Warta Jatim, Surabaya – Penyebaran HIV/AIDS di Jawa Timur mengkhawatirkan. LSM Derap Masyarakat Ponorogo menyebutkan 4 pelajar putri di Ponorogo, Jawa Timur, positif mengidap HIV.
Direktur Derap Ponorogo Ayu Dyah Wulandari mengatakan, temuan kasus pengidap HIV di kalangan pelajar itu berdasarkan penelitian 2 bulan terakhir. Menurut dia, 4 pelajar itu hanya sebagian dari ratusan pelajar dan mahasiswa putri di Ponorogo yang terjebak prostitusi.
“Dari penelitian tersebut kami menemukan sekitar 200 kasus prostitusi yang melibatkan siswi SMP hingga mahasiswi. Modusnya rapi. Tidak mudah untuk mengencani mereka,” kata Ayu Dyah di sela diskusi studi kasus di lokalisasi Dolly dan Jarak Surabaya, Senin (2/3).
Menurut Ayu Dyah, pelajar dan mahasiswa putri terjun ke dunia prostitusi disebabkan beberapa alasan, seperti korban pelecehan atau disakiti pria. Namun faktor ekonomi merupakan alasan paling kuat penyebab menjamurnya bisnis prostitusi di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Dihubungi melalui telepon, Wakil Ketua Komisi X DPR Heri Akhmadi mengatakan, menjamurnya prostitusi di kalangan pelajar dan mahasiswa adalah bukti konkret kegagalan sistem pendidikan. Kurikulum pendidikan saat ini tidak memprioritaskan pembangunan moral siswa. Siswa hanya dididik memperoleh nilai tinggi dan mendapatkan ijazah.
“Sebagai komisi yang membidangi pendidikan, kami sering menyampaikan kepada pemerintah untuk segera memperhatikan hal ini. Caranya dengan menambahkan program penilaian budi pekerti dan akhlak,” kata Heri Akhmadi. (red)
Direktur Derap Ponorogo Ayu Dyah Wulandari mengatakan, temuan kasus pengidap HIV di kalangan pelajar itu berdasarkan penelitian 2 bulan terakhir. Menurut dia, 4 pelajar itu hanya sebagian dari ratusan pelajar dan mahasiswa putri di Ponorogo yang terjebak prostitusi.
“Dari penelitian tersebut kami menemukan sekitar 200 kasus prostitusi yang melibatkan siswi SMP hingga mahasiswi. Modusnya rapi. Tidak mudah untuk mengencani mereka,” kata Ayu Dyah di sela diskusi studi kasus di lokalisasi Dolly dan Jarak Surabaya, Senin (2/3).
Menurut Ayu Dyah, pelajar dan mahasiswa putri terjun ke dunia prostitusi disebabkan beberapa alasan, seperti korban pelecehan atau disakiti pria. Namun faktor ekonomi merupakan alasan paling kuat penyebab menjamurnya bisnis prostitusi di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Dihubungi melalui telepon, Wakil Ketua Komisi X DPR Heri Akhmadi mengatakan, menjamurnya prostitusi di kalangan pelajar dan mahasiswa adalah bukti konkret kegagalan sistem pendidikan. Kurikulum pendidikan saat ini tidak memprioritaskan pembangunan moral siswa. Siswa hanya dididik memperoleh nilai tinggi dan mendapatkan ijazah.
“Sebagai komisi yang membidangi pendidikan, kami sering menyampaikan kepada pemerintah untuk segera memperhatikan hal ini. Caranya dengan menambahkan program penilaian budi pekerti dan akhlak,” kata Heri Akhmadi. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar