Warta Jatim, Surabaya – Klub sepak bola di Jawa Timur tidak akan mendapat kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2010. Dana yang selama ini digunakan untuk mengongkosi klub sepak bola akan digunakan untuk membiayai proyek mengentaskan warga miskin dan pendidikan.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, kebijakan tersebut akan dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang tata cara pelaksanaan tugas dan wewenang serta kedudukan keuangan Gubernur sebagai wakil Pemerintah Provinsi.
“Pelarangan ini sudah sesuai aturan. Untuk musim kompetisi mendatang tidak ada lagi kucuran dana APBD untuk sepakbola,” kata Soekarwo, Kamis (1/4).
Menurut Soekarwo, mulai tahun 2010 anggaran sepak bola tidak masuk dalam anggaran wajib APBD. Aturan ini berlaku untuk seluruh klub sepak bola, baik yang berlaga di Liga Super, Divisi Utama, maupun Divisi I.
Pada tahun 2009 Pemerintah Kota Malang misalnya, mengalokasikan dana APBD Rp 15 miliar untuk membiayai operasional klub Persema Malang. Jawa Timur miliki perwakilan 5 klub dari 18 klub yang berlaga di Liga Super 2009-2010. (red)
Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, kebijakan tersebut akan dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang tata cara pelaksanaan tugas dan wewenang serta kedudukan keuangan Gubernur sebagai wakil Pemerintah Provinsi.
“Pelarangan ini sudah sesuai aturan. Untuk musim kompetisi mendatang tidak ada lagi kucuran dana APBD untuk sepakbola,” kata Soekarwo, Kamis (1/4).
Menurut Soekarwo, mulai tahun 2010 anggaran sepak bola tidak masuk dalam anggaran wajib APBD. Aturan ini berlaku untuk seluruh klub sepak bola, baik yang berlaga di Liga Super, Divisi Utama, maupun Divisi I.
Pada tahun 2009 Pemerintah Kota Malang misalnya, mengalokasikan dana APBD Rp 15 miliar untuk membiayai operasional klub Persema Malang. Jawa Timur miliki perwakilan 5 klub dari 18 klub yang berlaga di Liga Super 2009-2010. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar