secara terbuka saat sosialisasi nomor urut PDIP dalam pemilu 2009 di Surabaya. " Soal kami mendukung siapa, atau bersikap netral dalam pilgub putaran II mendatang, silahkan anda tunggu pada tanggal 28 Agustus nanti," ujar Sirmadji. Senin (25/8).
Ia menuturkan, selama ini PDIP Jatim, masih intensif untuk mengevaluasi kekalahan dalam Pilgub putaran I lalu. Saat ini hasil evaluasi tersebut dalam pembahasan di tingkat DPP, sehingga keputusan untuk mendukung salah satu calon atau bersikap netral dalam Pilgub putaran II, berada di tangan DPP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, saat didesak soal pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua PBNU Hasyim Muzadi di Jakarta, beberapa waktu lalu, Sirmadji mengatakan, pertemuan tersebut adalah pertemuan biasa dan silahturahmi diantara keduanya. Ia menambahkan, selama ini antara PDIP dan NU, telah terjalin hubungan yang baik, apalagi setelah keduanya saling bergandengan tangan dalam Pilpres 2004 lalu. " Siapa bilang itu adalah bentuk dukungan kami. Pokoknya semuanya akan terbuka pada 28 Agustus mendatang," tegas Ketua Fraksi PDI Perjuangan Jatim ini.
Di tempat terpisah, para pengurus Partai Golkar saat ditemui di kantor sekretariat DPD Partai Golkar Jatim di jl. Ahmad Yani, Surabaya, enggan memberikan komentar terkait sikap mereka dalam pilgub putaran II nanti. Edy Wahyudi, salah satu fungsionaris partai berlambang pohon beringin mengatakan, keputusan partainya dalam pilgub II mendatang, tergantung pada sikap DPP. Saat ini, seluruh fungsionaris dan kader partai Golkar, lebih mempersiapkan diri dalam proses penjaringan caleg di pemilu 2009 mendatang.
Soal pernyataan Ketua DPP Golkar, Agung Laksono, yang menyebutkan mendukung pasangan Ka-ji, dinilai Edy sebagai sikap pribadi. Selama ini, kata dia, DPP belum mengeluarkan keputusan resmi untuk pilgub Jatim. Semuanya masih dalam pembahasan di DPD dan DPP Partai Golkar. " Pada saatnya nanti, kami akan umumkan kepada masyarakat, soal dukungan kami ini," terang anggota DPRD Jatim ini.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa, saat ditemui mengklaim telah mendapatkan dukungan dari Partai Golkar dan PDIP. Buktinya adalah pertemuan antara Megawati, dan Hasyim Muzadi di Jakarta beberapa waktu lalu. Menurutnya, secara eksplisit, PDIP memberikan dukungan kepada pasangan Ka-ji. Dukungan yang sama juga disampaikan Jusuf Kalla, saat bertemu Ketua PBNU itu. " Sekarang kami tinggal menunggu dukungan tertulis dari kedua partai tersebut," ujarnya.
Tim Pemenangan Karsa Ahmad Rubaie menegaskan, pihaknya tidak gentar dengan klaim dari pasangan Ka-ji tersebut. Menurutnya, klaim yang dilakukan tersebut sah-sah saja dalam dunia politik. Yang terpenting bagi pihaknya adalah hasil terakhir di lapangan. Ia menambahkan, saat ini pihaknya lebih berkonsentrasi untuk mengalang kekuatan kyai di Jawa Timur. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pendekatan budaya, guna mengamankan dan memperkuat suara di beberapa wilayah yang menjadi kantong suara Karsa. Misalnya di Madura dan Tapal Kuda.
Menurut Rubaie, strategi budaya ini adalah merupakan langkah singkat yang dilakukan Karsa. Strategi lainnya adalah dengan merekrut sukarelawan di setiap desa, untuk mempromosikan Karsa di kalangan masyarakat. " Soal hasilnya silahkan tunggu mas. Kami optimis akan memenangkan pilgub kali ini," pungkasnya. (JP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar