Warta Jatim, Surabaya - Menyambut Idul Fitri 1430 H, sekitar 1.100 buruh migran Indonesia asal Jawa Timur mudik ke kampung halaman. Sebagian besar buruh migran itu berasal dari Malang, Blitar, Ponorogo, Jember, dan Banyuwangi.
Direktur Serikat Buruh Migran Indonesia Muhammad Cholily mengatakan, buruh migran yang mudik Lebaran kebanyakan dari di Hong Kong, Singapura, Taiwan, dan Korea Selatan.
Sedangkan BMI yang bekerja di Malaysia dan negara Timur Tengah rata-rata tidak diperbolehkan mudik Lebaran. “Buruh migran yang bekerja di Malaysia dan Timur Tengah kalau nekat mudik Lebaran biasanya tidak kembali ke tempatnya bekerja,” kata Cholily, Jumat (18/9).
Sebagian besar BMI yang mudik menggunakan angkutan udara. Hanya sebagian kecil BMI dari Malaysia yang mudik menggunakan angkutan laut.
Selain mudik cuti Lebaran, ada pula buruh migran yang pulang karena dideportasi, kebanyakan BMI yang bekerja di Arab Saudi dan Malaysia. SBMI menyebutkan, Januari hingga awal September ini sekitar 7.000 BMI dideportasi. Sebagian besar karena tidak memiliki dokumen ketenagakerjaan dan kontrak kerja habis.(red)
Direktur Serikat Buruh Migran Indonesia Muhammad Cholily mengatakan, buruh migran yang mudik Lebaran kebanyakan dari di Hong Kong, Singapura, Taiwan, dan Korea Selatan.
Sedangkan BMI yang bekerja di Malaysia dan negara Timur Tengah rata-rata tidak diperbolehkan mudik Lebaran. “Buruh migran yang bekerja di Malaysia dan Timur Tengah kalau nekat mudik Lebaran biasanya tidak kembali ke tempatnya bekerja,” kata Cholily, Jumat (18/9).
Sebagian besar BMI yang mudik menggunakan angkutan udara. Hanya sebagian kecil BMI dari Malaysia yang mudik menggunakan angkutan laut.
Selain mudik cuti Lebaran, ada pula buruh migran yang pulang karena dideportasi, kebanyakan BMI yang bekerja di Arab Saudi dan Malaysia. SBMI menyebutkan, Januari hingga awal September ini sekitar 7.000 BMI dideportasi. Sebagian besar karena tidak memiliki dokumen ketenagakerjaan dan kontrak kerja habis.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar