Warta Jatim, Surabaya – Sejumlah wartawan lokal Surabaya, Jawa Timur, memboikot kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jembatan Suramadu, di Selat Madura. Mereka menilai, Sekretaris Negara melakukan diskriminasi dengan hanya mengizinkan wartawan media Jakarta meliput acara tersebut.
Para wartawan cetak dan elektronik tersebut, berunjuk rasa dengan cara menggeletakkan berbagai peralatan kerja seperti kamera dan alat tulis, di gerbang masuk Jembatan Suramadu.
Januar Edi perwakilan Sekretaris Negara, membantah pihaknya mendiskriminasi wartawan lokal. Menurut dia, wartawan lokal tidak diizinkan ikut rombongan presiden, karena ruang kendaraan tidak cukup untuk menampung seluruh wartawan. “Tidak benar kami melakukan diskriminasi. Kami hanya membatasi, karena ruangan tidak cukup,” kata Januar, Jumat (22/5).
Januar kemudian memberikan kesempatan kepada wartawan lokal untuk ikut dalam bus rombongan presiden yang meninjau pembangunan Jembatan Suramadu. Namun beberapa wartawan yang telanjur kecewa, memilih meninggalkan lokasi kunjungan. “Untuk apa ikut rombongan, kalau tidak bisa mengajukan pertanyaan,” ujar salah seorang wartawan lokal.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika M Nuh, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Bambang DH juga ikut dalam rombongan.
Seusai melakukan kunjungan ke Jembatan Suramadu, Presiden Bambang Yudhoyono menuju Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya, untuk melakukan sholat Jumat. (red)
Para wartawan cetak dan elektronik tersebut, berunjuk rasa dengan cara menggeletakkan berbagai peralatan kerja seperti kamera dan alat tulis, di gerbang masuk Jembatan Suramadu.
Januar Edi perwakilan Sekretaris Negara, membantah pihaknya mendiskriminasi wartawan lokal. Menurut dia, wartawan lokal tidak diizinkan ikut rombongan presiden, karena ruang kendaraan tidak cukup untuk menampung seluruh wartawan. “Tidak benar kami melakukan diskriminasi. Kami hanya membatasi, karena ruangan tidak cukup,” kata Januar, Jumat (22/5).
Januar kemudian memberikan kesempatan kepada wartawan lokal untuk ikut dalam bus rombongan presiden yang meninjau pembangunan Jembatan Suramadu. Namun beberapa wartawan yang telanjur kecewa, memilih meninggalkan lokasi kunjungan. “Untuk apa ikut rombongan, kalau tidak bisa mengajukan pertanyaan,” ujar salah seorang wartawan lokal.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika M Nuh, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Bambang DH juga ikut dalam rombongan.
Seusai melakukan kunjungan ke Jembatan Suramadu, Presiden Bambang Yudhoyono menuju Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya, untuk melakukan sholat Jumat. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar