Warta Jatim, Surabaya – Lembaga swadaya masyarakat penanggulangan HIV/AIDS di kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya, membantah pernyataan Wakil Gubernur Jawa Timur mengenai meningkatnya angka HIV/AIDS di kawasan itu. Angka HIV/AIDS di Dolly justru menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Syafik, pengurus LSM, menilai pernyataan Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf di media massa tidak benar. Menurut dia, angka HIV/AIDS di lokalisasi Dolly justru terus menurun.
Menurut Syafik, wacana penutupan lokalisasi sah-sah saja. Namun, hendaknya tidak dengan memberikan informasi yang tidak jelas kebenarannya. ”Kalau memang mau menutup, buat surat edaran atau perda. Tidak perlu memberikan pernyataan pers yang tidak jelas datanya,” kata Syafik, Sabtu (3/4).
Kepala Puskesmas Putat Jaya dr Murti mengatakan, dari pemeriksaan 1.287 pekerja seks komersial di lokalisasi Dolly dan Jarak, 76% mengalami infeksi menular seksual seperti HIV/AIDS, gonore, sifilis, herpes, kondiloma, kandida, dan trikomonas vaginalis.
“Data tersebut merupakan data tahun 2009. Jika dibandingkan tahun 2008, menurun 4%.“
Para pengelola wisma di lokalisasi Dolly dan Jarak mengaku resah. Kini pendapatan menurun karena wacana penututupan lokalisasi akibat meningkatnya HIV/AIDS. Hari, pengelola wisma, mengaku jumlah pengunjung menurun sejak adanya statetmen dari Wakil Gubernur Saifullah Yusuf. (red)
Syafik, pengurus LSM, menilai pernyataan Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf di media massa tidak benar. Menurut dia, angka HIV/AIDS di lokalisasi Dolly justru terus menurun.
Menurut Syafik, wacana penutupan lokalisasi sah-sah saja. Namun, hendaknya tidak dengan memberikan informasi yang tidak jelas kebenarannya. ”Kalau memang mau menutup, buat surat edaran atau perda. Tidak perlu memberikan pernyataan pers yang tidak jelas datanya,” kata Syafik, Sabtu (3/4).
Kepala Puskesmas Putat Jaya dr Murti mengatakan, dari pemeriksaan 1.287 pekerja seks komersial di lokalisasi Dolly dan Jarak, 76% mengalami infeksi menular seksual seperti HIV/AIDS, gonore, sifilis, herpes, kondiloma, kandida, dan trikomonas vaginalis.
“Data tersebut merupakan data tahun 2009. Jika dibandingkan tahun 2008, menurun 4%.“
Para pengelola wisma di lokalisasi Dolly dan Jarak mengaku resah. Kini pendapatan menurun karena wacana penututupan lokalisasi akibat meningkatnya HIV/AIDS. Hari, pengelola wisma, mengaku jumlah pengunjung menurun sejak adanya statetmen dari Wakil Gubernur Saifullah Yusuf. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar