Warta Jatim, Surabaya - Arus balik lebaran hingga dua hari setelah Lebaran belum terasa di Surabaya. Dari pantauan hanya terjadi di Terminal Bus Purabaya, Surabaya. Berdasarkan data pengelola terminal, jumlah penumpang yang datang mencapai 16.787 orang. Sedangkan untuk keberangkatan, tercatat sekitar 14.219 orang.
Di Stasiun Gubeng dan Pasar Turi, Surabaya, kepadatan penumpang juga belum nampak. Humas PT KA Daops VIII Surabaya, Nur Amin, mengatakan hari ini kondisi cenderung normal. Diprediksi puncak arus balik baru terjadi empat hari setelah Lebaran.
Diperkirakan penumpang arus balik, mayoritas berasal dari Jogjakarta, Madiun, Kediri, dan Jember. “Perkiraan tersebut kami ketahui dari tiket pemesanan pemudik. Namun kami tidak mengetahui jumlah pastinya,” ujar Nur Amin, Selasa (22/9).
Hal yang sama juga terjadi di Terminal Bus Tambak Osowilangun dan Jembatan Suramadu. Di kedua tempat itu, kondisi cenderung normal. Khusus di Jembatan Suramadu, para pengendara motor yang melintas bukan untuk mudik maupun sebaliknya. Mereka hanya ingin menikmati jembatan terpanjang di Asia Tenggara itu, sembari memanfaatkan waktu liburnya.
Hal yang sama juga terjadi di Terminal Bus Tambak Osowilangun dan Jembatan Suramadu. Di kedua tempat itu, kondisi cenderung normal. Khusus di Jembatan Suramadu, para pengendara motor yang melintas bukan untuk mudik maupun sebaliknya. Mereka hanya ingin menikmati jembatan terpanjang di Asia Tenggara itu, sembari memanfaatkan waktu liburnya. (red)
Di Stasiun Gubeng dan Pasar Turi, Surabaya, kepadatan penumpang juga belum nampak. Humas PT KA Daops VIII Surabaya, Nur Amin, mengatakan hari ini kondisi cenderung normal. Diprediksi puncak arus balik baru terjadi empat hari setelah Lebaran.
Diperkirakan penumpang arus balik, mayoritas berasal dari Jogjakarta, Madiun, Kediri, dan Jember. “Perkiraan tersebut kami ketahui dari tiket pemesanan pemudik. Namun kami tidak mengetahui jumlah pastinya,” ujar Nur Amin, Selasa (22/9).
Hal yang sama juga terjadi di Terminal Bus Tambak Osowilangun dan Jembatan Suramadu. Di kedua tempat itu, kondisi cenderung normal. Khusus di Jembatan Suramadu, para pengendara motor yang melintas bukan untuk mudik maupun sebaliknya. Mereka hanya ingin menikmati jembatan terpanjang di Asia Tenggara itu, sembari memanfaatkan waktu liburnya.
Hal yang sama juga terjadi di Terminal Bus Tambak Osowilangun dan Jembatan Suramadu. Di kedua tempat itu, kondisi cenderung normal. Khusus di Jembatan Suramadu, para pengendara motor yang melintas bukan untuk mudik maupun sebaliknya. Mereka hanya ingin menikmati jembatan terpanjang di Asia Tenggara itu, sembari memanfaatkan waktu liburnya. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar