Warta Jatim, Surabaya – Komunitas Wartawan Gresik memprotes tindak kekerasan Bonek Mania, suporter Persebaya Surabaya, terhadap Fatkul Alami, wartawan harian Surya. Fatkul dikeroyok saat meliput kerusuhan Bonek di perempatan Sentolan, Gresik.
Koordinator aksi Supardi Hardy meminta Kepolisian Resort Gresik mengusut kasus ini. Dia mendesak Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhkan sanksi terhadap Bonek Mania.
Komunitas Wartawan Gresik juga meminta manajemen Persebaya meminta maaf melalui media massa. “Kami minta manajemen Persebaya secara terbuka meminta maaf kepada seluruh masyarakat Gresik dan wartawan. Bagaimanapun Bonek adalah kelompok suporter Persebaya yang seharusnya dibina dengan baik,” kata Supardi ketika berunjuk rasa di Mapolres Gresik.
Di tempat terpisah, Akhmad Munir, Ketua Seksi Wartawan Olah Raga, Persatuan Wartawan Indonesia (Siwo PWI) Jawa Timur mengatakan pihaknya sedang merumuskan langkah-langkah menanggapi kasus ini. Termasuk kemungkinan menuntut manajemen Persebaya dan koordinator Bonek.
“Kami sudah mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak, sebelum menentukan langkah selanjutnya. Termasuk melakukan gugatan hukum terhadap manajemen maupun koordinator Bonek,” ujar Munir.
Wakil Ketua Yayasan Suporter Surabaya Hasyim yang juga Ketua Barisan Fanatik Suporter Persebaya mengaku mendukung langkah Komunitas Wartawan Gresik dan dan Siwo PWI Jatim melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Hasyim mengaku siap membantu mencari para pelaku kekerasan. “Intinya, kami siap membantu. Tapi yang harus diperhatikan, bukan tidak mungkin yang melakukan penganiayaan bukan suporter (Bonek), meski mereka mengenakan seragam Bonek,” katanya.
Kerusuhan yang dilakukan Bonek dipicu kekecewaan atas kepemimpinan wasit Iwan Sukoco, yang dinilai merugikan Persebaya dalam pertandingan di Stadion Tridarma, Gresik, Rabu (6/5). Dalam pertandingan melawan Gresik United itu Persebaya kalah 2-1. Massa Bonek yang kesal, tanpa dikomando menyerbu masuk lapangan pada menit ke-70. Akibatnya, pertandingan dihentikan sementara.
Seusai pertandingan, kerusuhan kembali terjadi di sepanjang jalan Gresik – S urabaya. Fatkul Alami menjadi korban pengeroyokan ketika meliput kerusuhan suporter Bonek di perempatan Sentolan, Gresik. Akibatnya, jurnalis harian Surya itu harus dirawat intensif di Rumah Sakit PT Petrokimia Gresik. (red)
Koordinator aksi Supardi Hardy meminta Kepolisian Resort Gresik mengusut kasus ini. Dia mendesak Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhkan sanksi terhadap Bonek Mania.
Komunitas Wartawan Gresik juga meminta manajemen Persebaya meminta maaf melalui media massa. “Kami minta manajemen Persebaya secara terbuka meminta maaf kepada seluruh masyarakat Gresik dan wartawan. Bagaimanapun Bonek adalah kelompok suporter Persebaya yang seharusnya dibina dengan baik,” kata Supardi ketika berunjuk rasa di Mapolres Gresik.
Di tempat terpisah, Akhmad Munir, Ketua Seksi Wartawan Olah Raga, Persatuan Wartawan Indonesia (Siwo PWI) Jawa Timur mengatakan pihaknya sedang merumuskan langkah-langkah menanggapi kasus ini. Termasuk kemungkinan menuntut manajemen Persebaya dan koordinator Bonek.
“Kami sudah mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak, sebelum menentukan langkah selanjutnya. Termasuk melakukan gugatan hukum terhadap manajemen maupun koordinator Bonek,” ujar Munir.
Wakil Ketua Yayasan Suporter Surabaya Hasyim yang juga Ketua Barisan Fanatik Suporter Persebaya mengaku mendukung langkah Komunitas Wartawan Gresik dan dan Siwo PWI Jatim melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Hasyim mengaku siap membantu mencari para pelaku kekerasan. “Intinya, kami siap membantu. Tapi yang harus diperhatikan, bukan tidak mungkin yang melakukan penganiayaan bukan suporter (Bonek), meski mereka mengenakan seragam Bonek,” katanya.
Kerusuhan yang dilakukan Bonek dipicu kekecewaan atas kepemimpinan wasit Iwan Sukoco, yang dinilai merugikan Persebaya dalam pertandingan di Stadion Tridarma, Gresik, Rabu (6/5). Dalam pertandingan melawan Gresik United itu Persebaya kalah 2-1. Massa Bonek yang kesal, tanpa dikomando menyerbu masuk lapangan pada menit ke-70. Akibatnya, pertandingan dihentikan sementara.
Seusai pertandingan, kerusuhan kembali terjadi di sepanjang jalan Gresik – S urabaya. Fatkul Alami menjadi korban pengeroyokan ketika meliput kerusuhan suporter Bonek di perempatan Sentolan, Gresik. Akibatnya, jurnalis harian Surya itu harus dirawat intensif di Rumah Sakit PT Petrokimia Gresik. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar