Warta Jatim, Surabaya – Dinas Pendidikan Surabaya membantah tudingan lamban merespons permohonan renovasi bangunan Taman Kanak-kanak Sepuluh Nopember Surabaya yang rusak parah. Akibatnya bangunan sekolah roboh dan melukai 2 siswa dan 1 orang tua murid, Selasa (2/3).
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Sahudi mengatakan, pihaknya tidak dapat dengan cepat merespons permohonan bantuan renovasi sekolah. Sebab, mereka mengalami keterbatasan dana sehingga harus menetapkan skala prioritas sekolah yang akan dibantu.
“Kami banyak menerima proposal renovasi sekolah. Untuk merealisasikannya, kami harus mempertimbangkannya dengan matang. Apalagi ini menyangkut kelangsungan pendidikan di Surabaya,” kata Sahudi, Rabu (4/3).
Menurut Sahudi, Dinas Pendidikan Surabaya memprioritaskan memperbaiki gedung sekolah dasar, SMP, dan SMA milik pemerintah. Untuk renovasi bangunan TK diprioritaskan yang benar-benar membutuhkan bantuan. (red)
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Sahudi mengatakan, pihaknya tidak dapat dengan cepat merespons permohonan bantuan renovasi sekolah. Sebab, mereka mengalami keterbatasan dana sehingga harus menetapkan skala prioritas sekolah yang akan dibantu.
“Kami banyak menerima proposal renovasi sekolah. Untuk merealisasikannya, kami harus mempertimbangkannya dengan matang. Apalagi ini menyangkut kelangsungan pendidikan di Surabaya,” kata Sahudi, Rabu (4/3).
Menurut Sahudi, Dinas Pendidikan Surabaya memprioritaskan memperbaiki gedung sekolah dasar, SMP, dan SMA milik pemerintah. Untuk renovasi bangunan TK diprioritaskan yang benar-benar membutuhkan bantuan. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar