Warta Jatim, Surabaya - Naiknya harga elpiji di kota Surabaya membuat Wali Kota Bambang DH kecewa berat. Keputusan Pertamina tersebut dianggap Bambang telah mencoreng nama baik Pemerintah Kota Surabaya.
Tidak itu saja, program-program yang telah disusun akan terhambat, karena kepercayaan masyarakat yang mulai luntur. Oleh karena itu, dia akan mengirimkan surat kepada Pertamina untuk meminta penjelasan soal kenaikan harga elpiji tersebut.
Bahkan, Bambang yang juga Wakil Ketua Bidang Otonomi dan Pemerintahan Daerah DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut akan minta masalah itu untuk ditinjau kembali. Tidak itu saja, Pemkot juga akan mendatangi Pertamina Surabaya, guna meminta penjelasan dan pertanggungjawaban.
"Bagaimanapun juga kenaikan elpiji ini, telah menampar muka Pemkot Surabaya. Selama ini, masyarakat menilai program konversi minyak tanah (mitan) berjalan dengan baik. Kok tiba-tiba ada keputusan seperti ini," ujar Bambang DH, kemarin, dengan nada kesal.
Perlu diketahui, PT Pertamina menaikkan harga elpiji kemasan 12 kilogram, dari Rp 63.000 per tabung menjadi Rp 69.000 per tabung. Dan, elpiji 50 kilogram, dari Rp 343.900 per tabung menjadi Rp 362.750 per tabung.
Pertamina beralasan penyesuaian harga jual elpiji masih harus dilakukan karena kenaikan harga bulan Juli 2008 hanya untuk mengakomodasi kenaikan biaya operasional dan distribusi, seiring kenaikan harga bahan bakar minyak. Kenaikan harga itu belum mengakomodasi harga bahan baku elpiji yang sebagian masih diimpor. (PP)
Tidak itu saja, program-program yang telah disusun akan terhambat, karena kepercayaan masyarakat yang mulai luntur. Oleh karena itu, dia akan mengirimkan surat kepada Pertamina untuk meminta penjelasan soal kenaikan harga elpiji tersebut.
Bahkan, Bambang yang juga Wakil Ketua Bidang Otonomi dan Pemerintahan Daerah DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut akan minta masalah itu untuk ditinjau kembali. Tidak itu saja, Pemkot juga akan mendatangi Pertamina Surabaya, guna meminta penjelasan dan pertanggungjawaban.
"Bagaimanapun juga kenaikan elpiji ini, telah menampar muka Pemkot Surabaya. Selama ini, masyarakat menilai program konversi minyak tanah (mitan) berjalan dengan baik. Kok tiba-tiba ada keputusan seperti ini," ujar Bambang DH, kemarin, dengan nada kesal.
Perlu diketahui, PT Pertamina menaikkan harga elpiji kemasan 12 kilogram, dari Rp 63.000 per tabung menjadi Rp 69.000 per tabung. Dan, elpiji 50 kilogram, dari Rp 343.900 per tabung menjadi Rp 362.750 per tabung.
Pertamina beralasan penyesuaian harga jual elpiji masih harus dilakukan karena kenaikan harga bulan Juli 2008 hanya untuk mengakomodasi kenaikan biaya operasional dan distribusi, seiring kenaikan harga bahan bakar minyak. Kenaikan harga itu belum mengakomodasi harga bahan baku elpiji yang sebagian masih diimpor. (PP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar