Mau UANG???... Buruan GRATIS Registrasi KLIK DISINI

Minggu, 18 April 2010

Semanggi Surabaya Ada dan Tiada

Warta Jatim, Surabaya – Tidak lengkap rasanya, jika berkunjung ke Kota Surabaya tidak menikmati semanggi, salah satu makanan khas Kota Pahlawan. Makanan yang pernah menjadi favorit warga Surabaya ini, kini mulai ditinggalkan para pelangganya.

Suparti, penjual semanggi di perempatan Sendangbulu, Surabaya, mengaku jumlah pelanggannya belakangan ini berkurang drastis. Mereka enggan membeli semanggi karena harganya dianggap mahal.

“Dengan harga rata-rata Rp 4.000, masyarakat pasti akan memilih membeli makanan lain. Kalau harga diturunkan, kami tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup,” kata Suparti, Minggu (18/4).

Menurut Suparti, jumlah penjual semanggi juga semakin menurun. Sebab, banyak penjual semanggi yang beralih profesi karena usaha ini tidak menguntungkan. Semanggi kebanyakan diproduksi dan dijual oleh warga dari daerah Benowo, Surabaya.

Dia mengatakan, daun semanggi sebagai bahan dasar makanan ini juga semakin sulit didapat. Para penjual harus membelinya dari petani yang khusus mengumpulkan dan menjual daun semanggi.

Semanggi biasanya disajikan dengan tauge dan krupuk puli (krupuk nasi). Bahan-bahan ini kemudian disiram saus kental campuran petis dan ubi jalar, yang rasanya agak manis dan gurih. (red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar