Warta Jatim, Surabaya - Salah satu penyebab penyebaran HIV/AIDS di Jawa Timur adalah penutupan sejumlah lokalisasi di beberapa daerah. Banyaknya pekerja seks komersial yang beroperasi di tempat umum membuat pemerintah sulit mendeteksi mereka yang terinfeksi HIV/AIDS.
Selama berada di lokalisasi, kesehatan pekerja seks komersial dapat dikontrol secara rutin. “Seiring banyaknya lokalisasi yang ditutup, PSK akan turun ke jalan untuk mencari pelanggan. Hal inilah yang membuat penyebaran HIV/AIDS semakin tidak terkontrol,” kata peneliti penyebaran HIV/AIDS Rinekso Kartono di Surabya, Kamis (13/8).
Rinekso mengingatkan, penutupan lokalisasi menyebabkan beberapa wilayah di Jatim rawan penyebaran HIV/AIDS, yaitu Batu, Malang, Kediri, dan Jombang. Sedangkan di Surabaya, yang merupakan penyumbang HIV/AIDS terbesar di Jatim, penyebaran terlokalisasi di Lokalisasi Dolly.
Menurut Rinekso, salah satu cara mencegah dan meminimalkan penyebaran HIV/AIDS melalui pengaturan dan pembatasan yang jelas. Salah satunya dengan mengontrol PSK dan pelanggan. Namun, cara tersebut hanya bisa dilakukan apabila masih ada lokalisasi.
Berdasarkan penelitian beberapa waktu lalu, seks bebas merupakan salah satu media penyebaran HIV/AIDS di Jawa Timur setelah jarum suntik dan narkotika dan obat berbahaya (narkoba).(red)
Selama berada di lokalisasi, kesehatan pekerja seks komersial dapat dikontrol secara rutin. “Seiring banyaknya lokalisasi yang ditutup, PSK akan turun ke jalan untuk mencari pelanggan. Hal inilah yang membuat penyebaran HIV/AIDS semakin tidak terkontrol,” kata peneliti penyebaran HIV/AIDS Rinekso Kartono di Surabya, Kamis (13/8).
Rinekso mengingatkan, penutupan lokalisasi menyebabkan beberapa wilayah di Jatim rawan penyebaran HIV/AIDS, yaitu Batu, Malang, Kediri, dan Jombang. Sedangkan di Surabaya, yang merupakan penyumbang HIV/AIDS terbesar di Jatim, penyebaran terlokalisasi di Lokalisasi Dolly.
Menurut Rinekso, salah satu cara mencegah dan meminimalkan penyebaran HIV/AIDS melalui pengaturan dan pembatasan yang jelas. Salah satunya dengan mengontrol PSK dan pelanggan. Namun, cara tersebut hanya bisa dilakukan apabila masih ada lokalisasi.
Berdasarkan penelitian beberapa waktu lalu, seks bebas merupakan salah satu media penyebaran HIV/AIDS di Jawa Timur setelah jarum suntik dan narkotika dan obat berbahaya (narkoba).(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar