Warta Jatim, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Satuan Polisi Pamong Praja meninggalkan budaya kekerasan dan represif. Satpol PP harus lebih manusiawi dalam menjalankan tugas, sehingga masyarakat merasa nyaman dan tidak lagi melawan.
“Sebagai kepanjangan tangan Pemda, Satpol PP harus lebih santun di masa datang,” kata Soekarwo pada peringatan 60 Tahun Satpol PP di Kantor Gubernur, Rabu (10/3).
Secara terpisah, Direktur LBH Surabaya M Syaiful Aris mengatakan, perlawanan warga terhadap Satpol PP dipicu beberapa hal. Di antaranya penegakan hukum yang tidak berimbang saat melakukan penertiban. Misalnya, penertiban bangunan di atas saluran air di Surabaya, langsung bergerak cepat saat menggusur warga miskin. Namun, pada saat menertibkan bangunan milik pengusaha atau instansi, Satpol PP tidak bisa bersikap.
Syaiful Aris menyoroti perekrutan personel Satpol PP yang tidak melalui prosedur. Seperti tidak memperhatikan jenjang pendidikan dan tidak ada tes keterampilan dan psikologi. “Kalau bicara soal Satpol PP, bicara tentang sistem. Sejauh sistem tidak benar, hasilnya pasti tidak akan baik,” ujarnya.
Syaiful Aris berharap Pemerintah Kota memiliki solusi untuk mengatasi masalah perkotaan, sehingga meminimalkan benturan antara warga dan Satpol PP. (red)
“Sebagai kepanjangan tangan Pemda, Satpol PP harus lebih santun di masa datang,” kata Soekarwo pada peringatan 60 Tahun Satpol PP di Kantor Gubernur, Rabu (10/3).
Secara terpisah, Direktur LBH Surabaya M Syaiful Aris mengatakan, perlawanan warga terhadap Satpol PP dipicu beberapa hal. Di antaranya penegakan hukum yang tidak berimbang saat melakukan penertiban. Misalnya, penertiban bangunan di atas saluran air di Surabaya, langsung bergerak cepat saat menggusur warga miskin. Namun, pada saat menertibkan bangunan milik pengusaha atau instansi, Satpol PP tidak bisa bersikap.
Syaiful Aris menyoroti perekrutan personel Satpol PP yang tidak melalui prosedur. Seperti tidak memperhatikan jenjang pendidikan dan tidak ada tes keterampilan dan psikologi. “Kalau bicara soal Satpol PP, bicara tentang sistem. Sejauh sistem tidak benar, hasilnya pasti tidak akan baik,” ujarnya.
Syaiful Aris berharap Pemerintah Kota memiliki solusi untuk mengatasi masalah perkotaan, sehingga meminimalkan benturan antara warga dan Satpol PP. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar