Warta Jatim, Surabaya - Puncak arus pemudik menggunakan kereta api dari Kota Surabaya, terjadi, Minggu (28/9). Humas PT KA Daerah Operasinal VIII Sugeng Priyono mengatakan, jumlah pemudik menggunakan kereta api dari Surabaya tahun ini naik 25% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sugeng Priyono mengatakan, secara kumulatif mulai tanggal 22 hingga 28 September kemarin, kenaikan jumlah penumpang mencapai 25% atau sekitar 183.688 penumpang. "Yang jelas, jumlah penumpang yang mudik menggunakan kereta tahun ini naik dibandingkan tahun lalu. Untuk angka pastinya, saya akan berikan setelah arus balik nanti," kata Sugeng, Senin (29/9).
Terkait anjloknya kereta api Argo Bromo Anggrek di Stasiun Manggarai, Jakarta, Minggu (28/9), menurut Sugeng menyebabkan 6 kereta api terlambat tiba di stasiun Pasar Turi dan Gubeng, Surabaya. Kereta api Bima yang seharusnya tiba di stasiun Gubeng pukul 06.00 WIB, datang terlambat hingga pukul 11.20 WIB.
Dihubungi terpisah, Eddi Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terminal Purabaya, Sidoarjo mengatakan, pada hari ini frekuensi pemudik turun dibandingkan hari-hari sebelumnya. Ini terlihat dari data jumlah rata-rata penumpang yang setiap jam meninggalkan Sidoarjo.
Menurut Eddi, berdasarkan data penumpang, Minggu (28/9), tiap jam rata-rata penumpang yang berangkat dari terminal Purabaya mencapai 3.500 orang. Sedangkan hari ini jumlah itu turun menjadi 2.500 penunpang. Puncak arus mudik terjadi kemarin, dengan jumlah penumpang mencapai 68.198 orang. "Para pemudik yang menggunakan bus, didominasi penumpang jurusan Jakarta, Sumatera, dan Jawa Tengah," kata Eddi. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar