Warta Jatim, Surabaya – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan berkunjung ke lokasi lumpur PT Lapindo, Senin (29/3). Namun, Presiden tidak dijadwalkan berdialog dengan warga korban lumpur.
Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Ahmad Zulkarnaen mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya akan memantau lokasi semburan lumpur di titik 25, Desa Jatirejo.
Menurut Zulkarnaen, sebelum menuju lokasi semburan, Presiden akan mendapat penjelasan soal kondisi tanggul dan perkembangan penanganan lumpur Lapindo oleh BPLS di ruang VVIP Bandara International Juanda.
“Presiden tidak menjadwalkan berdialog dengan korban. Waktunya terbatas. Presiden juga dijadwalkan hadir dalam acara lain di Malang,” kata Zulkarnaen, Minggu (28/3).
Ketua RT 3/RW 1 Desa Siring Barat, Gandu Suyanto, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluangkan waktu berdialog dengan warga korban lumpur. Menurut dia, sebagai pemimpin yang dipilih oleh rakyat, Presiden harus terbuka dan memperjuangkan hak warga untuk mendapatkan ganti rugi.
Gandu mengatakan, semula warga akan menggelar unjuk rasa menyambut kedatangan Presiden. Namun, hal itu dibatalkan karena Presiden hanya berada sebentar di lokasi semburan lumpur. “Untuk apa unjuk rasa, kalau jeritan kami tidak pernah didengar. Kami hanya berdoa semoga Presiden SBY tergerak hatinya dan mendengar penderitaan kami,” ujar Gandu. (red)
Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Ahmad Zulkarnaen mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya akan memantau lokasi semburan lumpur di titik 25, Desa Jatirejo.
Menurut Zulkarnaen, sebelum menuju lokasi semburan, Presiden akan mendapat penjelasan soal kondisi tanggul dan perkembangan penanganan lumpur Lapindo oleh BPLS di ruang VVIP Bandara International Juanda.
“Presiden tidak menjadwalkan berdialog dengan korban. Waktunya terbatas. Presiden juga dijadwalkan hadir dalam acara lain di Malang,” kata Zulkarnaen, Minggu (28/3).
Ketua RT 3/RW 1 Desa Siring Barat, Gandu Suyanto, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluangkan waktu berdialog dengan warga korban lumpur. Menurut dia, sebagai pemimpin yang dipilih oleh rakyat, Presiden harus terbuka dan memperjuangkan hak warga untuk mendapatkan ganti rugi.
Gandu mengatakan, semula warga akan menggelar unjuk rasa menyambut kedatangan Presiden. Namun, hal itu dibatalkan karena Presiden hanya berada sebentar di lokasi semburan lumpur. “Untuk apa unjuk rasa, kalau jeritan kami tidak pernah didengar. Kami hanya berdoa semoga Presiden SBY tergerak hatinya dan mendengar penderitaan kami,” ujar Gandu. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar