Warta Jatim, Sidoarjo – Lima ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, dikosongkan. Sebagian murid diliburkan karena muncul semburan lumpur di ruang kelas.
Yeti, guru SD Ketapang, mengatakan kegiatan belajar siswa kelas III, IV, dan V dilakukan di ruangan yang agak jauh dari bangunan utama sekolah. Ruang kelas yang dikosongkan sudah tidak layak digunakan. Lantai dan dinding ruang kelas tersebut retak-retak dan rawan semburan lumpur baru. “Untuk menjaga kemungkinan buruk, kami terpaksa memindahkan murid,” kata Yeti, Rabu (28/4).
Menurut Yeti, semburan lumpur terjadi 22 April lalu. Esoknya semburan bertambah besar. Pusat semburan di samping ruang kelas III dan luapan lumpurnya mengalir ke ruang kelas lain.
Semburan lumpur Lapindo ini bukan yang pertama menimpa SD Ketapang. Sebelumnya, 3 Januari 2008, luapan lumpur dari tanggul Lapindo yang jebol membanjiri sekolah ini. Permohonan bantuan memindahkan sekolah ini tidak ditanggapi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Kepala Sekolah SD Ketapang Moch Erfan mengatakan, kegiatan belajar 317 siswa terganggu akibat luapan lumpur tersebut. Meski demikian, sekolah tetap siap melaksanakan Ujian Nasional 4 Mei nanti. (red)
Yeti, guru SD Ketapang, mengatakan kegiatan belajar siswa kelas III, IV, dan V dilakukan di ruangan yang agak jauh dari bangunan utama sekolah. Ruang kelas yang dikosongkan sudah tidak layak digunakan. Lantai dan dinding ruang kelas tersebut retak-retak dan rawan semburan lumpur baru. “Untuk menjaga kemungkinan buruk, kami terpaksa memindahkan murid,” kata Yeti, Rabu (28/4).
Menurut Yeti, semburan lumpur terjadi 22 April lalu. Esoknya semburan bertambah besar. Pusat semburan di samping ruang kelas III dan luapan lumpurnya mengalir ke ruang kelas lain.
Semburan lumpur Lapindo ini bukan yang pertama menimpa SD Ketapang. Sebelumnya, 3 Januari 2008, luapan lumpur dari tanggul Lapindo yang jebol membanjiri sekolah ini. Permohonan bantuan memindahkan sekolah ini tidak ditanggapi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Kepala Sekolah SD Ketapang Moch Erfan mengatakan, kegiatan belajar 317 siswa terganggu akibat luapan lumpur tersebut. Meski demikian, sekolah tetap siap melaksanakan Ujian Nasional 4 Mei nanti. (red)