Warta Jatim, Surabaya – Anggota Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya mengecam kekerasan polisi terhadap jurnalis foto harian Surabaya Post, Iwan Heryanto, saat meliput demonstrasi kasus Bank Century di depan Gedung DPR, Selasa (2/3).
Redaktur Surabaya Post Mamuk Ismuntoro mengatakan, sikap represif menunjukkan reformasi Polri hanya retorika. Dia berharap tidak terjadi lagi kejadian serupa. “Seharusnya polisi bersikap bijak. Mereka tidak perlu melakukan kekerasan, apalagi terhadap jurnalis yang sedang bertugas,” kata Mamuk pada unjuk rasa di depan Gedung Grahadi Surabaya, Rabu (3/3).
Menurut Mamuk, Iwan dipukul polisi menggunakan tongkat saat mengambil gambar aparat sedang memukuli demonstran. Bahkan polisi sempat merampas kamera Iwan Heryanto.
Dalam aksinya, PFI Surabaya membentangkan poster berisi kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan polisi terhadap jurnalis. Menurut UU Pers, jurnalis tidak boleh dihalang-halangi saat bertugas meliput berita. (red)
Redaktur Surabaya Post Mamuk Ismuntoro mengatakan, sikap represif menunjukkan reformasi Polri hanya retorika. Dia berharap tidak terjadi lagi kejadian serupa. “Seharusnya polisi bersikap bijak. Mereka tidak perlu melakukan kekerasan, apalagi terhadap jurnalis yang sedang bertugas,” kata Mamuk pada unjuk rasa di depan Gedung Grahadi Surabaya, Rabu (3/3).
Menurut Mamuk, Iwan dipukul polisi menggunakan tongkat saat mengambil gambar aparat sedang memukuli demonstran. Bahkan polisi sempat merampas kamera Iwan Heryanto.
Dalam aksinya, PFI Surabaya membentangkan poster berisi kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan polisi terhadap jurnalis. Menurut UU Pers, jurnalis tidak boleh dihalang-halangi saat bertugas meliput berita. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar