Warta Jatim, Surabaya - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menerjunkan tim geologi untuk menguji dampak semburan lumpur baru terhadap konstruksi jalan tol Porong. Terdapat 131 semburan lumpur baru di sekitar kawah lumpur PT Lapindo Brantas yang membuat labil struktur tanah di sekitarnya.
Humas BPLS Ahmad Zulkarnaen mengatakan, tim geologi akan melakukan penelitian apakah semburan lumpur baru membahayakan konstruksi jalan tol atau rel kereta api yang sedang dibangun. Jika pergeseran tanah dinilai menghawatirkan, tim akan merekomendasikan pemindahan jalur jalan tol dan rel kereta.
“Pembangunan kedua proyek yang saat ini sudah berjalan nasibnya bergantung hasil penelitian tim geologi. Mereka yang akan memutuskan,” ujar Ahmad Zulkarnaen, Jumat (7/8).
Zulkarnaen mengatakan, proyek pembangunan jalan tol dan rel kereta api dimulai dari Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, hingga Gempol, Pasuruan. Rel kereta api sepanjang 10 kilometer dan jalan tol 7 kilometer akan dibangun untuk menghubungkan daerah tersebut.
Semburan lumpur baru kembali muncul Kamis (6/8) di Desa Pamotan, Sidoarjo. BPLS menerjunkan tim geologi untuk meneliti dampak semburan lumpur, karena pembangunan jalan tol Porong dan rel kereta api akan melintasi desa tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, semburan lumpur baru membuat kondisi tanah di sekitar tanggul penahan lumpur makin labil. Berdasarkan pantauan ground penetrating radar (GPR), pergeseran tanah di kawasan tersebut cepat dan dinamis. Akibatnya tanah mudah merekah dan ambles. (red)
Humas BPLS Ahmad Zulkarnaen mengatakan, tim geologi akan melakukan penelitian apakah semburan lumpur baru membahayakan konstruksi jalan tol atau rel kereta api yang sedang dibangun. Jika pergeseran tanah dinilai menghawatirkan, tim akan merekomendasikan pemindahan jalur jalan tol dan rel kereta.
“Pembangunan kedua proyek yang saat ini sudah berjalan nasibnya bergantung hasil penelitian tim geologi. Mereka yang akan memutuskan,” ujar Ahmad Zulkarnaen, Jumat (7/8).
Zulkarnaen mengatakan, proyek pembangunan jalan tol dan rel kereta api dimulai dari Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, hingga Gempol, Pasuruan. Rel kereta api sepanjang 10 kilometer dan jalan tol 7 kilometer akan dibangun untuk menghubungkan daerah tersebut.
Semburan lumpur baru kembali muncul Kamis (6/8) di Desa Pamotan, Sidoarjo. BPLS menerjunkan tim geologi untuk meneliti dampak semburan lumpur, karena pembangunan jalan tol Porong dan rel kereta api akan melintasi desa tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, semburan lumpur baru membuat kondisi tanah di sekitar tanggul penahan lumpur makin labil. Berdasarkan pantauan ground penetrating radar (GPR), pergeseran tanah di kawasan tersebut cepat dan dinamis. Akibatnya tanah mudah merekah dan ambles. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar